Hewan pemulung, juga dikenal sebagai scavenger, adalah organisme yang memakan sisa-sisa bangkai hewan atau materi organik yang telah mati. Mereka memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit dengan menguraikan dan membuang bangkai yang membusuk. Dalam ekosistem, hewan pemulung berperan sebagai “tim pembersih” yang memastikan bahwa energi dan nutrisi tetap didaur ulang ke dalam lingkungan.
Apa itu hewan pemulung?
Hewan pemulung adalah semua spesies yang makanannya berbahan dasar bangkai. Artinya, mereka adalah hewan yang memakan hewan mati lainnya. Mereka biasanya memakan sisa-sisa yang ditinggalkan predator lain. Ada juga kasus beberapa spesies yang memakan tubuh yang ditinggalkan mobil setelah menabrak binatang. Mereka adalah elemen penting untuk pembersihan dan daur ulang alami.
Pengertian hewan pemulung
Sulit dipercaya, tapi tahukah Anda kalau manusia tidak selalu karnivora? Diyakini bahwa, sejak awal, manusia berburu binatang. Sampai batas tertentu, hal ini nyata. Manusia adalah pemburu sebelum menjadi pengumpul dan petani. Namun, benar juga bahwa sumber makanan sudah ada sebelum daging merah. Tentu saja kita berbicara tentang bangkai.
Dan ya, seperti yang Anda dengar, manusia awalnya memakan sisa-sisa hewan lain. Hal ini menjadi logis jika kita menganggap bahwa alat berburu bukanlah ciptaan manusia yang paling awal. Manusia tidak memiliki gigi dan cakar untuk berburu seperti spesies lainnya. Oleh karena itu, dia sangat tidak berdaya. Oleh karena itu, sumber penghidupan utama adalah sumsum dari banyak hewan yang mati.
Suka atau tidak suka, kita memiliki banyak kesamaan dengan spesies lain seperti burung gagak, hyena, dan burung nasar. Setidaknya, dalam aspek orisinal ini.
Lalu apa itu pemulung? Ini adalah hewan yang memakan daging dari hewan mati. Biasanya, dia tidak berburu. Ia hanya mencari sisa-sisa yang ditinggalkan predator lain setelah berburu dan mencari makan. Hal yang normal adalah predator tidak memakan semua yang diburunya, dan setelah itu, apa yang tersisa dari sisa makanannya? Tugas pemulung adalah membersihkan sisa-sisa tersebut.
Biasanya dikenal sebagai pemulung alam, makhluk ini membersihkan sisa-sisa hewan yang mati dengan cara memakannya. Hal ini berguna karena memfasilitasi proses dekomposisi di alam.
Sekarang mari kita lihat beberapa ciri utama hewan ini.
Ciri-ciri hewan pemulung
Ciri-ciri hewan pemulung yang paling menonjol adalah:
- Mereka adalah makhluk yang memakan organisme yang sudah mati.
- Mereka memenuhi fungsi memfasilitasi siklus bahan organik (komposisi-dekomposisi).
- Mereka membersihkan lingkungan dari banyaknya mayat. Hal ini tentu saja menyangkut pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
- Menurut penelitian, sangat sedikit pemulung murni. Mungkin hal ini disebabkan karena akan sangat sulit memperoleh bangkai secara teratur.
- Oleh karena itu, mungkin ada anggapan bahwa hewan pemulung itu tidak murni. Hal ini karena bangkai hanyalah salah satu unsur makanannya, dan bukan keseluruhannya.
Apa yang mereka makan
Tergantung pada kasusnya, beberapa hewan diketahui memakan bangkai jenis apa pun atau yang lain harus lebih selektif. Hal yang umum adalah bahwa pola makan mereka, seperti diketahui, didasarkan pada hewan mati. Mereka dapat terbunuh karena dimangsa oleh hewan lain, atau dibunuh oleh kejadian lain.
Di mana para pemulung tinggal?
