Kolase: Seni Merangkai Keindahan

Kolase adalah sebuah teknik seni yang menarik dan kreatif, di mana berbagai bahan ditempelkan pada sebuah permukaan untuk menciptakan karya seni yang unik. Mari kita jelajahi dunia kolase yang penuh warna dan tekstur ini…

Pendahuluan

Dalam artikel ini, kita akan mendalami aspek-aspek kunci dari seni kolase dan mengeksplorasi bagaimana Anda dapat secara efektif menerapkan teknik-teknik ini dalam karya seni Anda sendiri. Kolase telah menjadi bentuk ekspresi artistik yang populer selama berabad-abad, memungkinkan seniman untuk menggabungkan berbagai elemen untuk menciptakan karya yang kaya makna dan visual yang menarik.

Apa itu Kolase:

Kolase adalah nama yang diberikan untuk teknik seni plastik dua dimensi yang terdiri dari menggabungkan, menempelkan atau melapiskan gambar, fragmen, dan bahan dari berbagai jenis dan asal pada satu permukaan.

Kata kolase berasal dari bahasa Perancis coller, yang berarti membuang, menempel, atau menempel di permukaan.

Raoul Hausmann: Elasticum. 1920. Kolase .

Tujuan dari teknik ini adalah untuk membangkitkan tekstur dan/atau asosiasi figuratif dan konseptual yang berbeda. Kolase memungkinkan seniman atau pengrajin untuk menggabungkan fragmen permukaan foto, kain, koran, majalah, kertas, karton, gabus, kulit, serbuk gergaji, serutan pensil, logam, plastik, kayu, dll.

Dengan perluasan, semua teknik komposisi (musik, sastra, sinematografi, atau sifat lainnya) yang mengartikulasikan atau menempatkan fragmen dari asal yang berbeda dalam satu karya disebut kolase .

Saat ini ada aplikasi digital yang mengotomatiskan proses kolase dari foto dan gambar digital.

Sejarah dan Perkembangan Kolase

Untuk memulai, mari kita telusuri asal-usul kolase dalam sejarah seni. Teknik ini telah ada sejak penemuan kertas di Cina sekitar 200 SM, tetapi baru pada awal abad ke-20 kolase muncul sebagai bentuk seni yang diakui di dunia Barat. Seniman seperti Pablo Picasso dan Georges Braque mulai menggunakan teknik ini dalam karya kubisme mereka, membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut dalam dunia seni modern.

Perkembangan kolase terus berlanjut hingga saat ini, dengan seniman kontemporer menggunakan berbagai bahan dan teknik digital untuk menciptakan karya yang inovatif. Pemahaman tentang evolusi historis ini penting bagi siapa pun yang ingin mendalami seni kolase.

Bahan dan Teknik dalam Kolase

Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan adalah pemilihan bahan dan penguasaan teknik dalam membuat kolase. Kolase dapat dibuat dari berbagai bahan, mulai dari kertas, kain, foto, hingga bahan-bahan temuan seperti daun, biji-bijian, atau bahkan barang bekas. Pemilihan bahan yang tepat dapat memberikan tekstur dan dimensi yang unik pada karya Anda.

Teknik penempelan juga memainkan peran krusial dalam menciptakan kolase yang menarik. Mulai dari penggunaan lem yang tepat hingga teknik layering dan tumpang tindih, setiap aspek teknis ini berkontribusi pada hasil akhir karya kolase. Penguasaan berbagai teknik ini memungkinkan seniman untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan lebih efektif.

Kolase dalam Seni Kontemporer

Saat ini, kolase telah berkembang jauh melampaui definisi tradisionalnya. Dalam seni kontemporer, kolase tidak lagi terbatas pada penempelan bahan-bahan fisik. Seniman digital kini menggunakan software canggih untuk menciptakan kolase digital yang menggabungkan elemen-elemen dari berbagai sumber.

Kolase juga telah memasuki ranah instalasi seni, di mana seniman menciptakan karya berskala besar yang menggabungkan berbagai media dan objek untuk menciptakan pengalaman immersif bagi penonton. Perkembangan ini menunjukkan fleksibilitas dan relevansi kolase dalam lanskap seni yang terus berubah.

Makna dan Pesan dalam Kolase

Aspek yang tak kalah pentingnya dalam seni kolase adalah kemampuannya untuk menyampaikan pesan dan makna yang kompleks. Melalui pemilihan dan penyusunan elemen-elemen yang berbeda, seniman dapat menciptakan narasi visual yang kuat, mengekspresikan ide-ide abstrak, atau mengkritik fenomena sosial.

Kolase sering digunakan sebagai medium untuk komentar sosial dan politik, memungkinkan seniman untuk menggabungkan gambar-gambar dari berbagai sumber untuk menciptakan pesan yang provokatif. Pemahaman tentang kekuatan naratif kolase ini penting bagi seniman yang ingin menggunakan medium ini untuk menyampaikan ide-ide mereka secara efektif.

