Lobus temporal adalah salah satu dari empat lobus atau wilayah utama yang ditemukan di korteks serebral. Mereka ditemukan di bagian terbesar otak yang dikenal sebagai otak depan. Seperti tiga lobus otak lainnya, frontal, oksipital, dan parietal, terdapat lobus temporal yang terletak di setiap belahan otak. Lobus temporal memainkan peran yang sangat penting dalam pengorganisasian rangsangan sensorik, persepsi pendengaran, produksi bahasa dan ucapan, serta dalam pembentukan asosiasi dan memori.
Apa itu Lobus Temporal?
Wilayah yang terletak di salah satu lobus otak inilah yang penting untuk menjalankan kemampuan dasar tubuh seperti persepsi bicara dan pendengaran, meskipun juga terkait dengan afektifitas, memori dan pengenalan.
Struktur sistem limbik, termasuk korteks penciuman, amigdala, dan hipokampus, terletak di dalam lobus temporal. Kerusakan pada area otak ini dapat menyebabkan masalah pada daya ingat, pemahaman bahasa, dan pemeliharaan kendali emosi.
Karakteristik lobus temporal
Ciri-ciri utama lobus temporal adalah sebagai berikut:
- Berhubungan dengan pendengaran, pengecapan, pendengaran, bahasa dan pemahaman.
- Ini memiliki peran yang sangat penting dalam penglihatan, ingatan, dan emosi manusia.
- Letaknya di bawah fisura Sylvian, di depan lobus oksipital.
- Struktur sistem limbik lobus temporal bertanggung jawab untuk mengatur banyak emosi kita, serta membentuk dan memproses ingatan.
- Ini mengatur respons melawan atau lari kita, dan juga membantu kita mengembangkan rasa takut yang sehat melalui pengondisian rasa takut.
- Selain itu, korteks penciuman terletak di lobus temporal.
Lokasi lobus temporal
Secara terarah, lobus temporal terletak di anterior lobus oksipital dan di bawah lobus frontal dan lobus parietal, kira-kira di belakang masing-masing pelipis kepala kita. Alur dalam yang besar yang dikenal sebagai Sylvian Fissure bertanggung jawab untuk memisahkan lobus parietal dan temporal.
Dengan kata lain, letaknya di bagian lateral bawah otak, di daerah tengkorak yang paling dekat dengan telinga.
Struktur
Masing-masing struktur yang membentuk lobus temporal mempunyai ciri-ciri melakukan aktivitas otak tertentu, mari kita lihat apa saja:
- Korteks pendengaran: inilah korteks pendengaran primer, sekunder dan asosiatif. Ia bertanggung jawab untuk memahami suara, mengkodekannya, menguraikannya, dan menafsirkan informasi.
- Area Wernicke: memungkinkan decoding bahasa secara pendengaran, yang mengarah pada pemahaman dan komunikasi verbal. Kerusakan pada area ini menimbulkan masalah pada kemampuan memilih atau mengenali elemen pendengaran.
- Korteks visual: berpartisipasi dalam pengenalan objek dan mengkategorikan rangsangan visual. Kerusakannya menyebabkan kesulitan dalam mengidentifikasi dan/atau mengkategorikan rangsangan visual, sehingga mempengaruhi proses memori.
Lobus temporal medial: mencakup struktur seperti hipokampus, korteks perirhinal, korteks entorhinal, atau korteks parahippocampal. Hal ini memungkinkan pengembangan memori pada manusia. Ini adalah salah satu wilayah yang paling terkena dampak pada penderita demensia dan/atau penyakit neurodegeneratif.
- Angular gyrus: memungkinkan membaca dan menulis, karena ia berpartisipasi dalam asosiasi informasi visual dan pendengaran. Ini menugaskan setiap grafem fonemnya yang sesuai.
- Gyrus supramarginal: merupakan bagian dari area sensorik tersier, yang terletak di lobus temporal. Berpartisipasi dalam pengenalan sentuhan dan bahasa.
- Medial temporal: berpartisipasi dalam memori dan pengenalan, memproses informasi dan meneruskan memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
- Area asosiasi parieto-temporo-oksipital: mengintegrasikan persepsi visual, pendengaran dan somatik.
Fitur
Lobus temporal bertanggung jawab untuk memproses informasi pendengaran melalui telinga. Orang yang bertanggung jawab menerima informasi dan mengolahnya selain mengumpulkan informasi yang kita peroleh melalui penciuman. Ia bertanggung jawab atas semua rangsangan sensorik yang diterima tubuh manusia.
Area Wernicke memberi kita kemampuan untuk mengenali bahasa dan mampu menafsirkan kata-kata yang kita dengar.
Kemampuan anak dalam memahami bahasa sebelum berbicara merupakan tanggung jawab lobus temporal, dan mereka juga berperan penting dalam memori jangka panjang.
Cedera dan penyakit lobus temporal
Beberapa lesi pada lobus temporal adalah:
- Tuli kortikal: terjadi kehilangan pendengaran total, meskipun organ indera berfungsi dengan baik. Informasi pendengaran tidak diproses oleh otak dan dihasilkan oleh penghancuran korteks pendengaran primer dan sekunder.
- Hemiacusis: terjadi kerusakan pada korteks pendengaran primer dan sekunder dan pendengaran hilang sama sekali pada telinga yang berlawanan dengan belahan tempat cedera terjadi.
- Prosopagnosia: wajah tidak dapat dikenali, sehingga pengenalan orang harus dilakukan melalui cara lain.
- Afasia: gangguan bahasa akibat cedera otak. Efeknya bervariasi tergantung lokasi cedera. Salah satu yang paling umum adalah afasia Wernicke, yaitu hilangnya atau kesulitan dalam pemahaman dan pengulangan verbal.
- Epilepsi: dapat dimulai pada usia berapa pun dan penyebabnya tidak diketahui.
- Sindrom Klüver-Bucy: sering terjadi pada Alzheimer. Pasien menunjukkan sikap pasif, hiperoralitas, tidak pernah takut dan hiperseksualitas.