Modul Ajar: Sistem Heksadesimal

Kelas: VIII
Mata Pelajaran: Matematika
Durasi: 80 Menit (2 JP)
Pertemuan: 1 Kali Pertemuan


A. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

  1. Memahami konsep dasar sistem bilangan heksadesimal.
  2. Mengonversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan desimal dan sebaliknya.
  3. Menjelaskan peran sistem heksadesimal dalam teknologi dan pemrograman komputer.
  4. Menyelesaikan soal-soal konversi terkait sistem bilangan heksadesimal dengan benar.

B. Profil Pelajar Pancasila

Karakter Pelajar Pancasila yang diharapkan terbentuk melalui pembelajaran ini adalah:

  1. Bernalar Kritis: Siswa mampu menganalisis dan memahami pola konversi bilangan heksadesimal ke desimal dan sebaliknya.
  2. Mandiri: Siswa melakukan latihan soal konversi secara mandiri dan bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya.
  3. Kreatif: Siswa menggunakan pemahaman sistem heksadesimal untuk mengeksplorasi aplikasi lain dalam bidang teknologi.

C. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan (10 Menit)
  1. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi.
  2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang sistem bilangan heksadesimal dan kegunaannya.
  3. Guru memberikan pertanyaan pemantik seperti:
    • “Apakah kalian pernah mendengar istilah bilangan heksadesimal?”
    • “Tahu tidak, bilangan heksadesimal sering digunakan dalam dunia komputer. Mengapa?”
  4. Guru menjelaskan pentingnya memahami sistem bilangan heksadesimal, terutama dalam bidang teknologi dan pemrograman komputer.
Inti (60 Menit)
1. Pengenalan Sistem Heksadesimal (30 Menit)
  • Guru menjelaskan konsep dasar sistem bilangan heksadesimal, yaitu bilangan berbasis 16 yang menggunakan angka 0 hingga 9 dan huruf A hingga F (untuk melambangkan nilai 10 hingga 15).
  • Guru memberikan contoh bilangan heksadesimal dan cara mengonversinya menjadi bilangan desimal.
    • Contoh: Heksadesimal 1A3 dikonversi menjadi desimal:
      • 1×162+A×161+3×160=1×256+10×16+3×1=256+160+3=4191 \times 16^2 + A \times 16^1 + 3 \times 16^0 = 1 \times 256 + 10 \times 16 + 3 \times 1 = 256 + 160 + 3 = 419
  • Siswa diberikan beberapa soal latihan konversi heksadesimal ke desimal untuk dikerjakan secara individu.
2. Konversi Bilangan Desimal ke Heksadesimal (30 Menit)
  • Guru menjelaskan langkah-langkah konversi bilangan desimal ke heksadesimal, menggunakan metode pembagian berulang dengan basis 16.
    • Contoh: Desimal 419 dikonversi menjadi heksadesimal:
      • 419 ÷ 16 = 26 sisa 3 → 3
      • 26 ÷ 16 = 1 sisa 10 (A) → A
      • 1 ÷ 16 = 0 sisa 1 → 1
      • Hasil: 1A3
  • Siswa diberikan beberapa soal latihan konversi bilangan desimal ke heksadesimal dan mengerjakannya secara individu atau berkelompok.
  • Guru memberikan umpan balik dan menjelaskan kesalahan umum dalam konversi.
Penutup (10 Menit)
  1. Guru merangkum materi yang telah dipelajari mengenai sistem bilangan heksadesimal dan proses konversi antara desimal dan heksadesimal.
  2. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang masih belum dipahami.
  3. Guru memberikan tugas tambahan berupa latihan soal konversi untuk dikerjakan di rumah.
  4. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi untuk terus berlatih konversi bilangan karena sangat bermanfaat dalam teknologi, terutama pemrograman.

D. Penilaian

1. Penilaian Proses
  • Keaktifan dalam Diskusi: Siswa yang aktif bertanya dan berdiskusi mengenai konversi bilangan heksadesimal.
  • Pemahaman Konsep: Siswa yang dapat menjelaskan proses konversi bilangan dengan baik.
2. Penilaian Produk
  • Ketepatan Latihan Soal: Siswa yang mampu menyelesaikan soal konversi heksadesimal ke desimal dan sebaliknya dengan benar.
  • Kejelasan Presentasi Jawaban: Siswa yang dapat menjelaskan langkah-langkah konversi dengan runtut dan jelas.

E. Rubrik Penilaian

Kriteria Sangat Baik (90-100) Baik (75-89) Cukup (60-74) Perlu Perbaikan (0-59)
Pemahaman Konversi Memahami dan dapat menjelaskan konversi dengan sangat baik dan lancar Memahami dengan baik namun ada sedikit kesalahan Memahami dasar konversi namun sering melakukan kesalahan Tidak memahami proses konversi dengan benar
Keaktifan Diskusi Sangat aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi kelas Aktif bertanya namun belum maksimal dalam diskusi Sesekali bertanya namun kurang terlibat Tidak berpartisipasi dalam diskusi
Ketepatan Jawaban Jawaban pada latihan soal selalu tepat dan sesuai dengan langkah yang benar Jawaban tepat namun ada beberapa kesalahan kecil Jawaban cukup namun masih banyak kesalahan Tidak mampu memberikan jawaban yang tepat
Presentasi Jawaban Mampu menjelaskan langkah-langkah konversi dengan sangat jelas dan percaya diri Mampu menjelaskan namun masih ada sedikit keraguan Mampu menjelaskan namun dengan banyak kesalahan Tidak mampu menjelaskan hasil konversi dengan jelas

F. Sumber dan Media Pembelajaran

  1. Buku teks Matematika Kelas VIII.
  2. Lembar kerja siswa (LKS) tentang konversi bilangan.
  3. Papan tulis dan spidol.
  4. Aplikasi atau situs kalkulator bilangan online untuk latihan konversi.

G. Rencana Tindak Lanjut

  1. Remedial: Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konversi bilangan heksadesimal akan diberikan penjelasan tambahan dan bimbingan dalam menyelesaikan latihan soal.
  2. Pengayaan: Siswa yang sudah memahami materi dapat diberikan soal-soal pengayaan tentang konversi bilangan lain seperti dari heksadesimal ke biner atau oktal.

Modul ini dirancang untuk memberikan siswa pemahaman menyeluruh tentang sistem bilangan heksadesimal dan proses konversi antara heksadesimal dan desimal.