Lokasinya bervariasi. Mereka dapat ditemukan di hampir semua lingkungan di mana terdapat makhluk hidup. Ini melibatkan gurun, hutan, sabana, hutan, sungai dan laut. Secara umum, jumlah pemulung terbesar ditemukan di tempat-tempat dengan perkembangbiakan kehidupan terbesar. Sebab, semakin besar populasi hewan maka semakin besar pula jumlah bangkai yang dihasilkan. Di sisi lain, mereka juga dapat dilihat di tempat-tempat yang tidak ramah, karena kurangnya sumber daya menyebabkan banyak hewan hanya hidup dari bangkai spesies lain.
Reproduksi
Reproduksi hewan pemulung juga beragam. Ini mungkin vivipar. Dalam hal ini, kita berhadapan dengan makhluk yang perkembangan embrionya terjadi di dalam rahim betina. Di sisi lain, kita memiliki ovipar, yang perkembangannya terjadi di dalam kapsul yang disebut telur.
Hewan pemulung menurut negara
- Meksiko: negara Aztec memiliki contoh hewan jenis ini berikut: gagak Amerika, anjing hutan, burung nasar hitam Amerika, lalat biasa, dan beberapa penyu air tawar.
- Argentina: dalam kasus negara kerucut selatan, terdapat kasus: lalat biasa, burung hering hitam Amerika, dan rakun Amerika Selatan.
- Spanyol: dalam kasus negara Iberia, kami memiliki kasus: burung gagak besar, burung nasar hitam, dan burung nasar berjanggut.
- Chili: negara Chili memiliki spesimen berikut: lalat biasa, burung hering hitam Amerika, dan rakun Amerika Selatan.
Contoh
Berikut adalah beberapa contoh hewan pemulung beserta perannya dalam ekosistem:
1. Burung Bangkai (Vulture)
Burung bangkai adalah salah satu contoh hewan pemulung yang paling dikenal. Mereka memiliki penglihatan yang tajam dan penciuman yang kuat, yang memungkinkan mereka mendeteksi bangkai dari jarak yang sangat jauh.
- Peran: Burung bangkai memakan bangkai hewan besar seperti mamalia dan burung yang mati. Mereka membantu mengurai sisa-sisa tubuh hewan dan mencegah penyebaran penyakit yang mungkin timbul dari bangkai yang membusuk, seperti anthrax atau botulisme. Burung ini memiliki sistem pencernaan yang sangat asam yang mampu membunuh bakteri patogen berbahaya dalam bangkai.
- Contoh spesies: Burung bangkai Griffon (Gyps fulvus) di Eropa dan Asia serta burung bangkai kepala botak (Coragyps atratus) di Amerika Utara dan Selatan.
2. Hiena (Hyena)
Hiena sering dianggap sebagai pemburu, namun mereka juga pemulung yang sangat efisien. Hiena menggunakan gigi dan rahang kuatnya untuk memecahkan tulang hewan yang mati, bahkan tulang yang sangat keras sekalipun.
- Peran: Hiena dapat memakan hampir semua bagian dari bangkai, termasuk tulang, kulit, dan organ dalam. Mereka sering kali memanfaatkan sisa-sisa dari perburuan hewan lain, seperti singa atau macan tutul, dan memakan bagian-bagian yang tidak dimakan oleh predator tersebut.
- Contoh spesies: Hiena tutul (Crocuta crocuta), yang biasa ditemukan di Afrika, dikenal sering mengikuti kawanan singa dan memanfaatkan sisa-sisa dari perburuan mereka.
3. Kumbang Bangkai (Carrion Beetles)
Kumbang bangkai adalah serangga kecil yang berperan penting dalam mendaur ulang nutrisi dari bangkai. Mereka sering ditemukan di tanah di sekitar sisa-sisa hewan mati.
- Peran: Kumbang bangkai membantu memecah jaringan hewan mati menjadi bagian-bagian kecil. Beberapa spesies bahkan menggali tanah di bawah bangkai dan menguburnya untuk memakannya nanti. Ini tidak hanya membantu mendaur ulang materi organik tetapi juga memperkaya tanah dengan nutrisi penting.
