Elitisme | Apa itu, pengertian, ciri-ciri, sejarah, budaya, politik, musik

Pendahuluan

Elitisme adalah pandangan atau sikap yang menganggap bahwa kelompok tertentu, yang dianggap sebagai elit, memiliki hak atau kemampuan lebih dibandingkan dengan kelompok lainnya. Artikel ini akan membahas definisi, karakteristik, asal usul, serta dampak positif dan negatif dari elitisme.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak sistem ideologi yang pernah ada dalam sejarah umat manusia. Konsepsi ini didasari oleh pemikiran bahwa rakyat jelata, yaitu mereka yang termasuk golongan rakyat jelata, tidak hanya kurang cerdas, namun juga dianggap tidak dapat dipercaya dan bahkan berpotensi menjadi penjahat.

Dalam pandangan ini, elitisme berpendapat bahwa pendapat yang sah hanyalah pendapat yang berasal dari para elit. Di bawah ini kami akan memperluas konsep ini, sekaligus menganalisis karakteristiknya dan melihat penerapannya di berbagai bidang masyarakat. Bisakah kamu ikut dengan kami?

Apa itu elitisme?

Elitisme merupakan aliran ideologi yang bercirikan pemberian superioritas moral dan intelektual kepada masyarakat lapisan atas, yakni kaum elite. Aliran ini menolak pendapat, sah atau tidak, orang-orang yang termasuk dalam kelas kerakyatan dan hanya menerima pendapat orang-orang dengan kedudukan sosial yang diistimewakan.

Definisi

Elitisme adalah keyakinan bahwa individu atau kelompok tertentu, biasanya berdasarkan kekayaan, pendidikan, atau status sosial, lebih berhak untuk mempengaruhi atau memimpin masyarakat.

Asal Usul Istilah

Istilah ini berasal dari kata “elite,” yang berarti kelompok kecil yang dianggap lebih unggul dalam kualitas atau kemampuan.

Arti

Elitisme merupakan istilah yang memiliki arti berbeda-beda, yaitu:

  • Sistem sosial yang mengabaikan pendapat masyarakat dan memberikan keistimewaan kepada kelompok elite.
  • Pertimbangan elit sebagai masyarakat yang unggul secara moral.
  • Menunjukkan situasi di mana orang-orang yang termasuk dalam kelompok sosial yang lebih tinggi mempunyai kekuasaan dan hak istimewa yang tidak dapat dicapai oleh kelompok sosial yang lebih rendah.
  • Terakhir, dapat pula berupa sikap penolakan terhadap pendapat masyarakat.

Sinonim

Sinonim dari elitisme adalah: eksklusivisme, keangkuhan.

Karakteristik

Beberapa ciri-ciri elitisme adalah:

  • Ini tipikal kelas atas.
  • Mereka mungkin memiliki keunggulan moral, intelektual atau ekonomi.
  • Memberikan hak istimewa yang unik kepada elit.
  • Kekuasaan politik hanya dimiliki oleh kelas sosial atas.
  • Hanya pendapat elit yang valid.
  • Menolak perasaan dan gagasan kalangan bawah.
  • Elitisme mendukung meritokrasi, plutokrasi, dan bahkan teknokrasi.

Kriteria Elit

Elit dapat terdiri dari individu dengan kekayaan, pendidikan, koneksi politik, atau pengaruh sosial yang signifikan.

Pandangan Superioritas

Elitisme sering kali melibatkan pandangan bahwa elit memiliki kemampuan atau wawasan yang lebih baik untuk membuat keputusan penting.

Eksklusivitas

Elitisme cenderung menciptakan batasan yang jelas antara siapa yang termasuk dalam kelompok elit dan siapa yang tidak, sering kali mengarah pada eksklusivitas.

