Jenis dan Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang mengalami kekurangan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, air, tempat tinggal, pendidikan, dan layanan kesehatan. Kemiskinan tidak hanya diukur dari segi ekonomi, tetapi juga dari akses terhadap peluang dan kualitas hidup yang layak.

Pengertian Kemiskinan

Secara umum, kemiskinan dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memperoleh barang dan jasa dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup secara layak. Tingkat kemiskinan diukur berdasarkan pendapatan minimum atau garis kemiskinan yang ditetapkan oleh suatu negara atau organisasi internasional, seperti Bank Dunia. Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan dianggap miskin karena tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang paling dasar.

Garis kemiskinan bervariasi di setiap negara, tergantung pada standar hidup dan kondisi ekonomi di tempat tersebut. Secara global, Bank Dunia menggunakan garis kemiskinan internasional sebesar $2,15 per hari (berdasarkan data 2022) untuk mengukur kemiskinan ekstrem.

Jenis-Jenis Kemiskinan

  1. Kemiskinan Absolut
    Kemiskinan absolut terjadi ketika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti makanan, air bersih, tempat tinggal, dan layanan kesehatan. Ini adalah bentuk kemiskinan paling ekstrem di mana orang yang terkena dampaknya sering kali hidup dalam kondisi yang sangat parah dan tidak manusiawi.Contoh Sederhana:
    Seseorang yang hidup dengan kurang dari $2,15 per hari, yang tidak mampu membeli cukup makanan atau obat-obatan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, berada dalam kemiskinan absolut.
  2. Kemiskinan Relatif
    Kemiskinan relatif mengacu pada ketimpangan pendapatan di dalam suatu masyarakat. Seseorang dianggap miskin relatif jika mereka memiliki pendapatan yang jauh di bawah standar hidup rata-rata masyarakat di sekitarnya, meskipun mungkin mereka masih bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.Contoh Sederhana:
    Di negara maju seperti Amerika Serikat, seseorang bisa dianggap miskin secara relatif jika pendapatannya jauh lebih rendah dibandingkan dengan mayoritas masyarakat, meskipun orang tersebut mungkin masih memiliki akses ke tempat tinggal dan makanan yang memadai.
  3. Kemiskinan Struktural
    Kemiskinan struktural disebabkan oleh struktur sosial dan ekonomi yang tidak adil, di mana kelompok tertentu dalam masyarakat tidak memiliki akses yang sama terhadap peluang pendidikan, pekerjaan, atau sumber daya. Ketidaksetaraan sistemik ini mempengaruhi kelompok-kelompok tertentu lebih dari yang lain, seperti masyarakat pedesaan, kelompok etnis minoritas, atau perempuan.Contoh Sederhana:
    Di banyak negara berkembang, masyarakat pedesaan sering kali mengalami kemiskinan struktural karena kurangnya akses terhadap infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan dibandingkan dengan penduduk perkotaan.
  4. Kemiskinan Siklis
    Kemiskinan siklis mengacu pada kemiskinan yang terjadi akibat siklus ekonomi, seperti resesi, yang menyebabkan penurunan pendapatan dan pengangguran dalam jangka waktu sementara. Saat kondisi ekonomi membaik, orang-orang dapat keluar dari kemiskinan ini.Contoh Sederhana:
    Ketika resesi ekonomi global melanda, banyak orang kehilangan pekerjaan dan jatuh ke dalam kemiskinan, tetapi setelah ekonomi pulih, mereka bisa kembali mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang stabil.

