Anda mungkin pernah melihat atau bahkan memakan tiram dan mungkin mengenalnya sebagai kerang. Sebenarnya makhluk kecil ini disebut bivalvia. Bivalvia adalah hewan yang termasuk dalam kelas Bivalvia. Kata “bivalvia” berasal dari bahasa Latin bis yang berarti dua dan valvae yang berarti daun pintu. Nama ini diberikan karena semua hewan kerang mempunyai dua cangkang yang dapat membuka dan menutup seperti pintu.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang struktur tubuh, habitat, perilaku makan, reproduksi, serta peran ekologis dan manfaat ekonomi dari Bivalvia.
Apa itu bivalvia?
Bivalvia adalah kelas dari kelompok hewan Mollusca yang mencakup kerang, remis, tiram, dan kijing. Mereka dikenal karena memiliki dua cangkang (valva) yang simetris dan berengsel, yang melindungi tubuhnya yang lunak. Bivalvia merupakan salah satu kelompok moluska yang paling beragam, baik dari segi bentuk, habitat, maupun perilaku. Mereka ditemukan di berbagai lingkungan perairan, mulai dari laut, estuari, hingga air tawar.
Bivalvia memainkan peran penting dalam ekosistem perairan sebagai filter feeder (penyaring makanan dari air) dan memiliki nilai ekonomi yang signifikan, terutama dalam perikanan dan budidaya.
Ciri-ciri bivalvia
Ciri-ciri utama bivalvia adalah sebagai berikut:
- Mereka dapat memiliki cangkang berbentuk bulat atau memanjang.
- Ukurannya cukup bervariasi, ada yang hanya berukuran milimeter dan ada pula yang panjangnya bisa mencapai satu meter, meski sangat jarang.
- Cangkang dan mantel bivalvia menyatu.
- Mereka mempunyai mantel yang mengeluarkan bahan untuk membentuk cangkang.
- Cangkangnya terbuat dari kalsit atau aragonit.
- Mereka memiliki ligamen di cangkangnya yang terbuat dari protein keratin.
- Mereka memiliki otak yang jelas yang mengontrol rongga mantel dan organ lainnya.
- Jantung Anda memiliki tiga ruang, dua atrium dan satu ventrikel.
- Mereka memiliki insang untuk menangkap oksigen.
- Peredarannya menjalar ke seluruh organ kerang.
- Tubuhnya rata kesamping.
Struktur Tubuh Bivalvia
a. Cangkang (Valva)
Ciri khas utama dari Bivalvia adalah cangkang yang terdiri dari dua bagian atau valva (karenanya dinamakan “bi” yang berarti dua dan “valvia” yang berarti katup). Valva ini terbuat dari kalsium karbonat dan dihubungkan oleh engsel elastis yang memungkinkan cangkang untuk membuka dan menutup.
- Cangkang simetris bilateral, artinya kedua belahan cangkang memiliki ukuran dan bentuk yang hampir sama.
- Bagian dalam cangkang dilapisi oleh lapisan yang disebut nacre atau mutiara, yang bersifat halus dan mengkilap. Pada beberapa spesies, seperti tiram mutiara, lapisan ini dapat membentuk mutiara yang berharga.
- Engsel cangkang biasanya dilengkapi dengan ligamen dan gigi engsel yang membantu membuka dan menutup cangkang.
b. Mantel
Di dalam cangkang, terdapat mantel, yaitu jaringan lunak yang melapisi bagian dalam cangkang dan mengeluarkan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan cangkang. Mantel juga memiliki fungsi penting dalam melindungi organ-organ internal.
c. Kaki
Kebanyakan bivalvia memiliki kaki berbentuk pipih yang digunakan untuk menggali ke dalam substrat, seperti pasir atau lumpur. Kaki ini dapat memanjang dan berfungsi sebagai alat gerak ketika bivalvia ingin berpindah tempat. Pada beberapa spesies, seperti remis, kaki ini juga digunakan untuk menempel pada substrat dengan bantuan benang byssus, yang menyerupai benang sutra.
d. Insang (Gills)
Bivalvia memiliki insang yang berfungsi ganda dalam respirasi (bernafas melalui penyaringan air) dan penyaringan makanan. Insang ini memiliki struktur yang sangat halus dengan permukaan yang luas untuk menangkap partikel makanan dari air.
e. Organ Pencernaan
Saluran pencernaan Bivalvia sederhana dan langsung, dimulai dari mulut kecil, diteruskan ke lambung, usus, dan berakhir di anus. Makanan yang disaring oleh insang dibawa ke mulut dengan bantuan struktur yang disebut labial palps.
