Neologisme

Neologisme dikenal sebagai kata, makna atau sentuhan baru yang diperkenalkan ke dalam suatu bahasa, dengan kebutuhan atau gaya. Kata tersebut, dengan demikian, disusun dengan awalan neo-, yang menunjukkan kualitas ‘baru’; kata Yunani λόγος (logos), yang berarti ‘kata’, dan akhiran -isme.

Neologisme muncul karena kebutuhan untuk menunjuk realitas, objek, atau konsep baru yang mulai menjadi bagian, pada saat tertentu, dari alam semesta linguistik suatu bahasa.

Neologisme biasanya diperkenalkan melalui bahasa khusus, terutama yang bersifat ilmiah dan teknis. Juga teknologi, dengan kemajuan dan penemuannya, berkontribusi pada hal ini. Sementara itu, penyebar utama neologisme adalah media.

Ada neologisme yang, menurut banyak orang, tidak diperlukan, karena ada juga kata-kata dalam bahasa itu sendiri untuk menggantikannya, seperti ‘telefon’ dan bukan smartphone. Sedangkan ada juga yang sangat dibutuhkan, seperti harddisk, laptop, dll.

Pembentukan neologisme

Neologisme dapat dibentuk dengan berbagai cara. Terutama, mereka muncul dengan komposisi, dengan derivasi, sebagai pinjaman dari bahasa lain atau hanya dengan ciptaan atau kreasi populer, antara lain.

  • Menurut komposisi: adalah kata-kata yang terbentuk dari gabungan dua atau lebih kata yang sebelumnya ada dalam bahasa tersebut. Misalnya: multi-area, ecosocialism, cyberterrorism, Euroregion.
  • Menurut derivasi: adalah kata-kata yang muncul sebagai derivasi dari neologisme. Jadi, misalnya chat akan diturunkan chat, chat.
  • Dengan parasynthesis: mereka adalah kata-kata yang menggabungkan komposisi dan penurunan pada saat bersamaan. Misalnya: pengemis, kelas menengah.
    Menurut akronim: adalah kata-kata yang dibentuk dengan inisial dari beberapa kata. Contoh: UFO, yang berasal dari singkatan Unidentified Flying Object (UFO).
  • Dengan pinjaman: kata-kata dari bahasa lain yang kami sesuaikan dengan bahasa kami untuk menunjukkan realitas baru: sepak bola, wiski, laptop, blog, hypertext.