Sejarah

Asal usul elitisme dapat ditelusuri pada akhir abad ke-19 dalam apa yang dikenal sebagai aliran elitisme Italia. Vilfredo Pareto, Robert Michels dan Gaetano Mosca adalah eksponen terbesarnya dan mereka berpendapat bahwa institusi ekonomi dan politik suatu negara adalah institusi yang benar-benar mempunyai kekuasaan. Demikian pula, mereka mengindikasikan bahwa kelas bawah tidak tertarik pada siapa yang memerintah negara, karena mereka tidak akan rugi apa-apa. Namun, para elit, yang lebih unggul secara ekonomi dan intelektual, mempunyai banyak kepentingan dalam berfungsinya pemerintahan.

Teori ini sedikit demi sedikit berasal dari penulis seperti Wright Mills atau James Burnham dan mendapat pengaruh besar di dunia Barat.

Sejarah Kuno

Konsep elitisme telah ada sejak zaman kuno, di mana kelompok penguasa atau bangsawan memegang kekuasaan dan pengaruh atas masyarakat luas.

Perkembangan Modern

Dalam konteks modern, elitisme dapat ditemukan dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan budaya, dengan kelompok elit yang sering kali mempengaruhi kebijakan dan tren.

Elitisme politik

Ketika kita berbicara tentang elitisme politik, yang kita maksudkan adalah bahwa pengelolaan politik suatu wilayah atau negara sepenuhnya berada di tangan para elit di tempat itu, umumnya sekelompok kecil orang yang, tidak seperti warga negara biasa, memiliki kekuatan ekonomi yang besar dan tingkat budaya yang lebih tinggi.

Dalam elitisme politik kita harus membedakan hal-hal berikut:

demokrasi elitis

Ini adalah situasi di mana pendapat masyarakat tidak diperhitungkan dan para elitlah yang benar-benar memilih wakil-wakilnya. Terkadang masyarakat mempunyai persepsi yang salah bahwa merekalah yang memilih pemimpinnya padahal sebenarnya tidak demikian.

Politik elitis

Politik elitis adalah politik yang mencari keuntungan kaum elite dan merugikan kelas sosial lainnya.

Elitisme murni

Ini adalah sebuah kondisi di mana partisipasi warga negara dibatasi pada kelas sosial yang lebih tinggi. Mereka mengendalikan politik dan media.

Elitisme institusional

Berkat proses yang dilembagakan, para elit mengendalikan politik dan juga informasi.

Kultural

Ketika kita berbicara tentang elitisme budaya, yang kita maksud adalah budaya para elit. Itu adalah tradisi dan ekspresi yang mewakili kelompok sosial ini dan berkaitan dengan gaya hidup mereka, sehingga mengabaikan tradisi dan ekspresi yang khas dari kelas populer.

Musikal

Seringkali ada genre musik yang direndahkan oleh masyarakat dari kelompok sosial yang lebih tinggi karena dianggap inferior. Seringkali hal ini terjadi karena alasan rasial, namun di lain waktu hal ini hanya dimotivasi oleh genre yang khas dari kelas marginal atau masyarakat. Maka timbullah elitisme musik yang menganggap ada genre tertentu seperti jazz atau rap yang tidak boleh didengarkan oleh kalangan elite, berbeda dengan musik klasik atau opera.

Elitisme dalam pendidikan

Ini adalah pendidikan yang hanya dapat diakses oleh kelas atas. Hal ini umumnya dimotivasi oleh biaya untuk mengakses pendidikan, karena kenaikan harga berarti kelas bawah, dan karena itu kurang kaya, tidak dapat mengakses pendidikan.

Elitisme dan algoritma genetika

Algoritma genetika dapat digambarkan sebagai algoritma yang didasarkan pada proses evolusi. Tujuan dari algoritma jenis ini tidak lain adalah untuk meningkatkan konvergensi dan untuk mencapai hal tersebut, elitisme adalah salah satu metode yang paling banyak digunakan. Dengan cara ini, yang diupayakan adalah individu-individu yang termasuk dalam elite suatu populasi, yaitu anggota populasi yang terbaik, dapat menghasilkan keturunan, sedangkan yang terburuk dicegah untuk melakukan hal yang sama.

