Pengacara kriminal | Apa itu, fitur, fungsi, biaya, cara memilihnya

Pengacara kriminal atau penasihat hukum pidana adalah seorang profesional hukum yang bertugas untuk mewakili individu atau organisasi yang dituduh melakukan tindak pidana dalam sistem peradilan. Peran mereka tidak hanya terbatas pada pembelaan terdakwa di persidangan, tetapi juga mencakup memberikan nasihat hukum, mengumpulkan bukti, dan merancang strategi pembelaan. Pengacara kriminal dapat bekerja sebagai pengacara pembela (yang mewakili terdakwa) atau sebagai jaksa penuntut umum (yang mewakili negara dalam mendakwa seseorang atas tindak pidana).

Peran pengacara kriminal sangat penting dalam menjaga keadilan dan hak asasi manusia. Mereka berperan dalam memastikan bahwa setiap orang yang dituduh melakukan kejahatan mendapatkan hak untuk mendapatkan pembelaan yang layak dan proses hukum yang adil. Artikel ini akan membahas secara rinci peran, tanggung jawab, keterampilan yang diperlukan, dan contoh nyata tentang bagaimana pengacara kriminal bekerja dalam sistem peradilan.

Apa Itu Pengacara Kriminal?

Pengacara kriminal adalah spesialis di bidang hukum pidana, yaitu cabang hukum yang berhubungan dengan tindak pidana dan hukuman untuk pelanggaran hukum. Mereka bertanggung jawab untuk membela individu yang dituduh melakukan kejahatan, atau sebaliknya, mewakili kepentingan negara dalam mendakwa terdakwa yang diduga melanggar hukum.

  1. Peran sebagai Pengacara Pembela: Pengacara pembela bekerja untuk melindungi hak-hak terdakwa dalam proses hukum. Mereka bertanggung jawab untuk meneliti kasus, meninjau bukti yang diajukan oleh jaksa, menginterogasi saksi, serta merumuskan argumen yang dapat membantu membebaskan kliennya atau mengurangi hukuman yang dijatuhkan.
    • Contoh: Jika seseorang dituduh melakukan pencurian, pengacara pembela akan mengumpulkan bukti yang mendukung alibi kliennya, seperti saksi yang melihat bahwa terdakwa berada di tempat lain saat kejadian. Mereka juga akan berusaha menunjukkan kelemahan dalam bukti yang diajukan oleh jaksa, seperti ketidakkonsistenan dalam kesaksian saksi mata.
  2. Peran sebagai Jaksa Penuntut Umum: Sebagai bagian dari tim penuntut, jaksa bertugas untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah atas tindak pidana yang dituduhkan. Mereka bekerja untuk mengumpulkan bukti, menyiapkan saksi-saksi, dan menyusun argumen yang meyakinkan hakim atau juri tentang kesalahan terdakwa.
    • Contoh: Dalam kasus penipuan yang melibatkan dokumen palsu, jaksa penuntut umum akan mengumpulkan bukti-bukti seperti catatan transaksi bank dan kesaksian ahli yang dapat membuktikan bahwa terdakwa sengaja memalsukan dokumen untuk keuntungan pribadi.

Tanggung Jawab Pengacara Kriminal

Pengacara kriminal memiliki banyak tanggung jawab yang harus mereka laksanakan dengan penuh integritas dan profesionalisme. Tanggung jawab ini meliputi melindungi hak-hak terdakwa, memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur, dan memberikan nasihat hukum yang akurat.

