Perbedaan Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

Dalam dunia akademik, terutama dalam penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, dan disertasi, terdapat beberapa komponen penting yang harus disertakan untuk mendukung argumen dan kerangka penelitian. Dua bagian yang sering kali membingungkan adalah tinjauan pustaka dan landasan teori. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam hal menyajikan informasi dari literatur atau sumber-sumber referensi, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar baik dari segi fungsi, tujuan, maupun cara penyusunannya. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam perbedaan antara tinjauan pustaka dan landasan teori, serta memberikan contoh nyata untuk menggambarkan perbedaan tersebut dalam konteks penelitian akademik.

Definisi Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah bagian dalam sebuah karya ilmiah yang berfungsi untuk meninjau penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. Dalam tinjauan pustaka, penulis harus mengumpulkan, menganalisis, dan merangkum berbagai sumber referensi, seperti buku, artikel jurnal, laporan penelitian, dan karya ilmiah lainnya yang terkait dengan penelitian mereka. Tinjauan pustaka bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang apa yang sudah diketahui dan dipahami dari topik penelitian yang sedang dibahas, serta mengidentifikasi celah atau kekurangan yang ada dalam penelitian sebelumnya.

Dalam tinjauan pustaka, peneliti harus menunjukkan pemahaman mereka terhadap literatur yang ada, serta menunjukkan bagaimana penelitian mereka berkontribusi terhadap perkembangan pengetahuan di bidang tersebut. Dengan demikian, tinjauan pustaka membantu membangun konteks untuk penelitian yang sedang dilakukan, serta memastikan bahwa penelitian tersebut relevan dan memiliki dasar yang kuat dalam literatur yang sudah ada.

Contoh Tinjauan Pustaka:

Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja, tinjauan pustaka akan berisi rangkuman dari berbagai penelitian sebelumnya yang membahas hubungan antara media sosial dan kesehatan mental. Penulis mungkin akan mengutip penelitian yang menemukan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan dan depresi pada remaja, serta penelitian lain yang menunjukkan bahwa interaksi sosial online dapat meningkatkan rasa keterhubungan bagi beberapa individu. Dengan demikian, tinjauan pustaka akan mengidentifikasi pola atau hasil yang konsisten, serta mungkin mengungkapkan bahwa belum banyak penelitian yang mempelajari efek media sosial pada kelompok usia tertentu atau di wilayah tertentu, yang bisa menjadi celah yang ingin diisi oleh penelitian ini.

Definisi Landasan Teori

Landasan teori adalah komponen lain yang sangat penting dalam penulisan ilmiah, namun memiliki fokus yang berbeda dibandingkan dengan tinjauan pustaka. Landasan teori bertujuan untuk menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori utama yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian. Landasan teori memaparkan kerangka berpikir atau kerangka konseptual yang mendasari penelitian, memberikan penjelasan teoritis mengenai fenomena yang sedang diteliti. Dengan kata lain, landasan teori digunakan untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi berdasarkan teori yang sudah diakui secara ilmiah.

Landasan teori harus didasarkan pada teori-teori yang sudah mapan dalam bidang studi tertentu, serta harus sesuai dengan masalah penelitian yang diangkat. Peneliti menggunakan landasan teori untuk membimbing interpretasi data dan hasil penelitian mereka, serta untuk menunjukkan bahwa penelitian mereka didukung oleh kerangka konseptual yang kuat.

Contoh Landasan Teori:

Kembali pada contoh penelitian tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja, landasan teori mungkin akan mencakup teori-teori psikologi yang berkaitan dengan kesejahteraan mental, kecemasan sosial, dan teori interaksi sosial. Misalnya, peneliti mungkin akan menggunakan Teori Ketergantungan Media yang menjelaskan bagaimana individu bergantung pada media untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan, serta bagaimana ketergantungan ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis mereka. Selain itu, Teori Kecemasan Sosial mungkin juga dijadikan landasan teori untuk menjelaskan bagaimana paparan media sosial yang konstan dapat memicu kecemasan terkait dengan persepsi diri dan penampilan sosial di kalangan remaja.

