Budaya tandingan | Apa itu, Ciri-ciri, Sejarah, Pergerakan, Contoh

Pendahuluan

Budaya tandingan adalah gerakan sosial yang menentang norma dan nilai dominan dalam masyarakat. Ini sering muncul sebagai respons terhadap ketidakpuasan terhadap budaya arus utama. Artikel ini akan membahas pengertian, sejarah, ciri-ciri, serta dampak budaya tandingan dalam masyarakat.

Istilah budaya tandingan pertama kali digunakan pada abad ke-20, tepatnya pada tahun 1960-an, untuk merujuk pada munculnya gerakan protes generasi muda terhadap budaya dominan. Ciri khasnya antara lain cinta bebas, hedonisme, penggunaan obat-obatan psikedelik, feminisme, dan lain-lain. Meskipun ungkapan budaya tandingan memiliki beberapa arti, namun di dalamnya perlu dibedakan berbagai kecenderungan, khususnya yang disebut “budaya baru” , “pecahnya budaya” , atau “pencarian keseimbangan” .

Apa itu budaya tandingan?

Budaya tandingan mengacu pada serangkaian manifestasi budaya, sikap, nilai, dan norma yang digunakan oleh kelompok yang menentang atau menolak budaya dominan. Istilah ini diciptakan oleh sosiolog Theodore Roszak dan berfungsi untuk merujuk pada subkultur gender tertentu.

Definisi

Budaya tandingan adalah seperangkat ide, praktik, dan simbol yang menantang dan menawarkan alternatif terhadap budaya dominan. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk musik, fashion, seni, dan politik.

Tujuan

Tujuan utama dari budaya tandingan adalah untuk mendorong perubahan sosial dan menawarkan perspektif baru yang berbeda dari arus utama.

Ciri-ciri budaya tandingan

  • Ia membalikkan norma dan nilai budaya dominan dan mendefinisikan dirinya sehubungan dengan budaya tersebut.
  • Hal ini disajikan sebagai antitesis dari budaya dominan di semua tingkatan. Misalnya, untuk teknologi modern, budaya tandingan adalah pengetahuan tradisional dan artisanal.
  • Mempromosikan kebebasan seksual.
  • Hal ini umumnya bertentangan dengan masyarakat konsumen. Namun, unsur budaya tandingan diambil alih oleh sistem komersial yang mengubahnya menjadi slogan iklan atau produk baru. Misalnya celana yang saat ini banyak dijual sudah pudar atau sobek.
  • Menghargai alam.
  • Meningkatkan rasa hormat terhadap kelompok minoritas.

Penolakan terhadap Norma Dominan

Budaya tandingan sering kali secara aktif menolak nilai dan praktik yang dianggap mapan dalam masyarakat, menawarkan pandangan yang berbeda tentang bagaimana dunia seharusnya dijalankan.

Kreativitas dan Ekspresi Diri

Anggota budaya tandingan cenderung mengekspresikan diri melalui cara-cara kreatif, seperti musik, seni, dan fashion, yang berbeda dari arus utama.

Solidaritas dan Komunitas

Budaya tandingan biasanya membentuk komunitas yang erat, di mana anggotanya saling mendukung dan berbagi nilai yang sama.

Sejarah

Fenomena tandingan budaya awalnya berasal dari Amerika Serikat dan di sanalah dampaknya paling besar. Pengaruh Amerika menyebar ke belahan dunia lain , khususnya Eropa Barat. Hal ini selalu dikaitkan dengan gerakan protes .

Adalah sejarawan Amerika Theodore Roszak, yang pada tahun 1968 menggunakan istilah budaya tandingan dalam karyanya The Birth of a Counterculture . Tentu saja, manifestasi tandingan budaya telah ada di semua masyarakat, namun ungkapan ini khususnya mengacu pada gerakan terorganisir yang dipertahankan untuk jangka waktu tertentu. Contoh yang dapat menggambarkan fenomena budaya tandingan adalah Beat Generation yang terjadi pada tahun 1950-an, gerakan hippie pada tahun 1960-an, atau gerakan punk yang muncul pada tahun-tahun berikutnya.

Era 1960-an

Gerakan Hippie

Gerakan hippie di Amerika Serikat pada tahun 1960-an adalah salah satu contoh terkenal dari budaya tandingan. Mereka menolak materialisme, perang, dan norma sosial yang ketat, mempromosikan perdamaian, cinta, dan kebebasan pribadi.

Musik dan Seni

Musik rock dan seni psikedelik menjadi simbol dari gerakan ini, mengekspresikan perlawanan dan kebebasan.

Punk Rock 1970-an

Asal Usul

Punk rock muncul di Inggris dan Amerika Serikat pada 1970-an sebagai respons terhadap ketidakpuasan sosial dan ekonomi. Musik punk yang keras dan cepat menjadi alat untuk mengekspresikan kemarahan dan pemberontakan.

