Eksternalitas adalah keputusan konsumsi, produksi dan investasi yang dibuat oleh masyarakat, rumah tangga dan berbagai perusahaan yang mempengaruhi pihak ketiga yang tidak memiliki partisipasi langsung dalam transaksi. Ketika dampak ini berubah dari kecil menjadi besar, hal ini menyiratkan serangkaian masalah terhadap produksi perusahaan, yang menghasilkan apa yang kita kenal sebagai eksternalitas. Maka kita dapat mengatakan bahwa hal-hal tersebut adalah dampak sekunder yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi dan bertindak atas biaya langsung suatu kegiatan, meskipun hal tersebut tidak mencerminkan total manfaat atau biaya yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut. Eksternalitas menyebabkan Negara harus melakukan intervensi dalam bidang perekonomian.
Apa itu eksternalitas?
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang timbul dari produksi suatu produk dan menjadi beban pihak lain selain produsen, atau biaya atau manfaat yang timbul dari konsumsi dan berdampak pada pihak lain selain produsen.
Sejarah
Sepanjang sejarah, studi tentang aktivitas ekonomi yang manfaat dan biayanya melebihi orang yang menggunakannya dapat didasarkan pada Adam Smith. Dalam bukunya yang ke 5 The Wealth of Nations beliau menjelaskan keadaan dan memberikan analisa secara rinci terkait dengan hal-hal seperti penyelenggaraan peradilan, pertahanan negara, pekerjaan umum dan lain-lain yang menyatakan bahwa karena kegiatan tersebut didirikan untuk kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan atas sumbangan umum dari seluruh masyarakat, semua anggota yang berbeda-beda, sedapat mungkin memberikan sumbangan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Smith bertanggung jawab untuk memperjelas bahwa semua pengeluaran yang dihasilkan harus ditanggung oleh mereka yang memperoleh manfaat langsung dan langsung terbesar.
Jenis eksternalitas
Eksternalitas positif: jenis eksternalitas ini muncul ketika tindakan suatu agen meningkatkan kesejahteraan agen lain dalam perekonomian. Dapat dikatakan bahwa itu adalah manfaat eksternal yang muncul ketika pelaku ekonomi berhasil memberikan layanan kepada pihak ketiga yang sangat diuntungkan. Dalam eksternalitas positif, pemerintah suatu negara bertugas memperbaiki kemungkinan kegagalan pasar melalui subsidi terhadap penawaran dan permintaan.
Eksternalitas negatif: eksternalitas jenis ini terjadi sebagai akibat dari tindakan swasta yang menimbulkan serangkaian kerugian kesejahteraan bagi pihak ketiga, sekaligus menimbulkan serangkaian biaya, baik individu maupun masyarakat. Dalam eksternalitas negatif jenis ini, pemerintah juga melakukan intervensi melalui penerapan pajak atas produksi atau konsumsi produk.
Eksternalitas posisional: Jenis eksternalitas ini bersifat khusus dan berbeda-beda dan akan bergantung pada posisi masing-masing pelaku dan barang yang ditentukan dalam situasi tertentu. Konsep outsourcing ini diumumkan oleh Fred Hirsh pada tahun 1976 dan kemudian dipelajari lebih mendalam oleh Robert H. Frank.
Ekonomi
Baumol menyebutkan bahwa eksternalitas dapat diklasifikasikan sebagai bermanfaat bagi perekonomian sebagai eksternalitas yang menimbulkan manfaat eksternal bagi mereka yang terkait dalam produksi barang; dan merugikan, yaitu hal-hal yang menimbulkan kerugian pada orang lain. Dampak utama dari eksternalitas adalah mengubah efisiensi sumber daya, namun jika harga pasar tidak sesuai dengan biaya atau manfaat riil, maka mekanisme tersebut tidak akan berfungsi.
Barang-barang milik umum
Tidak ada hubungan yang jelas dan tepat antara standar hidup penduduk negara berkembang dibandingkan dengan kesejahteraan dan tuntutan eksternalitas yang berbeda. Tidak terhitung banyaknya aset yang diciptakan untuk masyarakat, pemerintah, sekolah dan lain-lain. Manfaat publik tidak mengenal batas atau batasan dan tersedia bagi semua orang.
Eksternalitas lingkungan
Eksternalitas lingkungan terjadi ketika sifat-sifatnya tidak ditentukan dengan jelas, misalnya polusi udara atau air. Solusi terhadap permasalahan seperti ini melibatkan pajak dan subsidi.
Contoh eksternalitas
Berikut adalah beberapa contoh eksternalitas positif dan eksternalitas negatif dalam berbagai konteks:
1. Eksternalitas Positif
Eksternalitas positif terjadi ketika suatu kegiatan memberikan manfaat kepada pihak lain yang tidak terlibat langsung.
a. Pendidikan
- Contoh: Seseorang yang memperoleh pendidikan tinggi tidak hanya mendapatkan manfaat pribadi berupa keterampilan dan peluang kerja yang lebih baik, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat. Individu yang lebih terdidik cenderung lebih produktif, membayar pajak lebih banyak, dan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi secara keseluruhan. Pendidikan juga dapat mengurangi tingkat kejahatan dan meningkatkan stabilitas sosial, yang merupakan manfaat bagi masyarakat luas.
