Perbedaan Akuisisi dan Merger

Dalam dunia bisnis, akuisisi dan merger adalah dua istilah yang sering kali digunakan untuk menggambarkan strategi pertumbuhan perusahaan. Keduanya merujuk pada proses penggabungan dua entitas bisnis yang terpisah menjadi satu, namun cara dan hasil dari kedua proses tersebut sangat berbeda. Akuisisi terjadi ketika satu perusahaan membeli perusahaan lain dan mengambil kendali atasnya, sementara merger terjadi ketika dua perusahaan setuju untuk bergabung menjadi satu entitas baru.

Baik akuisisi maupun merger adalah strategi yang digunakan untuk mencapai pertumbuhan, memperluas pasar, atau mendapatkan keuntungan kompetitif. Namun, cara pelaksanaan dan dampaknya pada struktur perusahaan, karyawan, dan pemegang saham sangat berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam perbedaan antara akuisisi dan merger, termasuk tahapan proses, dampaknya, serta contoh nyata dari kedua konsep tersebut.

Pengertian Akuisisi

Akuisisi adalah proses di mana satu perusahaan membeli perusahaan lain dan mengambil alih kendali penuh atas aset, operasi, dan struktur manajemen perusahaan yang diakuisisi. Dalam akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi biasanya tetap mempertahankan identitas dan struktur bisnisnya, sementara perusahaan yang diakuisisi dapat tetap ada atau diintegrasikan ke dalam perusahaan yang mengakuisisi.

Akuisisi dapat dilakukan dengan membeli mayoritas saham atau seluruh aset perusahaan target. Setelah akuisisi terjadi, perusahaan yang mengakuisisi memiliki kekuasaan penuh atas arah strategis, keputusan operasional, dan keuangan dari perusahaan yang diakuisisi.

Jenis-Jenis Akuisisi

  1. Akuisisi Horizontal: Ini terjadi ketika perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang beroperasi di industri yang sama atau menawarkan produk yang serupa. Tujuan utamanya adalah untuk memperluas pangsa pasar, mengurangi persaingan, atau meningkatkan skala operasi.Contoh: Akuisisi antara Facebook dan Instagram adalah contoh akuisisi horizontal. Keduanya beroperasi di industri media sosial, dan dengan mengakuisisi Instagram, Facebook memperluas jangkauan pasarnya dan menghilangkan potensi kompetisi.
  2. Akuisisi Vertikal: Dalam jenis ini, perusahaan mengakuisisi perusahaan yang berada di tahap produksi atau rantai pasokan yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mengontrol lebih banyak aspek dari rantai pasokan, mengurangi biaya produksi, atau meningkatkan efisiensi.Contoh: Ketika Starbucks mengakuisisi Clover Brewing Systems, produsen mesin kopi, ini adalah contoh akuisisi vertikal. Starbucks mengamankan kendali atas teknologi pembuatan kopi yang unik, yang mendukung operasi bisnis mereka.
  3. Akuisisi Konglomerat: Ini terjadi ketika perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang tidak terkait dengan industri mereka. Tujuan utamanya adalah untuk mendiversifikasi portofolio bisnis atau mengurangi risiko yang terkait dengan industri tertentu.Contoh: Akuisisi Berkshire Hathaway terhadap perusahaan es krim Dairy Queen adalah contoh dari akuisisi konglomerat. Berkshire Hathaway adalah perusahaan investasi yang mengakuisisi bisnis di berbagai industri, termasuk asuransi, kereta api, dan makanan.

Proses Akuisisi

Proses akuisisi biasanya melibatkan beberapa tahap yang penting untuk memastikan kelancaran penggabungan perusahaan. Berikut adalah tahapan umum dalam proses akuisisi:

  1. Identifikasi Target: Perusahaan yang mengakuisisi akan mengidentifikasi perusahaan yang diinginkan berdasarkan berbagai faktor, seperti sinergi, pangsa pasar, teknologi, atau sumber daya manusia.
  2. Penilaian dan Uji Tuntas (Due Diligence): Pada tahap ini, perusahaan yang mengakuisisi akan melakukan analisis menyeluruh terhadap perusahaan target, termasuk penilaian keuangan, hukum, operasional, dan strategis. Uji tuntas memastikan bahwa perusahaan yang diakuisisi tidak memiliki masalah tersembunyi atau kewajiban yang dapat memengaruhi proses akuisisi.
  3. Negosiasi: Setelah proses uji tuntas, perusahaan yang mengakuisisi dan perusahaan target akan memulai proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan mengenai harga, metode pembayaran, dan rincian lainnya.
  4. Eksekusi dan Penggabungan: Setelah kesepakatan tercapai, akuisisi dieksekusi melalui pembelian saham atau aset. Setelah itu, perusahaan yang mengakuisisi akan mulai mengintegrasikan operasi perusahaan yang diakuisisi.

