Modul Ajar: Proses Geografis Memengaruhi Keragaman Sosial Budaya

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas: VIII
Durasi: 120 Menit (2 JP)


A. Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan proses geografis yang berperan dalam pembentukan keragaman sosial budaya, seperti vulkanisme, tektonik, erosi, sedimentasi, dan iklim.
  2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk keragaman sosial budaya yang dihasilkan oleh kondisi geografis di berbagai wilayah Indonesia.
  3. Menghubungkan kondisi geografis dengan keragaman sosial budaya di Indonesia.
  4. Menghargai peran lingkungan alam dalam membentuk budaya dan kebiasaan masyarakat setempat.
  5. Menganalisis dampak perubahan lingkungan terhadap keragaman sosial budaya.

B. Profil Pelajar Pancasila:

Karakter Pelajar Pancasila yang diharapkan terbentuk melalui pembelajaran ini adalah:

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME: Menyadari bahwa keragaman sosial budaya yang muncul dari kondisi geografis adalah anugerah yang perlu dijaga dan dilestarikan.
  2. Berkebinekaan global: Memahami pentingnya menjaga keragaman sosial budaya yang muncul dari perbedaan lingkungan alam.
  3. Mandiri: Berusaha mencari informasi secara mandiri mengenai pengaruh geografis terhadap budaya.
  4. Gotong-royong: Bekerjasama dalam kelompok untuk menganalisis pengaruh proses geografis terhadap keragaman budaya.
  5. Bernalar kritis: Menghubungkan berbagai proses alam dengan keragaman sosial budaya secara logis.
  6. Kreatif: Menghasilkan karya visual seperti poster atau peta yang menjelaskan hubungan antara geografi dan budaya.

C. Pertanyaan Pemantik:

  1. Bagaimana proses vulkanisme memengaruhi budaya masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi?
  2. Mengapa masyarakat pesisir memiliki kebiasaan dan budaya yang berbeda dengan masyarakat pegunungan?
  3. Apa pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap variasi adat dan bahasa daerah?
  4. Bagaimana perubahan iklim memengaruhi budaya dan aktivitas masyarakat di wilayah tertentu?

D. Kegiatan Pembelajaran:

Pendahuluan (15 Menit):

  1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan pengecekan kehadiran.
  2. Menjelaskan tujuan pembelajaran serta memancing rasa ingin tahu siswa melalui pertanyaan pemantik, seperti:
    • “Apa saja kebiasaan masyarakat di daerah pegunungan?”
    • “Bagaimana lingkungan laut memengaruhi aktivitas masyarakat pesisir?”
  3. Menampilkan peta Indonesia dan memulai diskusi tentang bagaimana kondisi alam di berbagai wilayah memengaruhi gaya hidup masyarakat.

Inti (80 Menit):

  1. Eksplorasi (20 Menit):
    • Guru menjelaskan berbagai proses geografis yang mempengaruhi keragaman budaya, seperti letak gunung berapi yang memunculkan tradisi khas, atau sungai besar yang membentuk sistem perdagangan dan budaya lokal.
    • Siswa diminta mencatat poin-poin penting serta contoh-contoh fenomena budaya yang dipengaruhi oleh geografi.
  2. Diskusi Kelompok (30 Menit):
    • Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan bagaimana kondisi geografis berpengaruh pada keragaman budaya di berbagai daerah (Sumatra, Jawa, Sulawesi, dll.).
    • Setiap kelompok mengumpulkan informasi dan membuat mind-map yang menggambarkan hubungan antara geografi dan budaya setempat.
  3. Presentasi dan Diskusi Kelas (30 Menit):
    • Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka.
    • Guru memberikan penjelasan tambahan terkait bagaimana interaksi antara masyarakat dan lingkungan menghasilkan kebudayaan yang unik, misalnya hubungan antara subsisten pertanian di daerah dataran tinggi dan tradisi upacara panen.

Penutup (25 Menit):

  1. Guru merangkum poin-poin penting tentang bagaimana proses alam seperti iklim, vulkanisme, dan sedimentasi mempengaruhi keragaman sosial budaya.
  2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya atau mengklarifikasi hal-hal yang kurang dipahami.
  3. Guru memberikan tugas individu berupa esai singkat yang menjelaskan hubungan antara kondisi geografis di daerah tempat tinggal siswa dengan budaya setempat.

E. Penilaian:

  1. Penilaian Proses: Mengamati partisipasi siswa dalam diskusi kelompok dan kemampuan mereka dalam mengaitkan proses alam dengan keragaman budaya.
  2. Penilaian Produk: Menilai kreativitas dan kedalaman informasi pada mind-map atau poster yang dibuat oleh kelompok.
  3. Penilaian Esai: Mengevaluasi pemahaman siswa tentang konsep hubungan geografis dengan keragaman budaya melalui esai individu.

F. Sumber dan Media Pembelajaran:

  1. Buku Teks IPS Kelas VIII.
  2. Video dokumentasi tentang pengaruh kondisi geografis terhadap budaya.
  3. Peta Fisik dan Budaya Indonesia.
  4. Artikel tentang keragaman budaya dan adat istiadat di Indonesia.

G. Rencana Tindak Lanjut:

  1. Remedial: Siswa yang kurang memahami materi diberikan penjelasan tambahan secara individu atau kelompok kecil, atau diberi tugas tambahan yang relevan.
  2. Pengayaan: Siswa yang sudah memahami materi dengan baik diberi tugas pengayaan berupa eksplorasi lebih mendalam tentang pengaruh kondisi geografis terhadap suatu budaya, misalnya meneliti budaya maritim di Indonesia.

Modul ajar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap peran lingkungan geografis dalam membentuk keragaman sosial budaya di Indonesia.

Related Posts

Perbedaan Oven Listrik dan Microwave

Dalam dunia modern, memasak menjadi lebih mudah berkat beragam perangkat elektronik yang dirancang untuk mempersingkat waktu dan mempermudah proses memasak. Dua perangkat yang sangat populer di dapur…

Perbedaan Industri Kerajinan dengan Industri Manufaktur

Industri memainkan peran penting dalam perekonomian, menciptakan barang-barang yang kita gunakan setiap hari, serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Secara umum, industri dapat…

Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi

Dalam dunia akuntansi dan keuangan, amortisasi dan depresiasi adalah dua konsep penting yang digunakan untuk mengalokasikan biaya suatu aset selama masa pakainya. Keduanya bertujuan untuk mencerminkan bagaimana…

Perbedaan Tepung Terigu dan Tepung Kanji

Dalam dunia memasak dan pembuatan kue, tepung adalah salah satu bahan utama yang memainkan peran penting dalam menciptakan tekstur, rasa, dan struktur makanan. Dua jenis tepung yang…

Perbedaan Nila Jantan dan Betina

Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu spesies ikan air tawar yang paling populer di Indonesia, terutama dalam industri perikanan dan budidaya. Ikan ini dikenal karena pertumbuhannya…

Perbedaan Sapi Jantan dan Betina

Sapi adalah salah satu hewan ternak yang paling penting dan bermanfaat bagi manusia di seluruh dunia. Mereka dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, mulai dari produksi susu, daging, hingga…