Platina adalah logam mulia dengan simbol kimia Pt dan nomor atom 78 dalam tabel periodik. Platina termasuk dalam kelompok logam transisi dan merupakan salah satu dari enam unsur dalam kelompok logam platina, bersama dengan paladium, iridium, osmium, rhodium, dan ruthenium. Platina terkenal karena ketahanan luar biasa terhadap korosi dan oksidasi, serta sifatnya yang sangat mulur dan lunak, menjadikannya sangat berharga dalam berbagai aplikasi industri, teknologi, dan perhiasan.
1. Sifat Fisik Platina
- Keadaan Fase: Pada suhu kamar, platina berada dalam keadaan padat. Platina memiliki struktur kristal kubik berpusat muka (FCC), yang memberikan sifat mekanis yang luar biasa, seperti ketahanannya terhadap deformasi.
- Warna dan Penampilan: Platina memiliki warna putih keperakan yang mengkilap dan tidak mudah menghitam atau ternoda, seperti halnya perak. Ini menjadikan platina populer dalam pembuatan perhiasan karena tampilannya yang mewah dan tidak memerlukan banyak perawatan.
- Kerapatan: Platina adalah salah satu logam yang paling padat, dengan kerapatan 21,45 g/cm³ pada suhu ruang. Kerapatannya yang tinggi membuatnya terasa sangat berat dalam bentuk apa pun, baik dalam perhiasan maupun dalam bentuk industri.
- Titik Lebur dan Titik Didih:
- Titik lebur: 1.768°C (3.214°F), menjadikannya salah satu logam dengan titik lebur tertinggi.
- Titik didih: 3.825°C (6.917°F), menunjukkan bahwa platina sangat stabil pada suhu tinggi dan ideal untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap panas.
- Kekerasan: Dalam skala Mohs, platina memiliki kekerasan sekitar 4-4,5, yang membuatnya cukup tahan gores tetapi tetap lebih lunak dibandingkan dengan logam lain seperti besi atau tungsten.
- Kelenturan dan Keuletan: Platina sangat lunak dan mulur, yang berarti dapat ditarik menjadi kawat atau dibentuk menjadi lembaran tipis tanpa mudah retak atau patah. Sifat ini membuatnya mudah dikerjakan dalam pembuatan produk-produk industri dan perhiasan.
- Konduktivitas Listrik dan Termal: Platina memiliki konduktivitas listrik yang baik, meskipun tidak setinggi tembaga atau perak. Hal ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam aplikasi elektronik khusus. Selain itu, platina juga memiliki konduktivitas termal yang baik, meskipun tidak sebaik logam seperti tembaga atau emas.
2. Sifat Kimia Platina
- Ketahanan Korosi: Salah satu sifat yang paling menonjol dari platina adalah ketahanannya yang luar biasa terhadap korosi dan pengkaratan. Platina tidak bereaksi dengan oksigen di udara, bahkan pada suhu tinggi, dan tidak terpengaruh oleh air atau kelembapan. Ini menjadikannya sangat andal dalam lingkungan yang keras dan korosif.
- Reaksi dengan Asam: Platina tidak larut dalam asam biasa seperti asam klorida (HCl) atau asam sulfat (H₂SO₄). Namun, ia dapat larut dalam aqua regia, campuran asam nitrat (HNO₃) dan asam klorida (HCl), yang menghasilkan larutan asam kloroplatinat (H₂PtCl₆). Reaksi ini adalah salah satu metode utama untuk melarutkan platina dalam proses pemurnian.
- Reaksi dengan Non-Logam: Platina sangat inert terhadap sebagian besar non-logam. Namun, platina bisa membentuk senyawa dengan unsur-unsur seperti fluorin, klorin, dan belerang dalam kondisi tertentu.
- Katalisis: Platina adalah katalis yang sangat efisien, terutama dalam reaksi yang melibatkan hidrogenasi dan oksidasi. Sifat katalitik ini membuat platina sangat berharga dalam industri kimia, terutama dalam proses pembuatan asam nitrat, hidrogenasi minyak, dan dalam konverter katalitik pada kendaraan bermotor untuk mengurangi emisi gas buang.
3. Isotop Platina
Platina memiliki enam isotop alami, yaitu Pt-190, Pt-192, Pt-194, Pt-195, Pt-196, dan Pt-198. Dari isotop-isotop ini, Pt-195 adalah yang paling melimpah, menyusun sekitar 33,8% dari platina alami. Isotop ini stabil dan tidak bersifat radioaktif.
Namun, ada beberapa isotop platina yang bersifat radioaktif, seperti Pt-193 dan Pt-191, yang digunakan dalam penelitian ilmiah dan aplikasi medis. Isotop radioaktif ini juga digunakan dalam radioterapi kanker dan sebagai pelacak dalam penelitian nuklir.
4. Kegunaan Platina
- Perhiasan dan Barang Mewah: Platina sering digunakan dalam pembuatan perhiasan mewah karena ketahanan terhadap korosi, warna putih keperakan yang tidak pudar, dan sifat mulur yang memudahkan pengerjaan. Perhiasan dari platina biasanya sangat mahal karena kelangkaan dan sifatnya yang superior dibandingkan dengan emas atau perak.