  1. Melindungi Hak Terdakwa: Salah satu peran paling mendasar dari pengacara kriminal adalah memastikan bahwa terdakwa mendapatkan hak untuk dibela dan hak atas proses hukum yang adil. Hak ini termasuk hak untuk diberitahu tentang tuduhan yang diajukan, hak untuk tidak memberikan kesaksian yang memberatkan diri sendiri, dan hak untuk mendapatkan nasihat hukum selama penyelidikan.
    • Contoh: Jika terdakwa mengalami penyiksaan atau pemaksaan oleh pihak kepolisian untuk memberikan pengakuan, pengacara kriminal dapat mengajukan keberatan di pengadilan dan berusaha untuk mengeluarkan pengakuan tersebut sebagai bukti yang tidak sah.
  2. Menganalisis dan Menyusun Kasus: Pengacara kriminal harus memiliki keterampilan untuk menganalisis kasus dan merancang strategi pembelaan yang efektif. Ini termasuk meneliti preseden hukum, memeriksa bukti fisik, mewawancarai saksi, serta menyusun argumen hukum yang dapat mendukung posisi klien mereka.
    • Contoh: Dalam kasus pembunuhan di mana bukti utama adalah jejak DNA di lokasi kejadian, pengacara pembela mungkin akan menantang keandalan bukti tersebut dengan menghadirkan ahli forensik yang bisa menunjukkan adanya kemungkinan kontaminasi atau kesalahan dalam analisis laboratorium.
  3. Mempersiapkan dan Mengajukan Banding: Jika klien dijatuhi hukuman yang dianggap tidak adil, pengacara kriminal bertanggung jawab untuk mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi. Banding ini bertujuan untuk meninjau kembali keputusan pengadilan sebelumnya dengan harapan mendapatkan putusan yang lebih ringan atau bahkan pembebasan.
    • Contoh: Jika seorang terdakwa dinyatakan bersalah atas penggelapan dana dan menerima hukuman penjara yang dianggap terlalu berat, pengacara kriminal dapat mengajukan banding dengan alasan bahwa hukuman tersebut tidak sesuai dengan bukti yang diajukan atau ada kesalahan prosedural selama persidangan.
  4. Negosiasi dengan Jaksa: Pengacara kriminal juga sering kali melakukan negosiasi dengan jaksa untuk mencapai plea bargain atau kesepakatan hukum lainnya. Plea bargain adalah kesepakatan di mana terdakwa mengakui bersalah atas tuduhan yang lebih ringan sebagai imbalan untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
    • Contoh: Dalam kasus penyalahgunaan narkoba, pengacara pembela dapat bernegosiasi dengan jaksa agar terdakwa yang pertama kali melakukan pelanggaran diberi hukuman rehabilitasi daripada hukuman penjara, dengan catatan terdakwa mengakui kesalahannya.

Keterampilan yang Diperlukan Pengacara Kriminal

Menjadi pengacara kriminal bukanlah tugas yang mudah, dan mereka membutuhkan berbagai keterampilan teknis dan interpersonal untuk berhasil. Beberapa keterampilan kunci yang dibutuhkan meliputi analisis hukum, komunikasi, keterampilan bernegosiasi, dan kemampuan berbicara di depan publik.

  1. Analisis Hukum yang Mendalam: Pengacara kriminal harus memiliki kemampuan analisis hukum yang kuat untuk memahami undang-undang yang berlaku, preseden kasus, serta implikasi hukum dari setiap keputusan yang diambil. Mereka harus mampu menafsirkan undang-undang dengan benar dan menerapkannya pada kasus yang mereka tangani.
    • Contoh: Jika seorang klien didakwa atas tindak pidana pencurian, pengacara kriminal harus bisa mengidentifikasi apakah unsur-unsur tindak pidana pencurian seperti niat mencuri dan pengambilan barang milik orang lain benar-benar terbukti dalam kasus tersebut.
  2. Kemampuan Komunikasi: Pengacara kriminal harus mampu berkomunikasi dengan efektif, baik dengan klien, saksi, jaksa, maupun hakim. Mereka harus bisa menjelaskan situasi hukum kepada klien mereka secara sederhana dan juga mampu membuat argumen yang persuasif di depan pengadilan.
    • Contoh: Dalam persidangan, pengacara kriminal harus mampu menjelaskan dengan jelas kepada hakim dan juri mengapa kliennya tidak bersalah, dengan menggunakan bukti dan kesaksian yang telah dikumpulkan. Kemampuan untuk menyampaikan argumen dengan meyakinkan sering kali dapat menjadi kunci untuk memenangkan kasus.
  3. Keterampilan Negosiasi: Kemampuan bernegosiasi sangat penting dalam banyak kasus kriminal, terutama ketika berusaha mencapai kesepakatan dengan jaksa atau saat berusaha mengurangi tuntutan yang diajukan.
    • Contoh: Jika klien dituduh melakukan penganiayaan, pengacara kriminal dapat berusaha bernegosiasi agar dakwaan tersebut dikurangi menjadi tindak pidana ringan dengan mengajukan bukti bahwa tindakan kliennya tidak direncanakan dan terjadi dalam kondisi emosi yang tidak terkendali.
  4. Kemampuan Berbicara di Depan Publik: Sebagai seorang pengacara, mereka harus sering berbicara di hadapan hakim, juri, dan audiens lainnya selama persidangan. Mereka harus bisa menyampaikan argumen mereka dengan jelas, meyakinkan, dan penuh percaya diri.
    • Contoh: Ketika memberikan pembelaan akhir di pengadilan, pengacara harus mampu merangkai kata-kata yang memengaruhi emosi juri, misalnya dengan menekankan betapa kliennya menyesal atas perbuatannya dan memiliki potensi untuk berubah.