Habitat dan Distribusi Bivalvia
a. Habitat Perairan Laut
Sebagian besar bivalvia hidup di perairan laut, baik di zona intertidal (pinggir pantai) maupun di kedalaman laut. Mereka dapat ditemukan di dasar laut, terbenam dalam substrat seperti pasir, lumpur, atau kerikil. Beberapa spesies bivalvia, seperti tiram, hidup dengan menempel pada batuan atau struktur keras lainnya.
b. Habitat Air Tawar
Beberapa bivalvia juga ditemukan di perairan tawar, seperti sungai, danau, dan rawa. Contoh bivalvia air tawar termasuk remis (Anodonta) dan kijing (Corbicula), yang sering dijumpai di perairan yang bersih dan kaya oksigen.
c. Adaptasi Lingkungan
Bivalvia memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik terhadap berbagai kondisi lingkungan. Beberapa spesies mampu hidup di perairan dengan kadar oksigen rendah, sementara yang lain dapat bertahan di lingkungan dengan salinitas yang bervariasi, seperti estuari. Banyak bivalvia memiliki kemampuan untuk menutup cangkang mereka rapat-rapat untuk melindungi diri dari predator atau kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kekeringan atau polusi.
Jenis bivalvia
Empat bivalvia diketahui. Ini adalah sebagai berikut:
- Heterodont: Mereka adalah hewan laut dan ukuran katupnya sama, mereka memiliki sedikit gigi utama di bagian dalam cangkangnya. Misalnya kerang dan kerang.
- Paleoheterodonts: Kelompok ini sekarang sudah punah. Mereka memiliki katup dengan ukuran yang sama dan deretan gigi.
- Protobranch: Mereka hidup di perairan dalam dan memiliki beberapa gigi kecil.
- Pteriomorf: Mereka hanya hidup di laut, kakinya sangat kecil dan insangnya besar. Mereka mempunyai mata dan kita dapat menyebutkan kerang dan tiram dalam kelompok ini.
Reproduksi dan Siklus Hidup
a. Reproduksi Seksual
Sebagian besar bivalvia bereproduksi secara seksual, dengan pemisahan jenis kelamin yang jelas (jantan dan betina), meski ada juga yang bersifat hermafrodit (memiliki organ kelamin jantan dan betina). Pembuahan biasanya terjadi di luar tubuh (fertilisasi eksternal), di mana telur dan sperma dilepaskan ke dalam air.
- Setelah pembuahan, telur berkembang menjadi larva planktonik yang disebut veliger, yang dapat berenang bebas selama beberapa waktu sebelum menetap di dasar perairan dan berkembang menjadi individu dewasa. Fase larva ini sangat penting untuk penyebaran spesies bivalvia di berbagai lokasi.
b. Perkembangan Larva
Beberapa bivalvia air tawar memiliki siklus hidup yang lebih kompleks, di mana larva yang disebut glochidium menempel pada insang atau kulit ikan sebagai parasit sementara sebelum berkembang menjadi individu dewasa. Contoh bivalvia air tawar dengan larva glochidium adalah kijing (Unionidae).
c. Adaptasi Reproduksi
Pada beberapa spesies, seperti tiram, reproduksi dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu dan salinitas air. Tiram, misalnya, akan melepaskan telur dan sperma mereka selama musim panas ketika suhu air naik.
Fosil
Pada bivalvia, hanya katup, atau lebih tepatnya cangkang, yang dapat menjadi fosil, yang membentuk kerangka luar, dan yang terutama terdiri dari kalsit dan aragonit, meskipun selama proses fosilisasi ia diubah menjadi kalsit. Beberapa cangkang memiliki lapisan luar organik yang disebut periostracum, yang tidak dapat menjadi fosil.