- Contoh spesies: Kumbang bangkai Amerika Utara (Nicrophorus americanus), yang merupakan pemulung penting di ekosistem hutan.
4. Kepiting Bakau (Mangrove Crab)
Kepiting bakau yang hidup di hutan bakau atau zona pasang surut adalah contoh hewan pemulung di lingkungan pesisir. Mereka memakan berbagai sisa-sisa organik yang tersisa di kawasan pantai.
- Peran: Kepiting bakau membersihkan materi organik yang membusuk, seperti sisa tanaman, hewan mati, atau organisme laut yang terdampar di pantai. Ini membantu menjaga ekosistem pantai tetap bersih dan sehat.
- Contoh spesies: Kepiting bakau merah (Ucides cordatus), yang umum ditemukan di kawasan bakau di Amerika Selatan.
5. Anjing Liar (Wild Dog)
Anjing liar, seperti anjing liar Afrika dan dingoes di Australia, sering bertindak sebagai pemulung. Meskipun mereka bisa berburu, mereka juga sering memakan sisa-sisa dari hewan mati atau perburuan hewan lain.
- Peran: Selain berburu, anjing liar sering mencari bangkai atau hewan yang mati di alam. Mereka membantu mengurai sisa-sisa tubuh hewan yang mati, mencegah pembusukan dan penyebaran penyakit.
- Contoh spesies: Anjing liar Afrika (Lycaon pictus), yang sering mengikuti singa atau predator besar lainnya dan memanfaatkan sisa-sisa dari perburuan mereka.
6. Rakun (Raccoon)
Rakun dikenal sebagai pemulung yang cerdas dan oportunis. Mereka sering ditemukan di lingkungan perkotaan dan alam liar, mencari makanan dari berbagai sumber, termasuk bangkai dan sampah manusia.
- Peran: Rakun akan memakan hampir semua hal yang bisa mereka temukan, termasuk bangkai hewan kecil, serangga, buah-buahan busuk, dan sisa makanan manusia. Mereka membantu membersihkan lingkungan dengan memakan materi organik yang tersisa.
- Contoh spesies: Rakun umum (Procyon lotor), yang tersebar luas di Amerika Utara dan sering terlihat mencari makanan di tempat sampah atau daerah perumahan.
7. Kepiting Pemakan Bangkai (Scavenger Crabs)
Kepiting pemakan bangkai sering ditemukan di perairan laut dangkal dan pantai. Mereka mencari sisa-sisa bangkai ikan atau hewan laut lainnya yang terdampar di pantai.
- Peran: Mereka membersihkan pantai dari bangkai yang terdampar dan membantu mencegah bau busuk serta infeksi patogen dari hewan yang mati. Kepiting ini juga membantu mendaur ulang nutrisi kembali ke ekosistem laut.
- Contoh spesies: Kepiting pemakan bangkai pantai (Ocypode quadrata), yang umum ditemukan di pantai-pantai di Amerika Serikat bagian selatan.
8. Serigala (Wolf)
Serigala adalah predator puncak, namun mereka juga berperan sebagai pemulung ketika kesempatan ada. Meskipun mereka lebih dikenal sebagai pemburu yang andal, mereka sering kali memakan bangkai hewan lain jika menemukannya.
- Peran: Ketika sumber makanan terbatas atau ketika serigala menemukan bangkai hewan mati, mereka tidak akan ragu memakannya. Ini membantu mendaur ulang materi organik dan mengurangi pembusukan bangkai di alam liar.
- Contoh spesies: Serigala abu-abu (Canis lupus), yang tersebar luas di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Kesimpulan
Hewan pemulung memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan dan keseimbangan ekosistem. Dengan memakan bangkai dan sisa-sisa materi organik yang sudah mati, mereka membantu mengurangi pembusukan dan penyebaran penyakit, serta mendaur ulang nutrisi penting kembali ke lingkungan. Baik itu burung bangkai, hiena, atau kumbang bangkai, setiap spesies pemulung memiliki peran unik dalam menjaga ekosistem tetap sehat dan berfungsi dengan baik.