Penyebab Kemiskinan

  1. Pengangguran dan Kekurangan Pekerjaan
    Salah satu penyebab utama kemiskinan adalah pengangguran. Ketika orang tidak memiliki pekerjaan atau hanya memiliki pekerjaan dengan upah rendah, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kekurangan pekerjaan juga termasuk ketidakmampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil atau cukup menghasilkan pendapatan.Contoh Sederhana:
    Seorang buruh tani musiman di pedesaan yang hanya bekerja pada musim panen mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya di luar musim kerja.
  2. Kurangnya Akses ke Pendidikan
    Pendidikan memainkan peran penting dalam mengangkat orang keluar dari kemiskinan. Kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat membatasi peluang seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga memperparah kemiskinan.Contoh Sederhana:
    Anak-anak di pedalaman yang tidak memiliki akses ke sekolah atau fasilitas pendidikan berkualitas mungkin akan kesulitan mendapatkan pekerjaan di masa depan, membuat mereka terjebak dalam kemiskinan.
  3. Ketidakadilan Sosial dan Ekonomi
    Ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, kesempatan, dan hak-hak sosial sering kali menjadi akar dari kemiskinan. Ketidakadilan ini dapat muncul dalam bentuk diskriminasi berdasarkan gender, ras, atau kelas sosial, yang membuat kelompok-kelompok tertentu lebih rentan terhadap kemiskinan.Contoh Sederhana:
    Di beberapa negara, perempuan mungkin mendapatkan upah yang lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama, atau tidak memiliki hak yang sama dalam hal kepemilikan tanah, sehingga lebih rentan terhadap kemiskinan.
  4. Kondisi Kesehatan dan Malnutrisi
    Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai dapat memaksa keluarga miskin untuk mengeluarkan sebagian besar pendapatan mereka untuk biaya pengobatan, yang pada akhirnya membuat mereka semakin terjebak dalam kemiskinan. Selain itu, malnutrisi dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk bekerja secara produktif.Contoh Sederhana:
    Keluarga yang harus mengeluarkan sebagian besar uangnya untuk biaya pengobatan akibat penyakit kronis akan kesulitan untuk keluar dari kemiskinan, apalagi jika mereka tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau.
  5. Bencana Alam dan Perubahan Iklim
    Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau kekeringan dapat merusak sumber daya ekonomi, menghancurkan mata pencaharian, dan mendorong banyak orang jatuh ke dalam kemiskinan. Perubahan iklim juga memperburuk kondisi ini dengan meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana.Contoh Sederhana:
    Petani yang tergantung pada cuaca untuk keberlangsungan panen mungkin kehilangan sumber penghasilan mereka ketika terjadi kekeringan panjang, yang mengakibatkan kemiskinan.

Dampak Kemiskinan

  1. Penurunan Kualitas Hidup
    Kemiskinan mengakibatkan kualitas hidup yang sangat rendah, di mana orang-orang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, air bersih, dan tempat tinggal yang layak. Kondisi ini dapat memperburuk kesehatan fisik dan mental individu yang terkena dampaknya.Contoh Sederhana:
    Keluarga yang tidak mampu membayar sewa tempat tinggal mungkin terpaksa tinggal di lingkungan yang kumuh dan tidak sehat, yang meningkatkan risiko penyakit.
  2. Kurangnya Akses Pendidikan dan Kesempatan
    Anak-anak yang tumbuh dalam kemiskinan cenderung tidak mendapatkan akses pendidikan yang memadai, yang mengurangi peluang mereka untuk memperbaiki kondisi hidup di masa depan. Tanpa pendidikan yang layak, mereka kesulitan bersaing di pasar kerja.
  3. Kesehatan yang Buruk
    Orang-orang miskin cenderung lebih rentan terhadap penyakit karena kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, makanan bergizi, dan lingkungan hidup yang sehat. Penyakit ini tidak hanya mengurangi kualitas hidup, tetapi juga produktivitas dan pendapatan.
  4. Meningkatnya Ketidakstabilan Sosial
    Kemiskinan yang merajalela dapat menyebabkan ketidakpuasan sosial, yang pada akhirnya berpotensi memicu ketegangan, protes, atau bahkan konflik. Ketidakstabilan ini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kesimpulan

Kemiskinan adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengangguran, kurangnya akses terhadap pendidikan, ketidakadilan sosial, dan bencana alam. Dampak dari kemiskinan sangat merusak, tidak hanya bagi individu yang mengalaminya, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Mengatasi kemiskinan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pendidikan, kesempatan kerja, kebijakan sosial yang inklusif, dan akses terhadap layanan dasar yang lebih baik.

Related Posts

Cara Memilih Logam Mulia untuk Investasi Jangka Panjang

Logam mulia, seperti emas dan perak, adalah salah satu pilihan investasi populer karena nilainya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang. Investasi logam mulia sering…

Jenis-Jenis Barang dan Contohnya

Barang adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Dalam ilmu ekonomi, barang diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan…

Jenis-Jenis Instrumen Keuangan dan Fungsinya

Instrumen keuangan adalah dokumen atau kontrak yang menunjukkan kepemilikan, hak, atau kewajiban dalam transaksi keuangan. Instrumen ini digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas ekonomi, seperti investasi, pembiayaan, dan…

Jenis-Jenis Jabatan Fungsional dan Tugasnya

Jabatan fungsional adalah jabatan dalam birokrasi pemerintahan atau organisasi yang berfokus pada tugas-tugas tertentu sesuai dengan keahlian atau kompetensi seseorang. Jabatan ini tidak terkait dengan jabatan struktural…

Indikator Ekonomi Makro dan Dampaknya

Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi, dan kebijakan ekonomi pemerintah. Untuk memahami kinerja suatu negara,…

Peran Distributor dalam Distribusi Produk

Distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara antara produsen dan pengecer atau konsumen dalam proses distribusi produk. Distributor memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan produk dari produsen…