Contoh spesies
Beberapa contoh bivalvia adalah sebagai berikut:
- Tiram: memiliki katup bulat. Mereka menyaring air untuk memakan plankton. Mereka sangat dianiaya karena bidang gastronomi.
- Kerang: menyaring air untuk dimakan dan hanya dapat hidup di air asin. Cangkangnya memiliki tiga lapisan berbeda dan sangat bernilai untuk makanan.
- Viera: cangkangnya cembung dan dikenal sebagai cangkang kipas.
Peran Ekologis dan Manfaat Ekonomi
a. Peran Ekologis
Bivalvia memiliki peran penting dalam ekosistem perairan sebagai filter feeder, yang membantu menjaga kejernihan air dan kestabilan ekosistem. Mereka juga menyediakan habitat bagi berbagai organisme lain, seperti ikan kecil, cacing, dan invertebrata lainnya yang hidup di sekitar substrat tempat bivalvia tinggal.
- Bioindikator: Beberapa bivalvia, seperti remis dan kerang, digunakan sebagai bioindikator kualitas air, karena mereka sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, termasuk polusi air. Kehadiran atau ketiadaan bivalvia di suatu perairan sering kali mencerminkan kondisi kesehatan ekosistem tersebut.
b. Manfaat Ekonomi
Bivalvia memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama sebagai sumber makanan. Beberapa spesies yang banyak dibudidayakan atau ditangkap di alam liar meliputi:
- Tiram (Ostreidae): Tiram adalah sumber makanan yang populer di seluruh dunia, terutama di negara-negara pesisir. Selain itu, tiram juga dibudidayakan untuk menghasilkan mutiara yang bernilai tinggi.
- Kerang (Mytilidae) dan remis (Veneridae): Kedua spesies ini sering dipanen untuk konsumsi manusia, terutama di negara-negara dengan diet berbasis makanan laut.
- Scallop (Pectinidae): Scallop adalah spesies bivalvia yang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam industri makanan laut, terutama di negara-negara Barat.
Selain itu, bivalvia juga dimanfaatkan dalam industri perhiasan (mutiara), dan cangkangnya digunakan sebagai bahan kerajinan atau bahan bangunan (kapur dari kalsium karbonat).
6. Ancaman Terhadap Bivalvia
Meskipun bivalvia memiliki kemampuan adaptasi yang baik, mereka menghadapi berbagai ancaman dari aktivitas manusia, seperti:
- Polusi air: Limbah industri, pertanian, dan rumah tangga dapat mencemari habitat bivalvia, yang sangat bergantung pada kualitas air yang bersih untuk bertahan hidup.
- Eksploitasi berlebihan: Penangkapan berlebihan, terutama pada spesies yang bernilai ekonomi tinggi seperti tiram dan kerang, dapat mengurangi populasi bivalvia secara signifikan.
- Perubahan iklim: Peningkatan suhu air dan perubahan pola cuaca akibat perubahan iklim dapat mempengaruhi siklus reproduksi dan distribusi bivalvia.
Upaya konservasi dan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi populasi bivalvia di seluruh dunia.
Kesimpulan
Bivalvia adalah kelompok moluska yang sangat beragam dengan peranan penting dalam ekosistem perairan. Struktur cangkang yang khas, kemampuan menyaring makanan dari air, dan adaptasi terhadap berbagai habitat membuat mereka menjadi komponen penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Selain itu, bivalvia memiliki nilai ekonomi yang signifikan, terutama sebagai sumber makanan dan mutiara.
Namun, bivalvia juga menghadapi berbagai ancaman dari aktivitas manusia, sehingga diperlukan upaya konservasi yang lebih kuat untuk memastikan kelangsungan hidup mereka di masa depan. Dengan peran ekologi yang tak tergantikan dan manfaat ekonomis yang besar, bivalvia adalah kelompok hewan yang patut mendapat perhatian lebih dari segi ilmiah maupun pengelolaan sumber daya alam.