Contoh Akuisisi

Microsoft mengakuisisi LinkedIn (2016): Akuisisi oleh Microsoft senilai $26,2 miliar ini merupakan salah satu contoh akuisisi terbesar di dunia teknologi. LinkedIn adalah platform jaringan profesional terbesar, dan dengan akuisisi ini, Microsoft memperluas kehadirannya dalam jaringan sosial profesional serta integrasi layanan Microsoft dengan data LinkedIn.

Pengertian Merger

Merger adalah proses penggabungan dua perusahaan yang setuju untuk menjadi satu entitas bisnis baru. Berbeda dengan akuisisi, merger biasanya melibatkan dua perusahaan yang bersepakat untuk bergabung dengan kedudukan yang setara, dan perusahaan baru yang terbentuk mencerminkan gabungan dari kedua perusahaan tersebut, baik dalam hal nama, struktur manajemen, maupun operasional.

Merger biasanya dilakukan untuk memperkuat posisi pasar, meningkatkan efisiensi operasional, atau memanfaatkan keunggulan kompetitif yang saling melengkapi dari kedua perusahaan. Merger sering kali terjadi di industri yang sangat kompetitif, di mana perusahaan berusaha untuk mendapatkan skala ekonomi yang lebih besar atau memperluas portofolio produk dan layanan.

Jenis-Jenis Merger

  1. Merger Horizontal: Sama seperti akuisisi horizontal, merger ini melibatkan dua perusahaan yang beroperasi di industri yang sama atau menawarkan produk atau layanan yang serupa. Tujuannya adalah untuk mengurangi persaingan dan meningkatkan pangsa pasar.Contoh: Merger antara Exxon dan Mobil pada tahun 1999 adalah contoh merger horizontal dalam industri minyak. Kedua perusahaan ini bergabung untuk menjadi ExxonMobil, yang kini menjadi salah satu perusahaan energi terbesar di dunia.
  2. Merger Vertikal: Merger vertikal terjadi ketika dua perusahaan di berbagai tahap produksi atau distribusi bergabung. Tujuan utamanya adalah untuk mengontrol lebih banyak aspek dari rantai pasokan, seperti produksi bahan baku atau distribusi produk akhir.Contoh: Merger antara perusahaan telekomunikasi AT&T dan perusahaan penyedia hiburan Time Warner pada tahun 2018 adalah contoh merger vertikal. AT&T adalah penyedia layanan komunikasi, sementara Time Warner adalah produsen konten. Dengan bergabung, AT&T dapat mengendalikan lebih banyak aspek dari distribusi dan produksi konten.
  3. Merger Konglomerat: Ini melibatkan merger antara dua perusahaan yang tidak berada di industri yang sama atau terkait. Merger ini sering dilakukan untuk mendiversifikasi portofolio bisnis dan mengurangi risiko industri.Contoh: Merger antara Walt Disney Company dan ABC pada tahun 1995 adalah contoh merger konglomerat. Disney, yang bergerak di industri hiburan dan produksi film, bergabung dengan ABC, sebuah jaringan televisi, untuk memperluas portofolio bisnis mereka dan mengontrol distribusi konten melalui televisi.

Proses Merger

Proses merger sering kali lebih kompleks dibandingkan dengan akuisisi, karena melibatkan penggabungan dua entitas yang setara. Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam proses merger:

  1. Kesepakatan Awal: Pada tahap awal, kedua perusahaan akan melakukan pembicaraan untuk menilai apakah merger masuk akal secara strategis dan finansial.
  2. Analisis dan Due Diligence: Sama seperti dalam akuisisi, kedua perusahaan akan melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa kedua pihak memiliki kondisi keuangan dan operasional yang sehat, serta potensi sinergi yang bisa dihasilkan dari merger.
  3. Negosiasi Struktur Merger: Kedua perusahaan akan merundingkan struktur perusahaan baru, termasuk pembagian saham, posisi manajemen, dan integrasi operasional.
  4. Penyatuan Operasional dan Branding: Setelah merger disetujui oleh pemegang saham dan regulator, kedua perusahaan mulai menyatukan operasional, branding, dan strategi bisnis mereka. Biasanya, perusahaan baru yang terbentuk akan mengambil identitas baru atau memadukan nama dari kedua perusahaan.

