Stratifikasi sosial | Apa itu, Jenis, Teori yang menonjol, Contoh, Kelas

Ketika kita berbicara tentang stratifikasi sosial, kita memasuki dunia yang kompleks tentang bagaimana masyarakat terstruktur dan terbagi. Stratifikasi sosial adalah konsep yang mendasar dalam sosiologi, yang menggambarkan bagaimana individu dan kelompok dalam masyarakat dikelompokkan ke dalam lapisan atau tingkatan sosial yang berbeda. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang topik yang menarik ini.

Pendahuluan

Stratifikasi sosial adalah fenomena yang ada di hampir setiap masyarakat di dunia. Ini merujuk pada pembagian masyarakat ke dalam kategori yang berbeda berdasarkan berbagai faktor seperti kekayaan, kekuasaan, prestise, dan akses terhadap sumber daya. Pemahaman tentang stratifikasi sosial sangat penting untuk menganalisis ketidaksetaraan dan dinamika sosial dalam suatu masyarakat.

Dalam bidang sosiologi, kita berbicara tentang stratifikasi sosial untuk merujuk pada kesenjangan yang ada antara individu dan kelompok yang membentuk masyarakat manusia.

Dapat dikatakan bahwa masyarakat mempunyai hierarki berdasarkan strata yang berbeda-beda dan masyarakat yang mempunyai manfaat paling banyak berada di puncak hierarki, sedangkan masyarakat dengan hak istimewa paling sedikit berada di bawah.

Apa itu stratifikasi sosial?

Ungkapan “stratifikasi sosial” mengacu pada segmentasi penduduk suatu masyarakat ke dalam kelompok sosial yang berbeda dan hierarkis. Segmentasi ini terjadi karena setiap masyarakat dibangun di atas sistem diferensiasi atau hierarki kedudukan sosial. Tergantung pada waktu atau sudut analisis, segmentasi ini dilakukan berdasarkan kriteria yang menjadikan setiap kelompok sebagai himpunan yang homogen. Kriteria ini mungkin terkait dengan organisasi sosial, politik atau ekonomi.

Memahami Konsep Dasar Stratifikasi Sosial

Untuk memulai, mari kita jelajahi konsep dasar stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial dapat didefinisikan sebagai sistem peringkat dalam masyarakat di mana orang-orang dikelompokkan ke dalam lapisan hierarkis berdasarkan karakteristik tertentu. Konsep ini berakar pada ide bahwa masyarakat tidak egaliter, dan sumber daya serta kesempatan tidak terdistribusi secara merata di antara anggota masyarakat.

Pemahaman tentang prinsip-prinsip psikologis yang mendorong pengambilan keputusan sangat penting bagi siapa pun yang ingin meningkatkan pemahaman mereka tentang stratifikasi sosial. Misalnya, bagaimana persepsi status sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi antar individu dalam masyarakat.

Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial

Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan adalah berbagai bentuk stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat. Stratifikasi sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

  1. Stratifikasi berdasarkan kelas ekonomi
  2. Stratifikasi berdasarkan kasta
  3. Stratifikasi berdasarkan gender
  4. Stratifikasi berdasarkan ras atau etnis

Mendengarkan secara aktif terhadap pengalaman individu dari berbagai lapisan sosial adalah keterampilan kritis yang melampaui sekadar mendengar apa yang dikatakan. Ini melibatkan keterlibatan penuh dengan realitas sosial yang berbeda, menangkap isyarat halus, dan menunjukkan minat yang tulus terhadap kebutuhan dan keprihatinan mereka yang berada di berbagai tingkat stratifikasi sosial.

Dampak Teknologi terhadap Stratifikasi Sosial

Seiring perkembangan teknologi, begitu pula alat dan metode yang tersedia untuk menganalisis dan memahami stratifikasi sosial. Dari sistem manajemen data sosial hingga visualisasi realitas virtual tentang ketimpangan sosial, teknologi membentuk kembali cara para profesional dan peneliti mendekati proses pemahaman dan analisis stratifikasi sosial.

Evolusi Stratifikasi Sosial di Era Modern

Lanskap sosial terus berevolusi, dan apa yang berlaku kemarin mungkin tidak seefektif itu hari ini. Para sosiolog dan peneliti sosial yang sukses memahami pentingnya tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam teori stratifikasi sosial dan beradaptasi dengan pendekatan mereka untuk memenuhi perubahan ekspektasi dan realitas sosial.

