Dalam dunia keuangan dan bisnis, dua istilah yang sering kali membingungkan adalah accounting dan accountancy. Kedua istilah ini berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan, tetapi memiliki makna yang berbeda dalam konteks yang lebih spesifik. Meskipun sering digunakan secara bergantian, perbedaan antara accounting dan accountancy terletak pada fungsi dan ruang lingkupnya.
Accounting lebih mengacu pada proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan informasi keuangan, sedangkan accountancy adalah bidang ilmu atau profesi yang mencakup teori dan praktik akuntansi secara keseluruhan. Artikel ini akan menguraikan lebih dalam tentang perbedaan antara accounting dan accountancy, bagaimana keduanya digunakan dalam konteks bisnis dan keuangan, serta memberikan contoh yang relevan untuk memperjelas penerapannya.
1. Pengertian Accounting dan Accountancy
Pengertian Accounting
Accounting (akuntansi) merujuk pada proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan suatu organisasi atau individu. Accounting adalah fungsi penting dalam bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk melacak arus kas masuk dan keluar, serta menyusun laporan keuangan yang akurat.
Dalam praktiknya, accounting mencakup berbagai kegiatan, seperti:
- Pencatatan transaksi keuangan: Proses ini melibatkan pendokumentasian semua transaksi keuangan perusahaan, termasuk pendapatan, pengeluaran, investasi, dan pinjaman.
- Pengklasifikasian data keuangan: Data yang telah dicatat kemudian dikategorikan berdasarkan jenis transaksi, seperti pembelian, penjualan, pengeluaran, atau penghasilan.
- Penyusunan laporan keuangan: Accounting menghasilkan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, yang memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan.
Accounting juga mencakup aspek-aspek penting seperti pengendalian biaya, manajemen pajak, dan analisis kinerja keuangan. Proses ini dilakukan secara terus-menerus, baik secara manual maupun dengan menggunakan perangkat lunak akuntansi, untuk memastikan bahwa data keuangan yang dimiliki perusahaan selalu mutakhir dan akurat.
Contoh Accounting:
- Seorang akuntan di perusahaan manufaktur bertanggung jawab mencatat setiap pembelian bahan baku, biaya produksi, dan penjualan produk jadi. Akuntan juga harus memastikan bahwa setiap transaksi ini dicatat dengan benar dalam buku besar dan menyusun laporan keuangan bulanan.
Pengertian Accountancy
Accountancy, di sisi lain, adalah ilmu, profesi, dan praktik yang melibatkan penerapan teori dan prinsip-prinsip akuntansi. Sementara accounting lebih berfokus pada proses operasional sehari-hari dalam mencatat dan melaporkan keuangan, accountancy mencakup ruang lingkup yang lebih luas yang mencakup disiplin akademis, prinsip-prinsip akuntansi, serta standar profesional yang harus diikuti oleh akuntan.
Accountancy mencakup berbagai sub-bidang seperti:
- Akuntansi manajerial: Fokus pada penyediaan informasi keuangan untuk manajemen perusahaan dalam membuat keputusan bisnis yang strategis.
- Akuntansi keuangan: Berfokus pada pelaporan keuangan kepada pihak eksternal, seperti investor, kreditor, dan pemerintah.
- Akuntansi perpajakan: Mengelola kewajiban pajak perusahaan atau individu dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan pajak yang berlaku.
- Audit: Melibatkan pemeriksaan independen terhadap laporan keuangan untuk memastikan keakuratan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
Accountancy juga mencakup standar profesional dan etika yang harus diikuti oleh para praktisi, seperti yang ditetapkan oleh organisasi profesional akuntan, misalnya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau International Federation of Accountants (IFAC) di tingkat global.
Contoh Accountancy:
- Seorang Certified Public Accountant (CPA) atau akuntan publik bersertifikat bekerja untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mematuhi standar akuntansi yang berlaku, seperti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia atau International Financial Reporting Standards (IFRS).