Contoh Merger

Merger Disney dan Pixar (2006): Merger antara Walt Disney Company dan Pixar adalah contoh merger yang sukses di dunia hiburan. Disney, yang sudah menjadi raksasa di dunia animasi, bergabung dengan Pixar, yang dikenal dengan teknologi animasi digitalnya yang inovatif. Merger ini membantu Disney menguasai teknologi baru dalam pembuatan film animasi dan memperkuat posisinya di industri hiburan.

Perbedaan Utama Antara Akuisisi dan Merger

Meskipun akuisisi dan merger sering kali dilihat sebagai cara untuk menggabungkan dua perusahaan, ada beberapa perbedaan utama yang perlu dipahami.

1. Struktur Kepemilikan

  • Akuisisi: Dalam akuisisi, satu perusahaan mengambil alih kendali atas perusahaan lain. Perusahaan yang mengakuisisi akan tetap ada dan mengontrol seluruh operasional perusahaan yang diakuisisi. Identitas perusahaan yang diakuisisi sering kali hilang atau diserap.
  • Merger: Dalam merger, dua perusahaan setuju untuk bergabung menjadi satu entitas baru dengan kepemilikan yang setara. Kedua perusahaan bisa saling membagi kendali atas operasional dan manajemen perusahaan baru.

2. Kedudukan dan Status Perusahaan

  • Akuisisi: Dalam akuisisi, perusahaan yang diakuisisi biasanya kehilangan identitas dan kendali mereka. Mereka menjadi bagian dari perusahaan yang lebih besar, dengan struktur dan manajemen baru.
  • Merger: Dalam merger, kedua perusahaan setara dalam kesepakatan dan berpartisipasi dalam pembentukan perusahaan baru. Kedudukan mereka relatif seimbang dalam struktur perusahaan baru.

3. Tujuan Strategis

  • Akuisisi: Akuisisi biasanya dilakukan untuk mendapatkan kontrol atas teknologi, pasar, atau sumber daya yang dimiliki perusahaan target. Perusahaan yang mengakuisisi berusaha untuk memperluas bisnisnya dengan cepat melalui pembelian perusahaan lain.
  • Merger: Merger sering kali dilakukan untuk memperkuat posisi di pasar, mengurangi persaingan, atau menciptakan sinergi operasional. Kedua perusahaan biasanya memiliki tujuan yang sama untuk tumbuh dan bersaing di pasar yang lebih luas.

4. Dampak pada Karyawan

  • Akuisisi: Akuisisi sering kali menyebabkan perubahan besar dalam manajemen dan budaya perusahaan. Karyawan dari perusahaan yang diakuisisi mungkin menghadapi perubahan struktur organisasi, pengurangan staf, atau perubahan tanggung jawab.
  • Merger: Dalam merger, meskipun ada perubahan dalam organisasi, kedua perusahaan biasanya berusaha untuk menyatukan budaya dan mempertahankan sebanyak mungkin karyawan, terutama jika sinergi antar perusahaan sangat kuat.

Kesimpulan

Akuisisi dan merger adalah dua cara yang digunakan perusahaan untuk tumbuh, memperluas pasar, dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Akuisisi melibatkan pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain, di mana perusahaan yang diakuisisi sering kali kehilangan identitasnya. Sebaliknya, merger melibatkan penggabungan dua perusahaan setara untuk membentuk entitas baru dengan tujuan bersama.

Dengan memahami perbedaan antara akuisisi dan merger, perusahaan dapat membuat keputusan strategis yang lebih baik mengenai cara terbaik untuk memperluas bisnis mereka, mengurangi persaingan, dan menciptakan sinergi yang menghasilkan nilai lebih bagi pemegang saham, karyawan, dan konsumen.

  • Perbedaan Kereta Bisnis dan Ekonomi
  • Analisis Risiko: Definisi, Proses, dan Contoh dalam Konteks Bisnis dan Proyek