Belalang sembah (ordo Mantodea), atau dikenal juga sebagai belalang sentadu, adalah salah satu jenis serangga yang unik dan mudah dikenali karena postur tubuhnya yang khas. Serangga ini sering dianggap misterius karena sikapnya yang seperti “berdoa” (sembah) ketika sedang diam. Selain itu, belalang sembah terkenal sebagai predator ulung di dunia serangga. Berikut adalah ciri-ciri fisik belalang sembah beserta penjelasan dan contohnya:
1. Tubuh Panjang dan Langsing
Tubuh belalang sembah berbentuk panjang dan ramping, yang membuatnya mudah bergerak di antara dedaunan. Tubuhnya terdiri dari tiga bagian utama seperti serangga lainnya, yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Bentuk tubuhnya memungkinkan belalang sembah untuk berkamuflase dengan baik di lingkungan seperti dedaunan, ranting, atau bunga.
Contoh:
Belalang sembah hijau (Hierodula patellifera) memiliki tubuh hijau yang menyatu dengan warna daun, sehingga sulit terlihat oleh predator atau mangsanya.
2. Kepala yang Dapat Berputar
Salah satu ciri unik belalang sembah adalah kepalanya yang bisa berputar hingga 180 derajat. Hal ini memungkinkannya untuk memantau lingkungan sekitar tanpa harus menggerakkan tubuh. Kepala belalang sembah berbentuk segitiga, dengan sepasang mata besar yang menonjol dan tiga mata tambahan (oseli) di bagian atas kepala.
Contoh:
Belalang sembah cokelat (Tenodera sinensis) mampu memutar kepalanya untuk mengawasi mangsa kecil seperti kupu-kupu, lalat, atau jangkrik yang berada di belakangnya.
3. Mata Besar dengan Penglihatan Tajam
Belalang sembah memiliki dua mata majemuk besar di sisi kepalanya. Mata ini memberinya kemampuan penglihatan tiga dimensi (stereoskopik), yang sangat penting untuk memburu mangsa. Dengan penglihatan tajam, belalang sembah dapat mendeteksi gerakan mangsa dari kejauhan.
Contoh:
Belalang sembah tropis (Phyllocrania paradoxa) dapat melihat gerakan kecil seperti lalat yang terbang dalam jarak beberapa meter, meskipun ia sedang bersembunyi di balik daun.
4. Kaki Depan yang Berfungsi Sebagai Penangkap Mangsa
Ciri paling khas dari belalang sembah adalah kaki depannya yang berbentuk seperti alat penjepit. Kaki ini disebut kaki raptorial, yang memiliki duri-duri tajam untuk menangkap dan memegang mangsa dengan kuat. Posisi kaki yang terlipat di depan tubuh membuatnya terlihat seperti sedang “berdoa”.
Contoh:
Saat seekor jangkrik mendekat, belalang sembah segera menggunakan kaki depannya untuk menjepit mangsa dengan cepat, sehingga jangkrik tidak bisa melarikan diri.
5. Toraks Panjang dan Fleksibel
Bagian toraks (dada) belalang sembah berbentuk panjang dan ramping, memungkinkan fleksibilitas tinggi untuk menggerakkan kepala dan kaki depannya. Toraks terdiri dari tiga segmen: protoraks, mesotoraks, dan metatoraks, dengan protoraks yang paling panjang. Toraks ini juga membantu belalang sembah mengintai mangsa dari berbagai posisi tanpa banyak bergerak.
Contoh:
Belalang sembah bunga (Hymenopus coronatus) menggunakan toraksnya untuk mengatur posisi tubuh agar terlihat seperti kelopak bunga, sehingga mangsa seperti lebah tertarik mendekat.
6. Abdomen yang Bersegmen
Abdomen belalang sembah terdiri dari beberapa segmen yang fleksibel. Pada betina, abdomen biasanya lebih besar dan tebal dibandingkan jantan karena berfungsi menyimpan telur. Fleksibilitas abdomen memungkinkan belalang sembah menjaga keseimbangan tubuh saat berburu atau terbang.
Contoh:
Belalang sembah betina dari spesies Sphodromantis lineola memiliki abdomen besar yang berisi ratusan telur, yang nantinya akan dilepaskan dalam bentuk kantung telur (ootheca).
7. Sayap Transparan atau Berwarna
Belalang sembah memiliki dua pasang sayap: sayap depan yang keras (tegmina) dan sayap belakang yang tipis dan transparan. Sayap depan melindungi sayap belakang saat tidak digunakan, sedangkan sayap belakang digunakan untuk terbang. Pada beberapa spesies, sayap belakang memiliki pola atau warna mencolok untuk menakut-nakuti predator.
Contoh:
Belalang sembah raksasa (Idolomantis diabolica) memiliki sayap belakang berwarna merah dan hitam, yang digunakan untuk menakut-nakuti musuh saat merasa terancam.
8. Warna Tubuh yang Menyesuaikan Lingkungan (Kamuflase)
Belalang sembah memiliki kemampuan kamuflase yang luar biasa. Warna tubuhnya sering kali menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya, seperti hijau untuk dedaunan, cokelat untuk ranting, atau bahkan menyerupai bunga. Hal ini membantunya bersembunyi dari predator sekaligus mendekati mangsa tanpa terlihat.
Contoh:
Belalang sembah daun mati (Deroplatys desiccata) memiliki tubuh berwarna cokelat dengan bentuk menyerupai daun kering, membuatnya hampir tidak terlihat di antara dedaunan yang gugur.
9. Ukuran Tubuh yang Beragam
Ukuran tubuh belalang sembah bervariasi tergantung pada spesiesnya. Umumnya, belalang sembah memiliki panjang tubuh antara 4 hingga 15 cm. Betina biasanya lebih besar daripada jantan, terutama karena peran betina dalam reproduksi.
Contoh:
- Belalang sembah kecil seperti Ameles spallanzania hanya memiliki panjang sekitar 4 cm.
- Belalang sembah raksasa seperti Hierodula membranacea dapat mencapai panjang hingga 15 cm.
10. Antena Panjang untuk Sensorik
Belalang sembah memiliki sepasang antena yang panjang dan lentur. Antena ini digunakan untuk mendeteksi getaran, bau, atau perubahan lingkungan di sekitar mereka. Antena sangat penting bagi belalang sembah untuk berburu di malam hari atau di tempat dengan visibilitas rendah.
Contoh:
Belalang sembah malam (Empusa fasciata) menggunakan antenanya untuk mendeteksi keberadaan serangga kecil di kegelapan.
11. Perbedaan Antara Jantan dan Betina
Secara fisik, belalang sembah jantan dan betina memiliki beberapa perbedaan (dimorfisme seksual). Betina cenderung memiliki tubuh yang lebih besar dan berat, sementara jantan lebih kecil dan ringan, sehingga lebih lincah untuk terbang.
Contoh:
Pada spesies Mantis religiosa, betina lebih besar dan sering kali memakan jantan setelah kawin, fenomena yang disebut kanibalisme seksual.
Kesimpulan
Belalang sembah memiliki ciri fisik yang unik dan menarik, mulai dari tubuh yang ramping, kepala yang dapat berputar, hingga kaki depan yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Selain itu, kemampuan kamuflase dan penglihatan tajam menjadikannya predator yang sangat efektif di alam. Dengan memahami ciri-ciri fisiknya, kita dapat lebih mengenali peran belalang sembah dalam ekosistem sebagai pengendali populasi serangga lain.