Kelas: IX
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Durasi: 80 Menit (2 JP)
Pertemuan: 1 Kali Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
- Menjelaskan konsep Internet of Things (IoT) dan aplikasinya dalam pengukuran kelembapan tanah.
- Memahami cara kerja sensor kelembapan tanah dalam memantau kondisi tanah untuk pertanian.
- Menganalisis data sensor kelembapan untuk menentukan kebutuhan air pada tanaman.
- Membuat rencana sederhana penggunaan sensor kelembapan tanah dalam proyek pertanian berbasis IoT.
- Menyimpulkan manfaat penggunaan teknologi IoT dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan air untuk pertanian.
B. Profil Pelajar Pancasila
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: Siswa menyadari pentingnya menjaga alam dengan pemanfaatan air yang bijaksana menggunakan teknologi.
- Bernalar kritis: Siswa menganalisis data kelembapan tanah untuk memahami kebutuhan air pada tanaman.
- Kreatif: Siswa mengembangkan ide untuk mengoptimalkan pemanfaatan sensor kelembapan tanah di lahan pertanian.
- Gotong Royong: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membuat solusi pengelolaan air berbasis sensor kelembapan.
C. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyapa siswa dan melakukan presensi.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, yaitu mempelajari sensor kelembapan tanah dan penggunaannya dalam sistem IoT untuk pertanian.
- Guru memberikan pertanyaan pemantik:
- “Bagaimana cara kita mengetahui kapan tanaman membutuhkan air?”
- “Mengapa penting untuk mengelola air dengan efisien di lahan pertanian?”
- “Bagaimana teknologi bisa membantu petani dalam pengelolaan air?”
Inti (60 Menit)
- Eksplorasi (20 Menit):
- Guru menjelaskan konsep dasar IoT dan bagaimana sensor kelembapan tanah digunakan untuk memantau kondisi tanah.
- Siswa diperkenalkan pada alat sensor kelembapan tanah dan aplikasi IoT yang bisa mengumpulkan data kelembapan dari lahan pertanian.
- Guru menunjukkan cara kerja sensor kelembapan yang mengukur kadar air di tanah dan mentransmisikan data tersebut ke sistem.
- Diskusi Kelompok (20 Menit):
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan bagaimana sensor kelembapan tanah dapat membantu petani dalam menghemat air.
- Setiap kelompok mendiskusikan contoh kasus di mana kelembapan tanah yang ideal membantu pertumbuhan tanaman yang sehat.
- Kelompok membuat mind-map yang menjelaskan hubungan antara kelembapan tanah, kebutuhan air tanaman, dan efisiensi penggunaan air.
- Praktik Penggunaan Sensor (20 Menit):
- Setiap kelompok diberikan sensor kelembapan tanah sederhana yang terhubung dengan aplikasi IoT.
- Kelompok mencatat data kelembapan tanah yang dideteksi sensor dan membandingkan data tersebut dengan kebutuhan air tanaman berdasarkan panduan yang diberikan.
Penutup (10 Menit)
- Guru merangkum materi pembelajaran tentang:
- Definisi dan contoh penggunaan IoT dalam bidang pertanian.
- Pentingnya sensor kelembapan tanah dalam mengatur pengairan lahan pertanian.
- Manfaat IoT untuk efisiensi air dan pertumbuhan tanaman yang optimal.
- Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya.
- Guru memberikan tugas individu: menulis esai singkat tentang cara penggunaan sensor kelembapan tanah dapat membantu petani di daerah masing-masing.
D. Penilaian
1. Penilaian Proses:
- Partisipasi siswa dalam diskusi kelompok.
- Pemahaman siswa tentang cara kerja sensor kelembapan tanah.
- Kreativitas siswa dalam membuat diagram atau mind-map.
2. Penilaian Produk:
- Ketepatan data yang dicatat oleh kelompok.
- Kemampuan siswa dalam menganalisis data dan membuat kesimpulan.
- Presentasi hasil diskusi kelompok serta keakuratan informasi yang disajikan.
3. Penilaian Tertulis:
- Esai individu tentang manfaat IoT untuk pertanian.
- Kualitas argumen dalam esai dan relevansi dengan topik yang dibahas.
E. Rubrik Penilaian
Kriteria | Sangat Baik (90-100) | Baik (75-89) | Cukup (60-74) | Perlu Perbaikan (0-59) |
---|---|---|---|---|
Pemahaman Konsep | Memahami IoT dan sensor kelembapan tanah dengan sangat baik | Memahami dengan baik | Memahami konsep dasar | Tidak memahami konsep dasar |
Partisipasi Kelompok | Aktif dan berkontribusi penuh | Cukup aktif | Kurang aktif | Tidak berpartisipasi |
Kreativitas Produk | Sangat kreatif dan informatif | Cukup kreatif | Sederhana | Tidak relevan |
Kemampuan Presentasi | Presentasi lancar dan jelas | Cukup baik | Kurang lancar | Tidak mampu menjelaskan |
F. Sumber dan Media Pembelajaran
- Buku Teks: IPA Kelas IX, Kurikulum Merdeka.
- Sensor kelembapan tanah sederhana.
- Aplikasi IoT untuk memantau data kelembapan tanah.
- Artikel tentang penggunaan IoT dalam pengelolaan pertanian.
- Video demonstrasi tentang IoT dalam bidang pertanian.
G. Rencana Tindak Lanjut
- Remedial: Siswa yang belum memahami materi akan diberikan penjelasan tambahan tentang cara kerja sensor kelembapan dan bagaimana penggunaannya dalam IoT.
- Pengayaan: Siswa yang telah memahami materi akan diberikan tugas untuk merancang proyek IoT lain seperti pengukuran suhu tanah atau pH tanah untuk pertanian.
- Pengamatan Lingkungan: Siswa diminta untuk mengamati lingkungan sekitar dan melihat bagaimana sensor kelembapan dapat membantu petani setempat dalam mengelola air secara lebih efisien.