Dengan landasan teori yang jelas, peneliti dapat merujuk kembali pada konsep-konsep ini saat menginterpretasikan hasil penelitian dan menjelaskan temuan-temuan mereka. Teori yang dipilih akan membantu peneliti menjelaskan mekanisme yang mendasari fenomena yang mereka teliti.

Perbedaan Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

Meskipun tinjauan pustaka dan landasan teori sering kali saling terkait, keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam sebuah karya ilmiah. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara tinjauan pustaka dan landasan teori:

1. Tujuan

Tinjauan pustaka bertujuan untuk meninjau dan meringkas penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Bagian ini membantu penulis menunjukkan pemahaman mereka terhadap literatur yang ada dan menggambarkan konteks atau latar belakang penelitian. Tinjauan pustaka juga berfungsi untuk mengidentifikasi celah penelitian yang mungkin belum dibahas oleh penelitian terdahulu.

  • Contoh: Dalam penelitian tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan, tinjauan pustaka mungkin meninjau berbagai penelitian sebelumnya yang membahas implementasi teknologi di ruang kelas, dampak teknologi terhadap hasil belajar siswa, dan tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan teknologi.

Landasan teori, di sisi lain, berfungsi untuk menyediakan kerangka teoritis yang menjadi dasar penelitian. Bagian ini menjelaskan teori-teori atau konsep-konsep yang akan digunakan untuk mendukung analisis dan interpretasi data. Landasan teori memberikan penjelasan teoretis mengenai fenomena yang diteliti.

  • Contoh: Dalam penelitian yang sama, landasan teori mungkin akan menggunakan Teori Pembelajaran Konstruktivis untuk menjelaskan bagaimana teknologi dapat meningkatkan interaksi aktif siswa dengan materi pelajaran, atau Teori Penggunaan Teknologi untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi oleh guru.

2. Fokus

Tinjauan pustaka berfokus pada ringkasan dan analisis penelitian-penelitian terdahulu. Penulis akan menyajikan temuan dari berbagai penelitian, menyusun pola atau tren yang relevan, serta mengidentifikasi celah penelitian yang ingin diisi oleh penelitian mereka.

  • Contoh: Dalam tinjauan pustaka yang berfokus pada pengaruh penggunaan smartphone terhadap produktivitas pekerja, penulis mungkin akan meninjau beberapa studi yang telah dilakukan, menganalisis data dan kesimpulan yang ditarik oleh peneliti sebelumnya.

Landasan teori, di sisi lain, berfokus pada pengembangan kerangka konseptual yang mendukung penelitian. Bagian ini memberikan dasar teoritis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi hasil penelitian, serta untuk menafsirkan data.

  • Contoh: Dalam landasan teori penelitian tersebut, peneliti mungkin menggunakan Teori Perilaku Terencana untuk menjelaskan bagaimana niat pekerja menggunakan smartphone dalam pekerjaan dapat dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan kendala yang mereka rasakan.

3. Cara Penyusunan

Tinjauan pustaka disusun dengan cara mengumpulkan berbagai sumber yang relevan, kemudian meringkas, membandingkan, dan menganalisis hasil-hasil penelitian sebelumnya. Penulis harus memastikan bahwa mereka menyajikan literatur yang terbaru dan relevan, serta mengaitkan literatur tersebut dengan topik penelitian mereka.

  • Contoh: Seorang peneliti yang menyusun tinjauan pustaka tentang teknologi pendidikan mungkin akan menyusun bagian ini dengan membagi literatur menjadi beberapa subtopik, seperti teknologi di sekolah dasar, teknologi untuk siswa berkebutuhan khusus, dan dampak teknologi terhadap hasil akademik.

Landasan teori disusun dengan memilih teori-teori atau konsep-konsep yang sesuai dengan topik penelitian. Peneliti kemudian menjelaskan teori-teori tersebut dan mengaitkannya dengan masalah penelitian yang diangkat.