b. Vaksinasi
- Contoh: Ketika seseorang mendapatkan vaksinasi, mereka tidak hanya melindungi diri sendiri dari penyakit tetapi juga berkontribusi pada kekebalan kelompok (herd immunity). Ini memberikan manfaat bagi orang lain yang mungkin tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan, sehingga risiko penyebaran penyakit di masyarakat berkurang.
c. Penelitian dan Inovasi Teknologi
- Contoh: Penemuan teknologi baru, seperti internet atau ponsel pintar, memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Inovasi ini meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja baru, dan memudahkan komunikasi, meskipun orang yang memanfaatkannya tidak terlibat langsung dalam proses inovasi.
d. Investasi pada Infrastruktur Publik
- Contoh: Pembangunan taman umum atau ruang hijau di perkotaan tidak hanya menguntungkan orang yang mendanai proyek tersebut, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas dengan menyediakan ruang rekreasi, meningkatkan kualitas udara, dan memperindah lingkungan.
2. Eksternalitas Negatif
Eksternalitas negatif terjadi ketika suatu kegiatan merugikan pihak lain yang tidak terlibat langsung, tanpa kompensasi yang memadai.
a. Polusi Udara dari Pabrik
- Contoh: Sebuah pabrik yang menghasilkan produk tertentu mungkin mencemari udara dengan melepaskan emisi beracun atau partikel debu ke lingkungan. Warga di sekitar pabrik, yang tidak terlibat dalam kegiatan produksi, harus menanggung dampak negatif dari polusi udara, seperti masalah kesehatan (penyakit pernapasan) dan penurunan kualitas hidup.
b. Kemacetan Lalu Lintas
- Contoh: Penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan di kota-kota besar menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kemacetan ini merugikan orang lain dengan memperlambat perjalanan, meningkatkan stres, dan menyebabkan pemborosan bahan bakar, meskipun pengemudi kendaraan pribadi mungkin tidak menyadari atau memperhitungkan dampaknya terhadap pengguna jalan lain.
c. Kebisingan dari Konstruksi
- Contoh: Pembangunan gedung atau proyek konstruksi di perkotaan sering menimbulkan kebisingan dan gangguan bagi masyarakat di sekitarnya. Warga yang tinggal dekat proyek konstruksi mungkin merasa terganggu oleh suara bising dan getaran yang dihasilkan, meskipun mereka tidak terlibat dalam proyek tersebut.
d. Polusi Air dari Limbah Industri
- Contoh: Sebuah perusahaan yang membuang limbah industri ke sungai mencemari sumber air yang digunakan oleh masyarakat sekitar. Orang-orang yang bergantung pada air sungai untuk pertanian, minum, atau aktivitas sehari-hari terkena dampak buruk seperti keracunan air, kerusakan tanaman, dan penurunan kesehatan, tanpa ada kompensasi dari perusahaan.
3. Eksternalitas di Bidang Lingkungan
Eksternalitas sering terjadi dalam konteks lingkungan karena banyak kegiatan ekonomi yang berdampak langsung pada ekosistem.
a. Deforestasi
- Contoh: Penebangan hutan untuk tujuan komersial, seperti pertanian atau pembangunan, dapat menyebabkan eksternalitas negatif. Deforestasi merusak habitat alami, menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, dan mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon dioksida, yang pada akhirnya berkontribusi pada perubahan iklim. Masyarakat global terkena dampak perubahan iklim, meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam kegiatan penebangan hutan.
b. Pembangunan Energi Terbarukan
- Contoh: Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya atau angin menciptakan eksternalitas positif. Selain menghasilkan energi bersih yang mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, proyek energi terbarukan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan mengurangi polusi udara dan menciptakan lapangan kerja baru.
4. Eksternalitas dalam Perumahan dan Properti
Kegiatan dalam sektor properti juga dapat menimbulkan eksternalitas baik positif maupun negatif.
a. Renovasi Rumah
- Contoh: Ketika seseorang merenovasi atau mempercantik rumahnya, ini dapat memberikan eksternalitas positif. Lingkungan sekitarnya juga mendapatkan keuntungan karena renovasi tersebut dapat meningkatkan nilai properti di area tersebut dan membuat lingkungan lebih menarik secara estetika.
b. Properti Terbengkalai
- Contoh: Sebaliknya, properti yang terbengkalai atau tidak dirawat dapat menyebabkan eksternalitas negatif. Hal ini dapat merusak pemandangan lingkungan sekitar, menurunkan nilai properti di sekitarnya, dan berpotensi menarik aktivitas kriminal.
5. Eksternalitas dalam Industri Pariwisata
Eksternalitas juga bisa terjadi dalam sektor pariwisata.
a. Pengembangan Destinasi Wisata
- Contoh: Pembangunan destinasi wisata yang baik, seperti taman nasional atau pantai yang bersih, memberikan eksternalitas positif. Selain mendatangkan wisatawan, destinasi ini juga bisa meningkatkan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan memberikan pendapatan tambahan bagi penduduk setempat yang tidak terlibat langsung dalam pembangunan.
b. Overturisme
- Contoh: Sebaliknya, overtourisme atau jumlah wisatawan yang berlebihan dapat memberikan eksternalitas negatif. Infrastruktur di daerah wisata bisa menjadi kelebihan kapasitas, meningkatkan polusi, merusak lingkungan alam, dan menurunkan kualitas hidup penduduk setempat.