Itrium adalah unsur kimia yang memiliki simbol Y dan nomor atom 39 dalam tabel periodik. Ia termasuk dalam golongan logam transisi, tetapi sering kali diklasifikasikan sebagai salah satu dari logam tanah jarang (Rare Earth Elements) karena kemiripannya dengan unsur-unsur lantanida dalam sifat kimia dan penggunaannya. Itrium memiliki beragam aplikasi, terutama dalam teknologi tinggi, elektronik, serta penelitian ilmiah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci karakteristik unsur itrium, meliputi sifat fisik dan kimianya, sejarah penemuan, penggunaannya dalam berbagai bidang, serta perannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sifat Fisik dan Kimia Itrium
1. Posisi dalam Tabel Periodik
Itrium adalah unsur logam transisi yang terletak di golongan 3 (keluarga skandium) dan periode 5 dalam tabel periodik. Meskipun secara formal tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari lantanida, ia sering diperlakukan seolah-olah termasuk dalam kelompok ini karena sifat-sifat kimianya yang sangat mirip.
Sifat | Nilai |
---|---|
Nomor Atom | 39 |
Simbol Kimia | Y |
Massa Atom | 88,90584 u |
Golongan | 3 (Logam Transisi) |
Periode | 5 |
Blok | d |
Konfigurasi Elektron | [Kr] 4d¹ 5s² |
2. Sifat Fisik
Itrium adalah logam yang memiliki beberapa sifat fisik yang khas dari logam transisi, tetapi juga beberapa karakteristik yang mirip dengan logam tanah jarang. Berikut adalah beberapa sifat fisik utama itrium:
- Warna dan Penampilan: Itrium adalah logam yang berwarna perak mengkilap. Dalam keadaan murni, ia cenderung terlihat mirip dengan logam transisi lainnya seperti titanium dan zirkonium.
- Titik Lebur: Itrium memiliki titik lebur yang relatif tinggi, yaitu sekitar 1526°C (2779°F), yang membuatnya cukup stabil pada suhu tinggi.
- Titik Didih: Titik didih itrium adalah sekitar 3336°C (6037°F), yang menunjukkan bahwa logam ini cukup tahan terhadap suhu panas sebelum menguap.
- Kepadatan: Itrium memiliki kepadatan sekitar 4,472 g/cm³, yang membuatnya lebih ringan dibandingkan logam transisi lainnya seperti besi atau tembaga, tetapi lebih berat daripada aluminium.
- Konduktivitas Termal dan Listrik: Itrium adalah konduktor panas dan listrik yang baik, meskipun tidak seefektif logam seperti tembaga atau perak.
3. Sifat Kimia
Secara kimia, itrium adalah unsur yang cukup reaktif, terutama pada suhu tinggi. Beberapa sifat kimia penting itrium meliputi:
- Reaksi dengan Oksigen: Dalam kondisi normal, itrium bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk lapisan oksida itrium (Y₂O₃) yang tipis namun kuat. Lapisan oksida ini melindungi logam dari korosi lebih lanjut, mirip dengan sifat yang dimiliki oleh aluminium dan titanium.
- Reaksi dengan Air: Pada suhu ruangan, itrium tidak bereaksi dengan air secara signifikan. Namun, ketika dipanaskan, itrium bereaksi dengan uap air untuk membentuk hidroksida itrium (Y(OH)₃) dan gas hidrogen.Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2Y+6H2O→2Y(OH)3+3H2↑
- Reaksi dengan Asam: Itrium mudah larut dalam asam mineral, seperti asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H₂SO₄), membentuk garam itrium dan melepaskan gas hidrogen.
- Konfigurasi Elektron: Konfigurasi elektron itrium adalah [Kr] 4d¹ 5s², yang menunjukkan bahwa unsur ini memiliki tiga elektron di kulit terluarnya. Ini membuat itrium sangat elektropositif dan cenderung membentuk ikatan ionik dalam senyawa-senyawanya.
Sejarah Penemuan Itrium
Itrium ditemukan pada tahun 1794 oleh ahli kimia Finlandia bernama Johan Gadolin. Ia menemukan unsur ini saat menganalisis sebuah mineral yang ditemukan di tambang Ytterby di Swedia. Mineral tersebut kemudian dikenal sebagai gadolinit, dan Johan Gadolin menemukan bahwa mineral ini mengandung unsur baru.
Namun, baru pada tahun 1828, ahli kimia Jerman Friedrich Wöhler berhasil mengisolasi itrium murni melalui reduksi itrium klorida (YCl₃) dengan kalium. Nama “itrium” diambil dari nama desa Ytterby, yang juga menjadi asal nama beberapa unsur tanah jarang lainnya, seperti erbium, terbium, dan ytterbium.
Kegunaan Itrium
Itrium memiliki berbagai aplikasi penting dalam teknologi dan industri, terutama dalam bidang elektronik, energi, dan material canggih. Beberapa kegunaan utama itrium adalah sebagai berikut:
1. Yttrium Aluminium Garnet (YAG)
Yttrium Aluminium Garnet (YAG) adalah material yang sangat penting dalam teknologi laser. Kristal YAG yang didoping dengan unsur-unsur seperti neodymium (Nd:YAG) digunakan dalam berbagai jenis laser, termasuk laser untuk pengelasan, pemotongan, pengobatan medis, dan penelitian ilmiah.
YAG juga digunakan sebagai material optik dalam sensor dan kamera, serta sebagai permata sintetis yang sangat keras dan tahan lama.