- Konverter Katalitik: Salah satu penggunaan terbesar dari platina adalah dalam konverter katalitik pada kendaraan bermotor. Platina berfungsi sebagai katalis yang mempercepat reaksi kimia dalam mesin kendaraan, mengubah gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx) menjadi gas yang lebih tidak berbahaya seperti karbon dioksida (CO₂) dan nitrogen (N₂).
- Industri Kimia: Platina digunakan sebagai katalis dalam berbagai reaksi industri. Misalnya, platina digunakan dalam produksi asam nitrat (HNO₃) melalui proses Ostwald, serta dalam hidrogenasi minyak nabati untuk menghasilkan margarin dan produk lemak lainnya. Reaksi hidrogenasi ini penting dalam industri makanan dan kimia.
- Aplikasi Medis: Platina digunakan dalam alat medis seperti implan dan alat pacu jantung karena sifatnya yang tidak reaktif dan biokompatibilitasnya yang baik dengan jaringan tubuh manusia. Selain itu, senyawa platina seperti cisplatin dan carboplatin digunakan sebagai obat kemoterapi untuk mengobati berbagai jenis kanker, termasuk kanker testis, ovarium, dan paru-paru.
- Elektronik dan Telekomunikasi: Platina digunakan dalam berbagai komponen elektronik, terutama dalam alat-alat yang memerlukan presisi tinggi dan ketahanan terhadap korosi, seperti termokopel, elektroda, dan kontak listrik. Dalam hard disk komputer, lapisan platina digunakan untuk meningkatkan densitas penyimpanan data.
- Katalis Fuel Cell: Platina adalah bahan penting dalam sel bahan bakar hidrogen yang digunakan dalam kendaraan bertenaga hidrogen dan aplikasi energi bersih lainnya. Platina berfungsi sebagai katalis dalam proses elektrokimia yang mengubah hidrogen menjadi listrik, menghasilkan air sebagai satu-satunya produk sampingan.
- Aplikasi di Bidang Kaca: Platina digunakan dalam produksi kaca berkualitas tinggi, terutama dalam proses pembuatan serat optik dan kaca untuk layar elektronik. Karena platina tahan terhadap suhu tinggi dan korosi, ia digunakan dalam cetakan untuk membentuk serat kaca dan dalam peralatan yang digunakan dalam produksi kaca tahan panas.
5. Keamanan dan Toksisitas
- Keamanan pada Aplikasi Industri: Platina dalam bentuk logam dianggap tidak berbahaya bagi manusia. Namun, debu atau serbuk platina dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan jika terhirup dalam jumlah besar. Oleh karena itu, perlindungan pernapasan harus digunakan oleh pekerja yang terpapar partikel platina dalam proses industri.
- Toksisitas Senyawa Platina: Meskipun logam platina itu sendiri relatif aman, beberapa senyawa platina dapat bersifat toksik, terutama bagi pekerja yang terpapar dalam industri kimia. Misalnya, senyawa cisplatin, yang digunakan dalam pengobatan kanker, dapat menyebabkan efek samping seperti kerusakan ginjal, mual, dan muntah.
- Alergi terhadap Platina: Beberapa orang mungkin mengalami alergi terhadap platina atau senyawanya, terutama mereka yang sering terpapar logam ini dalam pekerjaan mereka. Meskipun jarang, alergi platina dapat menyebabkan reaksi kulit atau pernapasan.
6. Fakta Menarik tentang Platina
- Asal Nama: Nama “Platina” berasal dari kata Spanyol “platina”, yang berarti “perak kecil,” karena para penambang Spanyol awalnya menganggap platina sebagai pengotor dari perak.
- Penemuan: Platina ditemukan pertama kali oleh penduduk asli Amerika Selatan sebelum kedatangan penjajah Eropa. Pada abad ke-16, platina ditemukan kembali oleh para penambang Spanyol di Kolombia.
- Kelangkaan: Platina adalah salah satu logam paling langka di kerak bumi. Produksi platina tahunan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan emas atau perak, yang menjadikannya sangat berharga.
- Penggunaan dalam Sejarah: Selain perhiasan, platina pernah digunakan untuk membuat koin. Pada abad ke-19, Rusia sempat mencetak koin platina, tetapi produksi koin ini akhirnya dihentikan karena sulitnya memproses logam ini dibandingkan dengan emas atau perak.
Kesimpulan
Platina adalah logam mulia yang sangat berharga dengan sifat-sifat luar biasa seperti ketahanan terhadap korosi, titik lebur tinggi, dan kemampuan katalitik yang superior. Keunggulan ini menjadikannya sangat berguna dalam berbagai aplikasi industri, termasuk perhiasan, konverter katalitik, industri kimia, dan medis. Meskipun jarang ditemukan di alam, platina memainkan peran penting dalam teknologi modern dan terus menjadi salah satu logam paling berharga dan dicari di dunia.