Ciri-ciri pengacara kriminal

Ciri-ciri utama seorang pengacara pidana adalah sebagai berikut.

  • Dia bertugas menerjemahkan semua bahasa hukum untuk kliennya.
  • Menyajikan argumen hukum-pidana yang berbeda di hadapan hakim.
  • Sajikan bukti-bukti yang diperlukan untuk secara meyakinkan menunjukkan versi fakta yang menguntungkan.
  • Ia bertanggung jawab atas kebebasan individu yang menghadapi proses pidana.
  • Dia juga harus berperan sebagai psikolog.
  • Anda harus menjadi orang yang manusiawi dengan pemahaman yang cukup untuk membantu klien Anda menjaga integritasnya.
  • Harus memiliki tingkat integritas yang sangat tinggi dan juga bersifat investigatif.
  • Anda juga harus menjadi negosiator yang baik, memiliki karakter yang kuat dan sikap yang baik.
  • Dia mengembangkan strategi yang baik dan terampil dalam mengambil keputusan tanpa ragu-ragu.
  • Mereka memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik dengan orang lain.

Fungsi

Salah satu fungsi utamanya adalah untuk mempersiapkan dan menindaklanjuti strategi pembelaan atau tuduhan tertentu sesuai dengan kasusnya, yang tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan hakim bahwa klienlah yang mempunyai kebenaran dan alasan. Pengacara pidanalah yang mempunyai fungsi menyeleksi seluruh alat bukti untuk memenangkan proses pidana. Ia juga bertanggung jawab untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan pembunuhan, perceraian, hak asuh, perampokan, segala jenis penyerangan, pemerkosaan dan pencurian.

Biaya

Umumnya biaya yang harus dibayarkan kepada pengacara pidana akan bergantung pada jenis prosedur dan dihitung berdasarkan aset yang dipertaruhkan dan kompleksitas permasalahan. Penting untuk disebutkan bahwa permasalahan pidana mencakup hukuman ekonomi melalui tanggung jawab perdata, yang mencakup restitusi, reparasi atau kompensasi bagi korban; yang kemudian akan membuat pengacara kriminal mendapatkan kembali biayanya.

Bagaimana memilih pengacara kriminal

Banyak orang mencoba memilih pengacara kriminal terbaik dan untuk itu penting untuk mengetahui beberapa informasi. Pengacara yang disewa harus memiliki pengalaman yang memadai dan ahli di bidangnya, terutama dalam sistem hukum. Mereka juga harus merupakan orang yang dapat dipercaya dan mudah dihubungi sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan Anda ketika pertanyaan tersebut muncul. Anda juga harus memiliki referensi yang bagus dan tingkat keberhasilan yang tinggi karena ini merupakan faktor yang menunjukkan kepada kami seberapa kompeten Anda.

Penting juga bagi Anda untuk mempelajari dengan cermat biaya dan kemungkinan skenario, baik positif maupun negatif. Ketika seorang pengacara kriminal menawarkan Anda harga yang jauh di bawah pasar, lebih baik Anda curiga. Anda juga harus mencari pengacara yang memiliki aksesibilitas.

Bagaimana menjadi pengacara kriminal

Hal pertama yang perlu diingat adalah kita harus mempelajari karir di bidang hukum dan advokasi. Penting untuk memilih universitas atau pusat studi yang memiliki program karir unggulan yang mencakup semua aspek penting yang harus Anda pelajari. Setelah mempelajari hukum, Anda harus bergabung dengan Asosiasi Pengacara di negara tempat Anda tinggal agar dapat bekerja sesuai dengan hukum.

Apa bedanya dengan pengacara pidana?

Hukum pidana adalah seperangkat aturan hukum yang ditetapkan oleh Negara dan fungsinya menghubungkan antara kejahatan yang dilakukan dengan hukuman yang sesuai dengannya sebagai akibat yang sah. Hukum pidana melibatkan seorang pengacara yang berspesialisasi dalam kriminologi, yaitu ilmu yang mempelajari materi yang berkaitan dengan suatu kejahatan.

Pengacara pidana adalah orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kejahatan dari sudut pandang hukum dan dapat membela terdakwa atau mendukung orang yang menuduh. Adapun tujuan umum atau misi hukum pidana pada akhirnya adalah untuk melindungi masyarakat. Di sisi lain, tujuan kriminologi adalah untuk membuktikan keberadaannya, untuk mencari kemungkinan rincian yang sesuai dengan suatu kejahatan.