Jenis-jenis stratifikasi sosial

Ada tiga jenis utama stratifikasi sosial: kasta, perkebunan, dan kelas sosial.

Kasta

Mereka merupakan kelompok yang sangat hierarkis dan diatur berdasarkan hukum agama yang menentukan jumlah, komposisi, dan dalam beberapa kasus, hak-hak istimewa mereka. Keanggotaan mereka dalam kasta terbentuk sejak lahir dan diturunkan dari generasi ke generasi. Kasta didasarkan pada endogami. Contoh paling terkenal adalah India, tempat kaum tak tersentuh dan Brahmana hidup berdampingan.

Perkebunan

Perkebunan terjadi khususnya di feodalisme Eropa. Hal ini berasal dari masyarakat yang di dalamnya terdapat aristokrasi yang mewariskan kebangsawanan. Berbagai strata yang membentuk perkebunan mempunyai kewajiban dan hak satu sama lain.

Kelas sosial

Dalam hal ini kriteria diferensiasinya adalah pendapatan. Berbeda dengan dua jenis stratifikasi lainnya, kelas sosial tidak mempunyai asal usul yang sah. Kaum borjuis, kelas menengah dan kelas pekerja dibedakan. Di beberapa negara, dengan bangkitnya kelas menengah, masyarakat menjadi lebih homogen.

Teori stratifikasi sosial yang menonjol

Karl Marx

Analisis Marxis menghirarki masyarakat menjadi kelas-kelas sosial yang kurang lebih antagonis dalam perjuangan kelas: kelas pekerja, kelas menengah, masyarakat borjuis atau kapitalis.

Max Weber

Sementara itu, Max Weber membuat klasifikasi masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi, politik dan sosial. Bidang ekonomi menandai asal mula kelas-kelas, sedangkan dalam bidang politik, partai-partai saling berhadapan untuk merebut kekuasaan. Terakhir, dalam bidang sosial, prestise jabatan membuat hierarki kelompok status.

Adam Smith

Adam Smith memahami stratifikasi sosial berdasarkan sumber pendapatan. Sosiolog membagi masyarakat komersial menjadi tiga kelas besar: mereka yang menerima gaji yang menjamin penghidupan mereka, mereka yang memiliki modal yang menghasilkan keuntungan sebanding dengan risiko yang mereka jalankan ketika melakukan investasi, dan pemilik yang hidup dari pendapatan perusahaan. perusahaan.

Kesenjangan sosial

Saat ini, baik penganut teori Weber maupun penganut teori Marxis sepakat bahwa terdapat kesenjangan sosial yang semakin hari semakin membesar. Ketika berbicara tentang kesenjangan sosial, yang dimaksud secara umum adalah cara kekayaan materi dan finansial didistribusikan di antara penduduk. Ketimpangan ini mengakibatkan perbedaan sistem nilai dalam masyarakat.

Contoh stratifikasi sosial

Suku Maya

Dalam masyarakat Maya, stratifikasi sosial mencakup lima kelompok. Pertama, para imam yang mempunyai kekuasaan dan bertugas mengarahkan setiap kota. Di tempat kedua adalah kelompok bangsawan yang terdiri dari para pemimpin, pemimpin prajurit, pejabat tinggi dan keluarga mereka. Ketiga, jumlah pedagang diikuti oleh pengrajin dan petani. Terakhir, di urutan kelima, adalah budak yang melakukan kejahatan atau tawanan perang.

Suku Inca

Organisasi sosial Inca memiliki kekhasan yaitu hierarki berdasarkan bangsawan tinggi yang diwarisi sejak lahir dan bangsawan rendah yang diperoleh berdasarkan prestasi atau hak istimewa. Kedua kelompok ini diikuti oleh pengrajin dan petani yang merupakan mayoritas di kota dan bekerja di ayllus. Terakhir, lapisan sosial terbawah adalah budak atau yanocona, yang menjadi budak seumur hidup dan berdasarkan warisan.

Stratifikasi sosial di Argentina dan Chili

Berdasarkan kriteria yang berkaitan dengan tingkat pendidikan, profesi dan pendapatan tenaga kerja, dapat dikatakan bahwa dari setiap 10 orang Argentina, 8 orang termasuk dalam kelas menengah. Namun, perlu dicatat bahwa persentase ini mencakup orang-orang yang sebenarnya tidak hidup dalam situasi sosial kelas menengah yang secara tradisional dikenal. Akibatnya, hanya 30% masyarakat Argentina yang akan menjadi bagian dari kelas menengah tradisional, sementara 15% akan menjadi kelas menengah atas dan sekitar 30% akan menjadi kelas menengah bawah.