Contoh

Beberapa contoh elitisme adalah:

  • Demokrasi di Amerika Serikat mempunyai karakter elitis, karena pada kenyataannya para elitlah yang menentukan kandidat untuk memerintah negara tersebut.
  • Tanpa meninggalkan Amerika Serikat, kita dapat melihat betapa universitas-universitas bersifat elitis dengan memberikan harga yang mahal bagi sebagian besar penduduknya.
  • Seni mempunyai aspek elitis karena seringkali para elite pergi ke acara atau pameran tertentu yang hanya boleh dihadiri oleh undangan dan tidak memperbolehkan masuknya masyarakat biasa.
  • Dalam dunia fashion terdapat brand yang jelas-jelas berorientasi pada kaum elite.

Dampak Elitisme

Dampak Positif

Keputusan Berkualitas

Elit dengan pendidikan dan pengalaman yang lebih tinggi dapat membuat keputusan yang lebih berkualitas untuk kebaikan masyarakat.

Inovasi dan Kemajuan

Kelompok elit sering kali terlibat dalam inovasi dan kemajuan di berbagai bidang, memberikan kontribusi terhadap perkembangan masyarakat.

Dampak Negatif

Ketidaksetaraan Sosial

Elitisme dapat memperkuat ketidaksetaraan sosial, menciptakan jurang antara kelompok elit dan masyarakat umum.

Eksklusi dan Ketidakadilan

Pendekatan yang eksklusif dapat menyebabkan marginalisasi kelompok lain dan mengabaikan suara serta kebutuhan mereka.

Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan

Elitisme dapat mendorong korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, ketika kelompok elit lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan publik.

Kesimpulan

Elitisme adalah konsep yang kompleks dengan berbagai implikasi dalam masyarakat. Meskipun dapat menawarkan manfaat dalam hal keputusan dan inovasi, elitisme juga menimbulkan tantangan serius terkait ketidaksetaraan dan eksklusi. Memahami dan mengelola dampak elitisme adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan seimbang.

Referensi

  • Mills, C. W. (1956). The Power Elite. Oxford University Press.
  • Pareto, V. (1916). The Mind and Society. Harcourt Brace.
  • Domhoff, G. W. (2006). Who Rules America? Power, Politics, and Social Change. McGraw-Hill Education.

Related Posts

Karakteristik Plurikultural

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pengertian plurikultural, karakteristik utamanya, bagaimana konsep ini diimplementasikan di berbagai negara, serta pentingnya bagi pembangunan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Karakteristik Komunikasi Visual: Pengertian dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Karakteristik Komunikasi Visual Komunikasi visual adalah bentuk penyampaian informasi, gagasan, atau pesan melalui penggunaan elemen-elemen visual seperti gambar, grafik, warna, tipografi, simbol, dan lainnya. Tujuan utama komunikasi visual…

Karakteristik Marxisme: Memahami Ideologi Revolusioner dan Teori Kelas

Marxisme adalah sebuah ideologi dan metode analisis politik, sosial, dan ekonomi yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada abad ke-19. Marxisme berfokus pada konflik kelas…

Karakteristik Autokrasi: Pengertian dan Penerapannya dalam Sistem Pemerintahan

Karakteristik Autokrasi Autokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan satu individu atau satu kelompok kecil yang memiliki otoritas penuh atas segala aspek kehidupan politik,…

Manfaat Berpikir Positif

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian berpikir positif secara lebih mendalam, berbagai manfaatnya bagi kesejahteraan fisik dan mental, teknik untuk menerapkan pola pikir positif, serta bagaimana berpikir positif dapat berdampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.

Resolusi Konflik: Pendekatan dan Strategi

Dengan menggunakan pendekatan dan strategi yang tepat, konflik dapat diselesaikan secara efektif, mengurangi ketegangan, dan memperkuat hubungan antarindividu