Modul Ajar: Bilangan Biner

Kelas: VII
Mata Pelajaran: Matematika/Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPT)
Durasi: 80 Menit (2 JP)
Pertemuan: 1 Kali Pertemuan


A. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan konsep bilangan biner sebagai sistem bilangan berbasis 2.
  2. Mengkonversi bilangan desimal ke bilangan biner dan sebaliknya.
  3. Menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan biner.
  4. Mengidentifikasi penggunaan bilangan biner dalam teknologi digital, seperti komputer.
  5. Menyusun laporan tentang pentingnya bilangan biner dalam dunia teknologi modern.

B. Profil Pelajar Pancasila

Karakter Pelajar Pancasila yang diharapkan terbentuk melalui pembelajaran ini adalah:

  1. Bernalar Kritis: Mampu menganalisis dan menyelesaikan masalah matematika terkait bilangan biner.
  2. Mandiri: Mencari dan memahami konsep bilangan biner secara mandiri melalui latihan.
  3. Gotong Royong: Bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan soal konversi dan operasi bilangan biner.
  4. Kreatif: Mengembangkan pemahaman tentang penerapan bilangan biner dalam dunia teknologi.

C. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan (10 Menit)

  1. Guru menyapa dan melakukan presensi siswa.
  2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang pengenalan bilangan biner dan penerapannya dalam teknologi.
  3. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk memotivasi siswa:
    • “Apa kamu tahu bahwa komputer bekerja menggunakan bilangan biner?”
    • “Apa perbedaan antara bilangan biner dan bilangan desimal yang biasa kita gunakan?”
  4. Guru memperlihatkan video singkat atau gambar tentang penggunaan bilangan biner dalam teknologi komputer.

Inti (60 Menit)

  1. Eksplorasi (20 Menit):
    • Guru menjelaskan konsep bilangan biner, yaitu sistem bilangan berbasis 2 yang hanya terdiri dari dua angka: 0 dan 1. Bilangan biner banyak digunakan di dunia digital karena sesuai dengan sistem elektronik yang hanya mengenal dua keadaan: ON (1) dan OFF (0).
    • Guru menunjukkan contoh konversi dari bilangan desimal ke biner dan sebaliknya. Misalnya, angka desimal 5 dikonversi menjadi 101 dalam biner.
    • Guru memberikan rumus sederhana untuk konversi:
      • Desimal ke Biner: Bagi angka desimal dengan 2 berulang kali hingga hasilnya 0, lalu catat sisa pembagian dari bawah ke atas.
      • Biner ke Desimal: Kalikan setiap digit biner dengan nilai pangkat dua yang sesuai, lalu jumlahkan hasilnya.
  2. Diskusi Kelompok (25 Menit):
    • Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok diberikan beberapa soal konversi:
      • Tugas Konversi: Setiap kelompok mengonversi bilangan desimal ke biner dan sebaliknya (contoh: 25 desimal ke biner, 1101 biner ke desimal).
      • Operasi Bilangan Biner: Kelompok juga melakukan penjumlahan dan pengurangan sederhana dengan bilangan biner (contoh: 1010 + 1101, 1001 – 0110).
    • Setiap kelompok membuat tabel hasil konversi dan operasi, serta menuliskan proses penyelesaian soal.
  3. Praktik Sederhana (15 Menit):
    • Guru memberikan beberapa soal latihan kepada siswa secara individu untuk mengonversi dan menyelesaikan operasi bilangan biner.
    • Guru memberikan bimbingan dan penjelasan tambahan jika ada siswa yang kesulitan memahami konsep konversi dan operasi biner.
    • Guru juga memberikan contoh penggunaan bilangan biner dalam komputer, seperti dalam penyimpanan data atau proses komputasi.
  4. Presentasi dan Diskusi Kelas (10 Menit):
    • Setiap kelompok mempresentasikan hasil konversi dan operasi bilangan biner yang mereka selesaikan.
    • Guru memberikan umpan balik dan melengkapi penjelasan dengan contoh penerapan bilangan biner dalam teknologi digital, seperti kode mesin pada prosesor komputer.

Penutup (10 Menit)

  1. Guru merangkum pembelajaran hari ini, menekankan poin-poin penting:
    • Bilangan biner adalah sistem bilangan berbasis 2 yang terdiri dari angka 0 dan 1.
    • Konversi bilangan biner ke desimal dan sebaliknya dapat dilakukan dengan teknik khusus.
    • Bilangan biner banyak digunakan dalam teknologi komputer dan digital.
  2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami.
  3. Guru memberikan tugas individu untuk menulis esai singkat tentang “Bagaimana bilangan biner digunakan dalam teknologi sehari-hari?”
  4. Guru menutup pelajaran dengan menekankan pentingnya pemahaman bilangan biner dalam perkembangan teknologi digital.