Fashion dan Gaya Hidup

Punk dikenal dengan fashion yang unik, termasuk jaket kulit, rambut mohawk, dan aksesori berani, yang semuanya menantang norma fashion konvensional.

Gerakan Kontemporer

Aktivisme Digital

Di era digital, budaya tandingan sering muncul dalam bentuk aktivisme online, menentang isu-isu seperti kebijakan pemerintah, perubahan iklim, dan hak asasi manusia.

Subkultur Modern

Subkultur seperti goth, hip-hop, dan veganisme juga dapat dianggap sebagai bagian dari budaya tandingan, masing-masing menawarkan nilai dan gaya hidup alternatif.

Beberapa gerakan tandingan budaya

gerakan hippie

Kata hippie berasal dari istilah “hip” dalam bahasa Inggris yang berarti “diprakarsai” , dalam kaitannya dengan sesuatu yang baru atau tidak diketahui asal usulnya. Bagi yang lain, ini berasal dari kata Afrika “hipi” yang berarti “membuka mata ” . Bagaimanapun, gerakan tahun 60an ini dianggap anti-konformis dan dengan demikian menentang masyarakat yang sudah mapan pada saat itu. Kaum hippies mengusulkan norma-norma dan nilai-nilai baru yang menjadi bagian dari budaya tandingan mereka. Dengan demikian, mereka mengklaim identitas baru yang didefinisikan secara negatif oleh masyarakat dominan. Asal usulnya berasal dari Beat Generation tahun 50an.

gerakan punk

Ini adalah gerakan yang dimulai pada kelas pekerja di Inggris dan mempunyai dampak yang sangat besar pada kancah sosial dan musik di berbagai belahan dunia. Gerakan ini menentang tatanan yang mapan dan ketidakadilan sosial. Namun esensinya terdistorsi karena kepentingan komersial dunia musik.

Gerakan feminis

Feminisme adalah salah satu peristiwa politik terpenting di abad ke-20. Perbedaan antara jenis kelamin bersifat universal dan transversal karena berdampak pada semua kelas, kelas, agama, dll. Kaum feminis menunjukkan bahwa dominasi laki-laki atas perempuan bukanlah hal yang wajar, melainkan merupakan konstruksi sosial yang harus diperangi dan dihapuskan. Gerakan ini mengagung-agungkan nilai-nilai kewanitaan dan bahkan dalam beberapa kasus menolak apa yang bersifat maskulin.

Komik bawah tanah

Komik underground muncul sebagai respon terhadap komik industrial yang hanya sekedar menyampaikan pesan sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. Usulan komik ini ingin menunjukkan kenyataan sebenarnya yang ada di Amerika Serikat. Bahasa grafis dan estetikanya tidak sesuai dengan apa yang terlihat di komik tradisional.

Contoh budaya tandingan

Meksiko

Meskipun budaya tandingan lahir di Amerika Serikat, fenomena ini menyebar dengan cepat di Amerika Latin di mana, secara tidak terduga, budaya tandingan menemukan sarana ekspresi yang istimewa dalam sastra, terutama pada tahun 60an dan 70an dengan gerakan sastra yang disebut gelombang . Protagonisnya yang paling terkenal adalah penulis Meksiko José Agustín, yang menganggap bahwa budaya tandingan adalah ekspresi kaum muda dan kelompok yang, dari marginalitas, melampaui, menolak, dan menentang budaya institusional.

Chili

Selama tahun 1980-an, dekade terakhir kediktatoran Pinochet, muncul beberapa manifestasi seni rahasia dari perlawanan budaya yang menentang rezim diktator ini. Ini adalah bagaimana tempat pertemuan seperti Matucana 19 atau Trolley diciptakan di mana ekspresi budaya seperti tari, lukisan, komik atau teater bertemu.

Dampak Budaya Tandingan

Perubahan Sosial

Budaya tandingan dapat mempengaruhi perubahan sosial dengan menantang status quo dan mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan perspektif baru.

Inovasi Budaya

Budaya tandingan sering kali memunculkan inovasi dalam seni, musik, dan fashion, yang kemudian dapat diadopsi oleh arus utama.

Tantangan terhadap Otoritas

Budaya tandingan sering kali menantang otoritas dan kebijakan pemerintah, mempromosikan kebebasan individu dan hak asasi manusia.

Kesimpulan

Budaya tandingan memainkan peran penting dalam mendorong perubahan dan inovasi dalam masyarakat. Meskipun kadang-kadang dianggap kontroversial, gerakan ini menawarkan perspektif alternatif yang dapat memperkaya kehidupan sosial dan budaya kita. Dengan memahami budaya tandingan, kita dapat lebih menghargai keragaman dan dinamika sosial yang ada di sekitar kita.

Referensi

  • Roszak, T. (1969). The Making of a Counter Culture. Doubleday.
  • Savage, J. (1991). England’s Dreaming: Anarchy, Sex Pistols, Punk Rock, and Beyond. Faber & Faber.
  • Hebdige, D. (1979). Subculture: The Meaning of Style. Routledge.

Related Posts