Kasus serupa terjadi di Chile, negara yang 70% penduduknya merupakan kelas menengah. Namun, statistik menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang mengidentifikasi diri sebagai kelas menengah sebenarnya berasal dari kelompok sosial lain yang berpenghasilan lebih rendah.

Keuntungan Memahami Stratifikasi Sosial:

  • Peningkatan kesadaran sosial
  • Pemahaman yang lebih baik tentang ketimpangan
  • Kemampuan untuk merancang kebijakan sosial yang lebih efektif

Langkah-langkah untuk Mempelajari Stratifikasi Sosial:

  1. Memahami dasar-dasar teori sosiologi
  2. Mempelajari berbagai model stratifikasi sosial
  3. Menganalisis data sosial-ekonomi
  4. Melakukan penelitian lapangan

Fitur Utama Stratifikasi Sosial:

  • Pendekatan komprehensif terhadap analisis sosial
  • Optimisasi berkelanjutan terhadap pemahaman dinamika sosial
  • Keputusan berbasis data dalam perumusan kebijakan sosial

FAQ

Apa itu stratifikasi sosial?

Stratifikasi sosial adalah sistem di mana masyarakat dikelompokkan ke dalam hierarki sosial berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, prestise, dan akses terhadap sumber daya.

Bagaimana stratifikasi sosial bekerja?

Stratifikasi sosial bekerja dengan membagi masyarakat ke dalam lapisan atau kelas yang berbeda. Ini melibatkan proses di mana individu atau kelompok ditempatkan dalam posisi sosial tertentu berdasarkan berbagai kriteria seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan latar belakang keluarga.

Apa manfaat memahami stratifikasi sosial?

Memahami stratifikasi sosial memberikan wawasan tentang ketimpangan dalam masyarakat, membantu dalam perumusan kebijakan sosial yang lebih efektif, dan meningkatkan kesadaran tentang dinamika kekuasaan dalam masyarakat.

Apakah ada kelemahan dari sistem stratifikasi sosial?

Beberapa kelemahan sistem stratifikasi sosial termasuk potensi untuk memperkuat ketidaksetaraan, membatasi mobilitas sosial, dan menciptakan konflik antar kelompok sosial.

Bagaimana saya bisa mulai mempelajari stratifikasi sosial?

Untuk mulai mempelajari stratifikasi sosial, Anda bisa memulai dengan membaca buku-buku dasar sosiologi, mengikuti kursus online tentang teori sosial, dan menganalisis data sosial-ekonomi dari berbagai sumber terpercaya.

Referensi:

  1. Kerbo, H. R. (2017). Social stratification and inequality: Class conflict in historical, comparative, and global perspective. Routledge.
  2. Grusky, D. B. (Ed.). (2018). Social stratification: Class, race, and gender in sociological perspective. Routledge.
  3. Bottero, W. (2005). Stratification: Social division and inequality. Routledge.
  4. Saunders, P. (2010). Social mobility myths. Civitas: Institute for the Study of Civil Society.
  5. Wright, E. O. (2015). Understanding class. Verso Books.
  6. Crompton, R. (2008). Class and stratification. Polity.
  7. Sorokin, P. A. (2017). Social and cultural mobility. Routledge.
  8. Giddens, A., & Sutton, P. W. (2017). Sociology (8th ed.). Polity Press.
  9. Weber, M. (1978). Economy and society: An outline of interpretive sociology. University of California Press.
  10. Bourdieu, P. (1984). Distinction: A social critique of the judgement of taste. Harvard University Press.

Artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang stratifikasi sosial, menjelaskan konsep dasarnya, bentuk-bentuknya, dampak teknologi terhadapnya, dan evolusinya di era modern. Dengan memahami stratifikasi sosial, kita dapat lebih baik dalam menganalisis dan mengatasi ketimpangan dalam masyarakat kita.

  • Sosiologi dalam Konteks Komunitas Multikultural
  • Dampak Stratifikasi Sosial terhadap Mobilitas Sosial di Masyarakat
  • Perbedaan Hipotesis, Teori, dan Hukum dalam Ilmu Pengetahuan