  • Contoh: Dalam penelitian tentang penggunaan media sosial untuk mempromosikan kesehatan mental, landasan teori mungkin disusun dengan menjelaskan Teori Self-Determination, yang menguraikan bagaimana media sosial dapat mendukung kebutuhan dasar manusia seperti otonomi, keterhubungan, dan kompetensi.

4. Hubungan dengan Penelitian

Tinjauan pustaka menunjukkan keterkaitan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, dan membantu mengidentifikasi apa yang belum dibahas oleh penelitian lain. Tinjauan pustaka lebih bersifat retrospektif, melihat ke belakang pada apa yang sudah ada di literatur.

  • Contoh: Dalam penelitian tentang perubahan iklim, tinjauan pustaka akan meninjau studi-studi sebelumnya tentang pemanasan global, peningkatan emisi karbon, dan dampak perubahan iklim terhadap ekosistem, serta mengidentifikasi area yang belum banyak dipelajari, seperti dampak perubahan iklim terhadap satwa liar di wilayah tertentu.

Landasan teori memberikan kerangka teoretis untuk penelitian yang sedang berlangsung. Ini adalah penjelasan konseptual yang membantu peneliti dalam mengembangkan hipotesis, merancang metode penelitian, dan menafsirkan hasil.

 

  • Contoh: Dalam penelitian yang sama tentang perubahan iklim, landasan teori mungkin menggunakan Teori Sistem Ekologi untuk menjelaskan bagaimana perubahan lingkungan pada satu ekosistem dapat mempengaruhi ekosistem lain, serta bagaimana interaksi antar unsur-unsur ekologi tersebut mempengaruhi keseimbangan alam.

Kesimpulan

Perbedaan antara tinjauan pustaka dan landasan teori terletak pada tujuan, fokus, dan perannya dalam penelitian ilmiah. Tinjauan pustaka meninjau penelitian-penelitian sebelumnya untuk memberikan konteks dan mengidentifikasi celah penelitian, sementara landasan teori menyediakan kerangka teoritis yang mendasari penelitian dan menjelaskan fenomena yang sedang diteliti. Keduanya penting dalam menyusun karya ilmiah yang kuat, karena tinjauan pustaka membantu menunjukkan relevansi penelitian, sedangkan landasan teori membantu peneliti mengarahkan analisis dan interpretasi data mereka. Dengan memahami perbedaan ini, peneliti dapat menyusun karya ilmiah yang lebih komprehensif dan terstruktur.

Related Posts

Perbedaan Teks Laporan dan Teks Deskripsi

Teks laporan dan teks deskripsi adalah dua jenis teks yang sering ditemukan dalam penulisan akademis dan non-akademis. Meskipun keduanya bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca, ada perbedaan…

Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

Kopi adalah salah satu minuman yang paling populer di seluruh dunia, dengan berbagai jenis dan varietas yang dinikmati oleh jutaan orang setiap hari. Di antara banyak varietas…

Perbedaan Susu Kambing dan Susu Sapi

Susu merupakan sumber nutrisi penting bagi manusia, terutama dalam memenuhi kebutuhan protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dua jenis susu yang paling umum dikonsumsi adalah susu kambing dan…

Perbedaan Energi Terbarukan dan Energi Tak Terbarukan

Kebutuhan energi adalah salah satu aspek yang paling mendasar dalam kehidupan modern, dari menjalankan peralatan rumah tangga hingga menopang industri besar. Namun, sumber energi yang kita gunakan…

Karakteristik Bahan Bakar: Pengertian, Jenis, dan Contoh Sederhana

Bahan bakar disebut semua jenis bahan dan zat yang setelah proses pembakaran mampu melepaskan energi potensial yang diubah menjadi energi yang dapat digunakan dari berbagai jenis, seperti energi panas atau mekanik.

Karakteristik Zaman dalam Geologi: Pengertian, Skala Waktu, dan Contoh Sederhana

“Zaman geologis” dipahami sebagai satuan waktu yang berfungsi untuk mengidentifikasi periode tertentu dari pembentukan Bumi. Era geologis adalah bagian dari unit geokronologis, dibagi menjadi zaman, periode, era, dan eon sesuai dengan durasi setiap tahap.