2. Perbedaan Utama antara Accounting dan Accountancy
Meskipun saling terkait, terdapat perbedaan mendasar antara accounting dan accountancy dalam hal ruang lingkup, fokus, dan penggunaan istilah dalam dunia bisnis dan keuangan.
Ruang Lingkup
Accounting adalah bagian dari proses praktis dalam pengelolaan keuangan sehari-hari, seperti mencatat, mengklasifikasikan, dan melaporkan transaksi keuangan. Accounting mencakup tugas-tugas spesifik, seperti penyusunan laporan keuangan, pengendalian biaya, dan perhitungan pajak. Dalam hal ini, accounting berfokus pada operasional perusahaan atau organisasi dalam menangani data keuangan secara langsung.
Sebaliknya, accountancy mencakup ruang lingkup yang lebih luas dan berfungsi sebagai istilah umum untuk menggambarkan profesi dan bidang ilmu akuntansi. Ini tidak hanya mencakup proses akuntansi itu sendiri, tetapi juga pengembangan teori akuntansi, penerapan standar akuntansi, serta pendidikan dan pelatihan akuntan. Dengan kata lain, accountancy adalah bidang ilmu yang mencakup seluruh praktik akuntansi dan prinsip-prinsip yang mendasarinya.
Fokus
Accounting berfokus pada aktivitas spesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas keuangan sehari-hari. Dalam konteks bisnis, accounting mencakup hal-hal praktis, seperti:
- Mencatat transaksi: Membukukan pendapatan, pengeluaran, dan transaksi lainnya.
- Menyusun laporan keuangan: Laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
- Mengelola pajak: Perhitungan pajak dan kepatuhan terhadap undang-undang perpajakan.
Accountancy, di sisi lain, mencakup kerangka teori dan prinsip-prinsip yang mendukung pelaksanaan accounting. Accountancy memberikan panduan tentang bagaimana accounting harus dilakukan, menetapkan standar profesional, dan mengembangkan praktik terbaik dalam bidang akuntansi. Fokusnya lebih kepada pendidikan, pengaturan standar, dan etika profesi.
Penggunaan Istilah
Dalam praktik sehari-hari, accounting digunakan untuk menggambarkan tugas-tugas akuntansi yang dilakukan oleh akuntan, seperti penyusunan laporan keuangan, manajemen pajak, atau pembukuan. Misalnya, seorang manajer keuangan atau staf akuntansi akan terlibat dalam proses accounting untuk menjaga agar catatan keuangan perusahaan selalu up-to-date dan akurat.
Accountancy, di sisi lain, digunakan untuk menggambarkan profesi akuntan secara keseluruhan atau bidang studi akuntansi. Seorang akuntan yang terlatih di bidang accountancy diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang teori akuntansi, standar akuntansi internasional, dan praktik audit. Selain itu, accountancy juga mencakup pelatihan formal yang harus ditempuh oleh seseorang untuk menjadi akuntan profesional.
Contoh penggunaan accounting:
- “Divisi accounting kami bertanggung jawab atas pencatatan semua transaksi keuangan harian dan penyusunan laporan keuangan bulanan.”
Contoh penggunaan accountancy:
- “Ia menyelesaikan gelar sarjana dalam bidang accountancy dan saat ini sedang mempersiapkan ujian sertifikasi akuntan publik.”
3. Peran dalam Dunia Keuangan dan Bisnis
Peran Accounting
Dalam dunia bisnis, accounting memainkan peran yang sangat penting karena merupakan dasar dari semua pengelolaan keuangan. Perusahaan tidak dapat beroperasi dengan baik tanpa accounting yang baik karena semua keputusan keuangan, seperti anggaran, pengeluaran, dan investasi, bergantung pada data yang dihasilkan melalui proses accounting.
Beberapa peran utama accounting dalam dunia bisnis adalah:
- Pelaporan Keuangan: Accounting menyediakan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan melalui laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
- Pengelolaan Pajak: Accounting membantu perusahaan mematuhi peraturan perpajakan dengan menghitung kewajiban pajak dan memastikan pembayaran pajak dilakukan tepat waktu.