Asal kolase

Latar belakang kolase kembali ke Timur Kuno. Ahli kaligrafi di Jepang diketahui telah menyiapkan permukaan dengan potongan kertas warna-warni dan lem untuk menulis puisi mereka.

Teknik kolase diperkenalkan ke seni plastik pada abad ke-20 oleh Kubisme. Dalam hal ini, ada perselisihan tentang siapa yang pertama kali dikenal dari kubisme: Braque atau Picasso, karena kedua pelukis menerapkan teknik tersebut pada tahun 1912.

Picasso menggunakan kain minyak dan sumber daya lain seperti tali dalam Still Life with a Mesh Chair miliknya . Braque menggunakan guntingan wallpaper yang meniru kayu dalam karyanya Tête de femme .

Pablo Picasso: Masih Hidup dengan Kursi Jaring . 1912. Teknik: kolase minyak , kain lilin, kertas dan tali di atas kanvas. Pengukuran: 27 x 35 cm.

Bagaimanapun, diketahui secara pasti bahwa gerakan ini pertama kali menerapkan teknik tersebut, dan dampaknya begitu signifikan sehingga dari sana menyebar ke tren lain seperti Dadaisme dan Surealisme. Jejaknya terasa pada gelombang kedua avant-garde, seperti seni pop, dan juga desain grafis abad ke-20.

Dadaisme, berdasarkan teknik kolase , berhasil melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan teknik siap pakai atau “benda yang ditemukan”, yaitu teknik yang terdiri dari mengambil objek dari kehidupan sehari-hari dan mengintervensinya.

Kolase telah digunakan sebagai teknik artistik oleh tokoh-tokoh seperti Juan Gris, Marcel Duchamp, Max Ernst, George Grosz, Yoly Vittorino, Arthur G. Dove, Edoardo Paolozzi, dan lainnya.

Lihat juga:

  • Kubisme.
  • Dadaisme.
  • Seni pop.

Jenis kolase

  • Kolase kisi : yang membangun gambar dua dimensi yang dianggap sebagai satu kesatuan yang utuh.
  • Kolase tiga dimensi : Mengacu pada yang memberikan tiga dimensi pada potongan dua dimensi dengan memperkenalkan objek yang menonjol di permukaan.
  • Kolase foto : yang memiliki foto sebagai elemen komposisi utama.
  • Kolase mosaik : yang kombinasi fragmennya dianggap sebagai gambar kesatuan jika dilihat dari jauh.

Perbedaan Antara Kolase dan Kumpulan

Istilah kolase biasanya diterapkan pada seni dua dimensi, karena tujuannya adalah untuk menghasilkan transformasi di permukaan yang berbeda dari yang dicapai dengan lukisan tradisional.

Istilah assemblage digunakan secara khusus untuk merujuk pada patung yang telah dibuat dengan menggabungkan objek dari berbagai sumber. Meskipun prinsipnya setara dengan kolase , istilah assemblage paling tepat untuk kasus ini.

Related Posts

Ciri-Ciri Gaya Arsitektur Klasik

Arsitektur adalah salah satu disiplin yang paling menarik dan kompleks, menggabungkan seni, ilmu, dan teknologi untuk menciptakan ruang yang fungsional dan estetis. Dalam artikel ini, kita akan…

Cara Memainkan Alat Musik Gitar untuk Pemula

Belajar bermain gitar adalah perjalanan yang seru dan menyenangkan! Gitar adalah salah satu alat musik yang paling populer dan serbaguna, cocok untuk memainkan berbagai genre musik, mulai…

Karya Seni dalam Sejarah dan Perkembangannya

Karya seni telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman prasejarah. Sebagai sarana ekspresi, komunikasi, dan refleksi budaya, seni mencerminkan perkembangan peradaban dari waktu ke waktu….

Perbedaan Arsitektur Yunani dan Romawi: Sejarah, Karakteristik, dan Contoh

Arsitektur Yunani dan Romawi adalah dua tonggak utama dalam sejarah arsitektur dunia yang telah mempengaruhi desain bangunan hingga zaman modern. Kedua peradaban ini, meskipun memiliki beberapa kesamaan,…

Perbedaan Seni Terapan dan Seni Murni

Seni adalah salah satu bentuk ekspresi manusia yang paling beragam, mencakup berbagai media, teknik, dan tujuan. Secara umum, seni terbagi menjadi dua kategori utama: seni terapan dan…

Contoh Tarian Rakyat: Merayakan Kekayaan Budaya Melalui Gerakan

Tarian-tarian disetiap daerah berbeda-beda, berbeda-beda sesuai dengan budaya dan tradisinya, sehingga dapat dikatakan merupakan bidang seni yang cukup beragam karena tidak mempunyai struktur atau tatanan tertentu, yang…