Parabanking

Parabanking adalah kategori layanan atau kontrak intermediasi keuangan yang ditawarkan sebagai alternatif pinjaman atau deposito bank tradisional.

Dengan kata lain, sektor parabanking memasarkan solusi bagi orang-orang yang mencari pinjaman atau yang ingin memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dari tabungan mereka.

Kontrak Parabank terutama berfokus pada penyediaan alat pembiayaan inovatif baru. Hal ini terutama melalui lembaga perkreditan non bank.

Contoh parabanking

Contoh paling penting dari sektor parabanking adalah:

  • Leasing : Ini adalah kontrak antara dua pihak di mana satu (lessor) menyediakan aset tertentu untuk yang lain (lessee) dengan imbalan pembayaran berkala biaya atau sewa. Setelah jangka waktu perjanjian telah berakhir, penyewa memiliki hak (bukan kewajiban) untuk memperoleh properti. Ini, dengan harga yang ditetapkan sebelumnya.
  • Anjak Piutang : Melalui jenis kontrak ini, kreditur piutang memberikan janji pembayaran masa depan tersebut kepada perusahaan keuangan. Ini, sebagai ganti pembayaran di masa sekarang.
  • Crowdfunding : Juga dikenal sebagai patronase. Ini terdiri dari memperoleh pembiayaan melalui kontribusi banyak orang yang tidak mengharapkan imbalan tertentu. Saat ini, ada platform online yang menawarkan modalitas ini untuk meningkatkan modal.
  • Trust : Ini adalah kontrak di mana satu subjek (pemukim) menempatkan aset pada pelepasan yang lain (wali amanat) untuk pemeliharaannya. Dengan cara ini, ia berusaha untuk menjamin bahwa harta yang dialihkan dapat memenuhi tujuan di masa depan, misalnya, dialihkan sebagai warisan.

Sektor dan regulasi parabank

Penting untuk dicatat bahwa banyak layanan perbankan tidak tunduk pada pengawasan. Dalam kasus crowdfunding, misalnya, kerangka peraturan baru mulai dikembangkan.

Regulator terkait, secara umum, memiliki kekuatan untuk mengembangkan kerangka hukum untuk produk alternatif ini. Namun, dengan kecepatan inovasi, otoritas tidak dapat mengantisipasi dan harus merespons peluncuran solusi keuangan baru.