- Kontrol Internal: Accounting juga berperan dalam menjaga integritas keuangan perusahaan dengan menerapkan kontrol internal yang ketat untuk mencegah kesalahan atau kecurangan.
Contoh Peran Accounting:
- Di sebuah perusahaan ritel, accounting digunakan untuk mencatat semua penjualan, pembayaran kepada pemasok, dan biaya operasional sehari-hari. Informasi ini kemudian digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan merencanakan strategi bisnis selanjutnya.
Peran Accountancy
Accountancy memiliki peran yang lebih luas karena mencakup pendidikan, pelatihan, dan pengaturan standar profesi akuntan. Peran ini mencakup segala hal mulai dari pengembangan teori akuntansi, pengajaran standar akuntansi, hingga penerapan praktik audit yang memastikan laporan keuangan perusahaan mematuhi standar yang berlaku.
Peran utama accountancy dalam dunia bisnis dan keuangan adalah:
- Pengaturan Standar Akuntansi: Accountancy bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan standar akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan dan organisasi dalam pelaporan keuangannya, seperti IFRS atau GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
- Pendidikan dan Sertifikasi Akuntan: Accountancy menyediakan pendidikan formal dan program pelatihan untuk akuntan yang ingin mendapatkan sertifikasi profesional, seperti Certified Public Accountant (CPA) atau Chartered Accountant (CA).
- Audit dan Kepatuhan: Accountancy juga mencakup pelaksanaan audit, di mana auditor independen memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk memastikan keakuratan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
Contoh Peran Accountancy:
- Seorang akuntan publik yang bersertifikat (CPA) mengaudit laporan keuangan perusahaan besar untuk memastikan bahwa laporan tersebut sesuai dengan standar akuntansi internasional (IFRS) dan mematuhi peraturan keuangan yang berlaku.
4. Contoh Nyata Penerapan Accounting dan Accountancy
Contoh Penerapan Accounting dalam Perusahaan
Di sebuah perusahaan teknologi, divisi accounting bertanggung jawab mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi, mulai dari pendapatan penjualan perangkat keras dan perangkat lunak, hingga pengeluaran untuk gaji karyawan, sewa kantor, dan biaya operasional lainnya. Setiap bulan, akuntan menyusun laporan keuangan yang mencakup neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Laporan keuangan ini digunakan oleh manajemen untuk memantau kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan strategis, seperti apakah perlu mengurangi pengeluaran, meningkatkan investasi, atau memperluas lini produk.
Contoh Penerapan Accountancy dalam Pengaturan Standar
Di tingkat yang lebih luas, International Accounting Standards Board (IASB), yang merupakan badan pengatur standar akuntansi internasional, mengembangkan standar akuntansi yang dikenal sebagai IFRS (International Financial Reporting Standards). Standar ini diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk memastikan konsistensi dan transparansi dalam pelaporan keuangan.
Sebagai bagian dari profesi accountancy, akuntan di seluruh dunia dilatih untuk mengikuti dan menerapkan IFRS dalam laporan keuangan perusahaan. Hal ini memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mematuhi standar internasional dan dapat dibandingkan dengan laporan perusahaan lain di negara berbeda.
Kesimpulan
Secara singkat, accounting dan accountancy adalah dua istilah yang sering kali digunakan dalam konteks yang sama, namun memiliki perbedaan penting. Accounting berfokus pada proses operasional sehari-hari, seperti pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Sebaliknya, accountancy mencakup bidang ilmu dan profesi akuntansi secara keseluruhan, yang mencakup pengembangan standar akuntansi, audit, serta pendidikan dan pelatihan akuntan.
Kedua konsep ini sangat penting dalam dunia bisnis dan keuangan, dan saling melengkapi dalam memastikan pengelolaan keuangan yang akurat dan transparan, serta penerapan standar akuntansi yang ketat di seluruh dunia.