Pentingnya Pengacara Kriminal dalam Sistem Peradilan

Pengacara kriminal memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa sistem peradilan pidana berfungsi dengan adil dan efektif. Mereka bukan hanya pembela terdakwa, tetapi juga bagian dari mekanisme yang memastikan bahwa hukum diterapkan dengan benar dan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan.

  1. Membela Hak Asasi Manusia: Pengacara kriminal memastikan bahwa terdakwa mendapatkan hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi, seperti hak untuk mendapatkan peradilan yang adil dan hak untuk dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah.
    • Contoh: Jika seseorang ditahan tanpa bukti yang cukup, pengacara kriminal dapat mengajukan habeas corpus, sebuah prosedur hukum yang memaksa otoritas penegak hukum untuk membuktikan alasan penahanan mereka di depan pengadilan.
  2. Menjaga Transparansi dalam Proses Hukum: Dengan keterlibatan pengacara kriminal dalam setiap tahap proses hukum, dari penyelidikan hingga persidangan, mereka membantu memastikan bahwa proses hukum berjalan secara transparan dan akuntabel. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh penegak hukum.
    • Contoh: Dalam kasus di mana terdakwa diduga mengalami perlakuan yang tidak manusiawi selama penyelidikan, pengacara kriminal dapat mengajukan bukti tersebut di pengadilan dan meminta agar proses hukum diulang atau dakwaan dibatalkan jika terbukti ada penyimpangan.
  3. Memberikan Peluang Kedua: Dengan memperjuangkan pembelaan yang tepat dan mencari alternatif hukuman yang lebih ringan, pengacara kriminal dapat membantu terdakwa untuk memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat. Ini terutama penting dalam kasus anak-anak atau remaja yang melakukan pelanggaran hukum.
    • Contoh: Pengacara kriminal dapat mengajukan agar seorang remaja yang terlibat dalam tindak pidana ringan mengikuti program rehabilitasi atau pembinaan sosial daripada menerima hukuman penjara, sehingga mereka dapat belajar dari kesalahan mereka dan memiliki kesempatan untuk memperbaiki hidup.

Kesimpulan

Pengacara kriminal memainkan peran yang sangat penting dalam sistem hukum dan peradilan. Dengan membela hak-hak terdakwa, memastikan proses yang adil, serta mengupayakan penyelesaian yang manusiawi, mereka membantu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Pengacara kriminal juga memastikan bahwa hukum tidak hanya menjadi alat untuk menghukum, tetapi juga menjadi sarana untuk mencapai keadilan yang sejati. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, peran pengacara kriminal menjadi semakin penting untuk menjaga keseimbangan antara penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia.

 

Related Posts

Hukum Objektif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-Hari

Hukum objektif merupakan salah satu konsep dasar dalam ilmu hukum yang berfokus pada aturan hukum yang berlaku secara umum dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, emosi, atau…

Perbedaan Jabatan Fungsional dan Struktural

Dalam lingkungan kerja, terutama di sektor pemerintahan dan organisasi besar, terdapat dua jenis jabatan utama, yaitu jabatan fungsional dan jabatan struktural. Kedua jabatan ini memiliki peran dan…

Perbedaan Konstitusi dan Undang-Undang Dasar (UUD)

Konstitusi dan Undang-Undang Dasar (UUD) adalah dua istilah yang sering kali digunakan dalam konteks hukum dan politik, khususnya dalam pembahasan mengenai dasar dan aturan penyelenggaraan suatu negara….

Contoh Penerapan Keadilan Restoratif dalam Berbagai Konteks

Keadilan restoratif (restorative justice) adalah pendekatan dalam penyelesaian konflik dan penanganan kejahatan yang menekankan pada pemulihan dan rekonsiliasi daripada hukuman semata. Pendekatan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan…

Contoh Hukum Alam dalam Kehidupan Sehari-hari

Hukum alam mengacu pada prinsip-prinsip dasar yang mengatur semua fenomena yang terjadi di alam semesta. Hukum ini mencakup aturan-aturan yang berlaku secara universal dan memengaruhi bagaimana materi,…

Sumber Hukum: Jenis, dan Contoh dalam Sistem Hukum

Hukum adalah perangkat aturan yang mengatur hubungan antarindividu maupun antara individu dan negara, serta memastikan adanya keadilan dalam masyarakat. Namun, dari mana hukum ini berasal? Hukum tidak…