Seni adalah ekspresi kreatif manusia yang mewujudkan keindahan, emosi, dan gagasan. Melalui berbagai medium, seperti lukisan, patung, tari, musik, sastra, dan film, seni mampu menyentuh hati dan pikiran manusia (Arnheim, 1974).
Sejak zaman prasejarah, manusia telah menggunakan seni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, menyampaikan pesan, dan melestarikan budaya. Seni tidak hanya memberikan kesenangan estetik, tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, dan spiritual manusia (Koster, 1985).
Dalam konteks sosial, seni dapat memperkuat identitas kelompok, memfasilitasi interaksi, dan mendorong pemahaman lintas budaya. Seni juga dapat digunakan sebagai alat untuk menyuarakan isu-isu sosial dan politik, serta mempromosikan perubahan (Berleant, 2016).
Secara budaya, seni menjadi sarana untuk mewariskan tradisi, nilai, dan kepercayaan dari generasi ke generasi. Dalam dimensi spiritual, seni sering digunakan sebagai ekspresi religius dan sebagai alat untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan alam semesta (Dissanayake, 1992).
Seni dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai genre, seperti seni rupa, seni pertunjukan, seni sastra, dan seni media baru. Masing-masing genre memiliki karakteristik, teknik, dan gaya yang unik, serta tujuan yang berbeda-beda (Janson & Janson, 2004).
Dalam perkembangannya, seni terus berevolusi, dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, dan teknologi. Seni kontemporer, misalnya, sering kali mengeksplorasi isu-isu kontemporer dan menggunakan media baru untuk menyampaikan pesan (Berleant, 2016).
Mempelajari seni tidak hanya memberikan kesenangan estetik, tetapi juga dapat memperkaya pemahaman kita tentang budaya, sejarah, dan kondisi manusia. Dengan demikian, seni memainkan peran penting dalam memperkaya kehidupan manusia (Dissanayake, 1992).