2. Superkonduktor
Itrium digunakan dalam beberapa material superkonduktor, terutama dalam paduan Yttrium Barium Copper Oxide (YBCO). YBCO adalah salah satu superkonduktor suhu tinggi yang paling terkenal, yang dapat beroperasi pada suhu lebih tinggi daripada superkonduktor konvensional lainnya.
Material ini digunakan dalam berbagai aplikasi teknologi tinggi, termasuk dalam magnet superkonduktor, mesin MRI, serta dalam pengembangan jaringan listrik tanpa hambatan.
3. Tabung Sinar Katoda dan Phosphor
Itrium fosfat dan senyawa fosfor lainnya digunakan dalam tabung sinar katoda (CRT) untuk televisi berwarna dan monitor komputer. Senyawa itrium yang didoping dengan europium menghasilkan cahaya merah yang terang dan digunakan sebagai fosfor merah dalam layar CRT dan lampu fluoresen.
Meskipun teknologi CRT telah digantikan oleh layar datar seperti LCD dan LED, fosfor berbasis itrium masih digunakan dalam beberapa aplikasi pencahayaan modern.
4. Keramik dan Material Tahan Panas
Itrium digunakan dalam berbagai material keramik yang tahan terhadap suhu tinggi dan korosi. Oksida itrium (Y₂O₃) adalah salah satu bahan yang paling tahan terhadap suhu tinggi dan digunakan sebagai lapisan pelindung dalam turbin mesin jet serta dalam tabung plasma dan reaktor nuklir.
Keramik berbasis itrium juga digunakan dalam proppant untuk pengeboran minyak dan gas, di mana mereka membantu menjaga stabilitas sumur bor pada suhu dan tekanan tinggi.
5. Material Penyimpanan Energi
Itrium juga digunakan dalam baterai oksida padat dan material penyimpanan energi lainnya. Oksida itrium ditambahkan ke material berbasis zirkonia untuk meningkatkan stabilitas termal dan kinerja material dalam sel bahan bakar oksida padat (SOFC), yang merupakan teknologi yang sedang berkembang untuk memproduksi energi listrik secara efisien.
Isotop Itrium
Itrium hanya memiliki satu isotop stabil, yaitu Yttrium-89. Namun, terdapat beberapa isotop radioaktif yang penting, terutama dalam penggunaan medis dan penelitian. Berikut adalah beberapa isotop itrium yang paling menonjol:
- Yttrium-89: Isotop stabil yang menyusun hampir seluruh itrium di alam. Isotop ini tidak radioaktif dan digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan teknologi.
- Yttrium-90: Isotop radioaktif dengan waktu paruh sekitar 64 jam. Yttrium-90 digunakan dalam radioterapi untuk pengobatan kanker, terutama dalam terapi radionuklida selektif internal (SIRT). Dalam terapi ini, Y-90 digunakan untuk menargetkan tumor secara langsung dengan memancarkan radiasi beta, yang menghancurkan sel-sel kanker.
- Yttrium-91: Isotop radioaktif yang digunakan dalam penelitian ilmiah, terutama dalam fisika nuklir. Isotop ini memiliki waktu paruh sekitar 58,5 hari dan meluruh menjadi zirkonium-91.
Sumber dan Keterdapatan Itrium
Itrium adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi, meskipun tidak ditemukan dalam bentuk bebas. Itrium biasanya ditemukan dalam mineral tanah jarang, seperti xenotim, monasit, dan bastnasit. Tambang yang menghasilkan tanah jarang, terutama di Cina, Amerika Serikat, dan Australia, adalah sumber utama itrium.
Itrium sering kali diekstraksi bersamaan dengan logam tanah jarang lainnya, dan proses pemisahan unsur-unsur ini cukup rumit karena sifat-sifat kimia mereka yang sangat mirip.
Bahaya dan Tindakan Pencegahan
Itrium dalam bentuk logam atau senyawa itrium umumnya tidak dianggap berbahaya bagi manusia, selama penanganan dilakukan dengan hati-hati. Namun, seperti banyak logam lainnya, paparan debu atau asap dari itrium dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan kulit. Oleh karena itu, langkah-langkah keselamatan seperti penggunaan masker dan alat pelindung diri sangat dianjurkan selama penanganan.
Isotop radioaktif itrium, terutama Yttrium-90, memerlukan penanganan khusus karena radiasi yang dihasilkannya. Paparan radiasi dari isotop ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan penyakit radiasi, sehingga penggunaannya dalam terapi medis harus dilakukan dengan sangat hati-hati oleh tenaga profesional yang terlatih.
Kesimpulan
Itrium adalah unsur yang memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi teknologi tinggi, mulai dari laser dan superkonduktor hingga material keramik dan pencahayaan. Meskipun termasuk dalam golongan logam transisi, itrium sering diperlakukan sebagai bagian dari logam tanah jarang karena kemiripannya dengan unsur-unsur lantanida.
Selain itu, itrium juga memiliki peran penting dalam radioterapi untuk pengobatan kanker, di mana isotop Yttrium-90 digunakan untuk menargetkan tumor secara langsung. Dengan sifat-sifat kimia yang unik dan beragam aplikasi, itrium terus menjadi bahan yang sangat bernilai dalam industri modern dan ilmu pengetahuan.
Meskipun tidak berbahaya dalam bentuk stabilnya, isotop radioaktif itrium memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya, terutama dalam aplikasi medis dan industri.