D. Penilaian

  1. Penilaian Proses:
    • Observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelompok.
    • Pemahaman siswa terhadap konsep bilangan biner dan konversinya.
    • Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berkolaborasi.
  2. Penilaian Produk (Tabel Konversi dan Operasi):
    • Ketepatan konversi bilangan desimal ke biner dan sebaliknya.
    • Ketepatan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan biner.
    • Kreativitas dalam penyusunan tabel dan proses pengerjaan soal.
  3. Penilaian Esai:
    • Pemahaman siswa tentang penggunaan bilangan biner dalam teknologi.
    • Kualitas argumen dan penjelasan siswa dalam esai singkat.
    • Relevansi penulisan dengan tema yang diberikan.

E. Rubrik Penilaian

Kriteria Sangat Baik (90-100) Baik (75-89) Cukup (60-74) Perlu Perbaikan (0-59)
Pemahaman Konsep Memahami konsep dan proses konversi biner dengan sangat baik Memahami fungsi dasar dengan baik Memahami konsep dasar dengan penjelasan terbatas Tidak memahami konsep dasar
Kolaborasi Kelompok Aktif dalam diskusi dan memberikan kontribusi signifikan Cukup aktif namun kontribusi terbatas Berpartisipasi tapi kurang signifikan Tidak berkontribusi dalam diskusi
Kreativitas Produk Produk (tabel, operasi) sangat kreatif dan tepat Produk cukup kreatif dan informatif Produk sederhana dengan informasi terbatas Produk tidak relevan atau tidak selesai
Kemampuan Presentasi Presentasi lancar, percaya diri, dan jelas Presentasi baik namun ada beberapa kekurangan Presentasi tidak lancar Tidak mampu menjelaskan materi

F. Sumber dan Media Pembelajaran

  1. Buku Teks: Matematika Kelas VII, Bab Bilangan Biner.
  2. Video dokumentasi tentang penggunaan bilangan biner dalam teknologi komputer.
  3. Gambar atau diagram tentang proses konversi bilangan biner dan desimal.
  4. Latihan soal konversi dan operasi bilangan biner dari berbagai sumber.

G. Rencana Tindak Lanjut

  1. Remedial: Siswa yang belum memahami materi akan diberikan penjelasan tambahan dan latihan konversi bilangan biner secara individu.
  2. Pengayaan: Siswa yang memahami materi dengan baik akan diberikan tugas untuk mempelajari bilangan heksadesimal dan bagaimana cara mengonversinya ke bilangan biner dan desimal.
  3. Praktikum Mandiri: Siswa diajak untuk mencoba aplikasi atau alat bantu online yang dapat mengonversi bilangan desimal ke biner dan melakukan operasi matematika dengan bilangan biner.

Modul ini dirancang untuk membekali siswa dengan pemahaman dasar tentang sistem bilangan biner, konversi, dan operasi sederhana, serta bagaimana bilangan biner berperan penting dalam teknologi digital dan komputer.

Related Posts

Karakteristik Kepompong: Tahap Penting dalam Metamorfosis Serangga

Kepompong, juga dikenal sebagai pupa, adalah salah satu tahap perkembangan penting dalam siklus hidup banyak serangga, terutama yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabolisme). Tahap ini menandai transisi dari…

Perbedaan Bioteknologi Modern dan Tradisional

Bioteknologi merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena berfokus pada pemanfaatan organisme hidup atau sistem biologis untuk menghasilkan produk atau jasa yang…

Karakteristik Bintang Laut Pasir: Habitat, Anatomi, dan Peran Ekologisnya

Bintang laut pasir (sering disebut sand star dalam bahasa Inggris) adalah salah satu jenis bintang laut yang memiliki karakteristik dan habitat yang khas dibandingkan dengan spesies bintang…

Perbedaan Sumber Belajar dan Bahan Ajar

Dalam dunia pendidikan, istilah sumber belajar dan bahan ajar sering digunakan secara bergantian, meskipun keduanya memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Memahami perbedaan antara sumber belajar dan…

Perbedaan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama

Dalam sistem peradilan di Indonesia, Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama adalah dua lembaga peradilan yang berperan penting dalam menyelesaikan berbagai jenis kasus sesuai dengan bidang yurisdiksi masing-masing….

Perbedaan Google Form dan Google Doc

Google memiliki berbagai alat produktivitas berbasis cloud yang dirancang untuk memudahkan kolaborasi dan pengelolaan dokumen secara online. Google Form dan Google Doc adalah dua aplikasi yang populer…