Lobus frontal merupakan bagian otak yang bertugas mengendalikan kemampuan kognitif penting yang dimiliki manusia, seperti ekspresi emosi, pemecahan masalah, memori, bahasa, penilaian, dan perilaku seksual. Intinya, kita dapat mengatakan bahwa lobus frontal adalah panel kendali kepribadian dan kemampuan kita berkomunikasi.
Apa itu lobus frontal?
Lobus frontal adalah salah satu bagian otak yang paling banyak dipelajari dari sudut pandang psikologis, neuropsikologis, dan ilmiah. Ini adalah lobus otak terbesar dan fungsinya penting bagi kehidupan manusia.
Ini juga merupakan tempat paling umum terjadinya cedera otak. Kerusakan pada lobus frontal dapat menyebabkan perubahan kepribadian, ekspresi wajah yang terbatas, dan kesulitan dalam menafsirkan lingkungan, seperti ketidakmampuan untuk menilai risiko dan bahaya secara memadai.
Fitur lobus frontal
Ciri-ciri utama lobus frontal adalah sebagai berikut:
- Lobus frontal merupakan ciri tubuh manusia yang membedakan kita dengan hewan lainnya.
- Mereka memungkinkan kita untuk memiliki beragam fungsi dan kemampuan.
- Ini adalah lobus dengan luas permukaan terbesar di otak.
- Ini dianggap sebagai lobus paling penting dari tubuh manusia.
- Letaknya di bagian anterior otak.
Lokasi lobus frontal
Lobus frontal terletak di bagian depan otak, di bagian yang paling dekat dengan wajah. Ia dipisahkan dari lobus parietal melalui fisura Rolandic atau fisura sentral, dan dipisahkan dari lobus temporal melalui fisura Sylvian atau fisura lateral.
Mereka menempati sekitar sepertiga dari korteks serebral dan merupakan yang terbesar.
Daerah
Area lobus frontal adalah:
- Korteks motorik: merupakan bagian lobus frontal yang berhubungan dengan proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian gerakan sukarela. Ini membentuk informasi tentang lingkungan dan informasi tersebut diproses di otak yang kemudian diubah menjadi tindakan. Ini dibagi menjadi korteks motorik primer, korteks premotor, dan area motorik tambahan. Impuls saraf yang mengaktifkan otot tertentu terjadi di korteks primer. Korteks premotor membantu dalam belajar dari pengalaman masa lalu dan memainkan peran yang sangat penting dalam gerakan yang berhubungan dengan kontrol postur dan gerakan proksimal. Pada area motorik tambahan, ia ikut serta dalam melakukan gerakan-gerakan tepat, seperti gerakan-gerakan yang memerlukan penggunaan jari-jari tangan secara terkoordinasi.
- Korteks prefrontal: di sinilah kemampuan untuk menekan impuls dan memikirkan ide-ide abstrak berasal. Ini memberi kita imajinasi tentang kemungkinan situasi masa depan berdasarkan norma-norma masa lalu dan sosial kita. Ini berisi kemampuan dan fungsi kognitif.
- Area Broca: Berhubungan dengan melakukan gerakan tertentu untuk dapat berbicara. Di dalamnya dirumuskan sinyal-sinyal yang akan menuju ke lidah, laring dan mulut.
Fitur
Lobus frontal berkaitan erat dengan fungsi eksekutif tubuh manusia, seperti kognisi, pengambilan keputusan, penggunaan memori yang benar, perencanaan, dan cara kita memecahkan masalah.
Fungsinya untuk berbagi informasi yang kita peroleh dari lingkungan untuk dapat mengambil keputusan mengenai apa yang kita lakukan dan membantu kita membuat rencana tindakan. Berkat itu, kita dapat beralih dari manusia pasif menjadi manusia aktif, merespons tujuan spesifik yang kita miliki.
Ini memberi kita kemampuan untuk berpikir secara abstrak tentang hal-hal yang ada dalam imajinasi kita, membantu kita mengelola memori kerja dengan benar dan memecahkan masalah secara real time. Hal ini memungkinkan kita memproyeksikan pengalaman yang telah terjadi di masa lalu sehingga kita dapat melihatnya di masa depan.
Ini membantu kita membayangkan berbagai rencana dan strategi, memikirkan kemungkinan hasil dan konsekuensinya. Ini kemudian membentuk gambaran masa depan dalam pikiran dan membantu kita memvisualisasikan tujuan kita.
Mereka memungkinkan kita mengembangkan kondisi mental dan emosional dengan orang lain, yang pada gilirannya secara langsung memengaruhi cara kita berperilaku.
Cedera dan penyakit lobus frontal
Lesi atau patologi lobus frontal mempengaruhi proses motorik, kognitif, emosional dan perilaku manusia. Oleh karena itu, patologinya bermacam-macam, beberapa di antaranya adalah:
- Gangguan motorik: mempengaruhi korteks motorik primer dan premotorik, mempengaruhi kecepatan, pelaksanaan dan koordinasi gerakan tubuh. Salah satunya adalah apraksia, di mana pasien kehilangan seluruh kemampuan mengoordinasikan gerakan.
- Afasia: ini adalah masalah bahasa di mana pasien kehilangan kefasihan verbal, mereka berbicara sangat lambat dan tidak terorganisir dengan baik. Mereka tidak punya inisiatif dan kesulitan menulis.
- Sindrom disekutif: terjadi ketika cedera terjadi di area prefrontal lobus, dan memiliki gejala seperti hilangnya kemampuan kognitif, defisit perhatian, dan kesulitan mengatur emosi dan perilaku.
Ketika kerusakan terjadi pada area dorsolateral, mungkin timbul masalah dalam menyelesaikan konflik, penurunan kapasitas belajar, gangguan memori sementara dan pemrograman motorik yang buruk.