Manfaat Kecerdasan Buatan (AI) di Bidang Energi

Sejak dahulu kala orang mengandalkan beberapa bentuk atau jenis energi lain untuk menjalankan peralatan mereka baik di rumah, transportasi, pabrik, dll. Energi menemukan aplikasinya di mana-mana mulai dari makanan yang kita makan, makanan yang kita cerna, mobil yang kita cerna. mengemudi, engine yang kita jalankan, dan banyak lagi. Kita mengkategorikan energi ini menjadi dua berdasarkan tempat kita memperoleh energi ini dan siklus hidup untuk item tertentu yang menyediakan energi.

Kedua kategori tersebut adalah Energi Terbarukan dan Energi Tidak Terbarukan. Energi Terbarukan adalah jenis energi yang tidak akan pernah habis yaitu sumbernya memiliki kekuatan untuk mengisi kembali dirinya sendiri dengan waktu seperti Energi Matahari, Energi Angin, Energi Air, dll. Energi Tidak Terbarukan, di sisi lain, tidak dapat memperbaharui diri dengan waktu seperti Energi Panas, Energi dari bahan bakar fosil, dll.

Banyak negara yang telah lama mengandalkan sumber Energi Tidak Terbarukan ini karena jumlah pembangkitan energi yang tinggi dan juga laju pemasangan pembangkit listrik yang relatif rendah. Namun, karena eksploitasi berlebihan terhadap sumber-sumber ini, telah tiba saatnya ketika sumber-sumber ini berada di ambang kepunahan. Hal ini menyebabkan manusia mengubah praktiknya yang beralih dari Non-Renewable ke Renewable. Perusahaan menginvestasikan sejumlah besar dalam pemasangan pembangkit listrik berbasis Solar, Hydro, Wind dan mendapatkan keunggulan kompetitif dan pengakuan yang sangat besar di seluruh dunia.

Tren useran pembangkit termal di India tidak dapat dihentikan tetapi semakin diminimalisir karena pemasangan pembangkit listrik tenaga surya. Saat ini India telah mendirikan 42 taman surya dengan kapasitas energi kumulatif 3462 MW. Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia. Tidak hanya negara ini tetapi negara-negara di seluruh dunia sedang mengalihkan tren mereka ke Solar dan jenis sumber energi Non-Terbarukan lainnya.

Nah, untuk menjalankan pembangkit ini dan menghasilkan energi banyak tenaga kerja, prediksi, dan pemantauan diperlukan yang selama ini hanya dilakukan oleh manusia. Ini membutuhkan banyak dedikasi dan upaya terus-menerus untuk membuat segala sesuatunya dapat didekati oleh publik dengan bahaya yang paling kecil. Manusia memang memiliki kemampuan untuk menangani keadaan tersulit dengan mudah, tetapi jika menyangkut perbandingan efisiensi antara manusia dan engine, maka engine mendominasi grafik karena fitur tanpa emosi yang dikandungnya dan mekanisme kuat yang ada di dalamnya.

Jadi, salah satu teknologi yang telah membuat jauh lebih efisien dan berpikir seperti manusia adalah Kecerdasan Buatan. Ide di balik hal yang sama sangat sederhana yaitu berpikir seperti manusia dan bertindak seperti engine. Jadi, kita bisa menyebutnya penggabungan manusia dan engine. Jika teknologi ini tergabung dalam sektor energi maka dapat menciptakan keajaiban di bidang ini.

Dampak positif AI di Sektor Energi yang dapat ditimbulkannya adalah sebagai berikut:

  • AI dapat membantu manusia untuk memperkirakan kebutuhan energi : Ya, dimungkinkan dengan teknologi luar biasa ini. Dengan bantuan banyak subbidang di bidang AI seperti Machine learning dan Deep learning, sekarang dimungkinkan untuk memprediksi masa depan berdasarkan data masa lalu yang diumpankan ke algoritme dan kemudian mengevaluasi model ini untuk prediksi masa depan. Ide di balik ini adalah untuk mereplikasi mekanisme kerja otak dan dengan demikian memberikan engine untuk berpikir seperti manusia dan memberikan hasil seperti manusia super. Perusahaan yang menggunakan teknologi ini untuk meramalkan sesuatu adalah Nnergix, Xcel, dll.
  • Biaya pemasangan engine dapat dikurangi dengan AI : Dengan bantuan Kecerdasan Buatan, kita dapat mengurangi biaya yang akan dikeluarkan saat membeli engine peramalan/peramalan khusus. Kita dapat mengoperasikan semua operasi analisis prediktif dengan menggunakan komputer kita untuk melakukan pekerjaan terkait AI dan juga ada banyak perangkat lunak yang berjalan berdasarkan prinsip AI di komputer yang terintegrasi dengan baik dengan engine kita saat ini dan memberikan hasil yang akurat.
  • AI dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi : Dengan bantuan AI dan perangkat lunak terkait, kita dapat meningkatkan efisiensi produksi energi dengan mengawasi jumlah energi yang dihasilkan dan kapan harus menghentikan dan menghidupkan engine. Kita juga dapat mengotomatiskan kerja engine yang akan mengarah ke sistem operasi cerdas dan karenanya memungkinkan engine untuk secara otomatis mematikan operasinya saat dan saat dibutuhkan. Google Deep Mind adalah salah satu perusahaan yang menerapkan prinsip ini.
  • Mengotomatiskan aktivitas terkait rumah: Dengan bantuan teknologi ini, kita dapat membantu dalam membangun rumah pintar. Konsepnya adalah untuk mendigitalkan segalanya dan membantu peralatan rumah tangga untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri. Konsep yang sangat mirip digunakan oleh Alexa dan Amazon Echo yang bersama-sama membantu mengubah peralatan rumah tangga kita menjadi engine otomatis. Ini adalah fitur yang sangat keren yang dapat kita gunakan untuk membantu dalam menekan biaya tagihan listrik kita. Hal ini pada gilirannya juga akan mengarah pada penghematan energi dan dengan demikian melestarikan energi untuk useran masa depan. Juga, berbagai bot dapat dibuat dan dipasang di pembangkit listrik yang akan membantu dalam melakukan tugas-tugas manusia dan dengan demikian membantu manusia untuk mencapai akurasi yang lebih besar. Selain itu, aksesibilitas energi akan meningkat dengan penggabungan AI.

Kesimpulan

Dari hal-hal tersebut di atas kita dapat menyimpulkan bahwa AI jika diaktifkan sepenuhnya di sektor energi dapat membuat tolok ukur dan membantu dalam menghemat biaya serta energi yang dapat digunakan oleh generasi mendatang. Jadi kita harus mulai menggunakan teknologi ini dan memanfaatkan manfaatnya secara maksimal.