Perbedaan Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan

Penelitian merupakan kegiatan penting dalam dunia akademik dan industri untuk menemukan solusi baru atau memahami fenomena yang belum terjelaskan. Dalam ilmu pengetahuan, penelitian dibedakan menjadi dua jenis utama: penelitian dasar dan penelitian terapan. Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, penelitian dasar dan penelitian terapan memiliki tujuan, pendekatan, dan aplikasi yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara penelitian dasar dan terapan, karakteristik masing-masing, serta contoh dari kedua jenis penelitian ini.

Apa Itu Penelitian Dasar?

Penelitian dasar, atau yang sering disebut sebagai penelitian murni atau basic research, adalah jenis penelitian yang berfokus pada pengembangan pengetahuan teoretis tanpa tujuan langsung untuk diterapkan pada masalah praktis. Penelitian dasar dilakukan untuk memperluas pemahaman kita tentang suatu konsep, fenomena, atau prinsip ilmiah yang mendasar. Penelitian ini berfokus pada penemuan baru atau menjawab pertanyaan yang belum terjawab dalam ilmu pengetahuan, tanpa memikirkan apakah hasilnya akan memiliki aplikasi praktis atau tidak.

Penelitian dasar umumnya dilakukan di laboratorium atau lingkungan akademik, dan sering kali melibatkan eksperimen atau pengamatan yang sangat terkontrol. Hasil dari penelitian dasar ini dapat menjadi landasan untuk penelitian terapan di masa depan, karena menghasilkan teori atau prinsip yang dapat diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.

Karakteristik Penelitian Dasar

  1. Tujuan Teoretis
    Tujuan utama penelitian dasar adalah mengembangkan teori atau memahami fenomena secara mendalam, tanpa mempertimbangkan aplikasi langsung dari hasil penelitian tersebut.
  2. Berfokus pada Penemuan Baru
    Penelitian dasar berupaya menemukan pengetahuan baru atau memperluas teori yang sudah ada. Hasilnya sering kali berupa konsep baru atau penjelasan ilmiah yang bisa dijadikan dasar untuk penelitian lebih lanjut.
  3. Tidak Berorientasi pada Pemecahan Masalah Praktis
    Berbeda dengan penelitian terapan, penelitian dasar tidak ditujukan untuk menyelesaikan masalah praktis secara langsung. Penelitian ini lebih bersifat eksploratif dan bertujuan untuk memahami prinsip-prinsip mendasar.
  4. Dilakukan di Lingkungan Akademik atau Laboratorium
    Penelitian dasar umumnya dilakukan oleh akademisi, ilmuwan, atau peneliti di laboratorium penelitian atau institusi pendidikan. Eksperimen dan observasi dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol untuk memastikan validitas hasil penelitian.

Contoh Penelitian Dasar

Misalnya, seorang fisikawan yang meneliti tentang sifat-sifat dasar partikel subatom, seperti elektron atau proton, sedang melakukan penelitian dasar. Ia mungkin tertarik untuk memahami bagaimana partikel-partikel tersebut berinteraksi satu sama lain pada level subatomik, tanpa berpikir tentang aplikasi praktis dari pengetahuan ini. Meski hasilnya mungkin tidak langsung bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, penelitian ini bisa menjadi dasar bagi pengembangan teknologi baru di masa depan, seperti teknologi komputasi kuantum.

Contoh lain adalah penelitian biologi molekuler untuk mempelajari struktur DNA. Ketika para ilmuwan seperti James Watson dan Francis Crick menemukan struktur DNA pada tahun 1953, penelitian tersebut dilakukan sebagai penelitian dasar tanpa tujuan praktis yang langsung. Namun, pengetahuan ini akhirnya menjadi dasar dari banyak aplikasi praktis, seperti terapi genetik, rekayasa genetika, dan pengobatan penyakit genetik.

Apa Itu Penelitian Terapan?

Penelitian terapan, atau applied research, adalah jenis penelitian yang dirancang untuk memecahkan masalah praktis tertentu. Berbeda dengan penelitian dasar yang lebih berfokus pada penemuan teori, penelitian terapan bertujuan untuk menemukan solusi nyata yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari atau industri. Penelitian ini biasanya berlandaskan pada teori atau konsep yang dihasilkan dari penelitian dasar dan kemudian digunakan untuk menciptakan solusi yang konkret dan efektif.

Penelitian terapan sering kali dilakukan di bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan kebutuhan manusia, seperti teknologi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Hasil dari penelitian terapan biasanya berupa produk, prosedur, atau kebijakan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang spesifik.

Karakteristik Penelitian Terapan

  1. Berorientasi pada Pemecahan Masalah Praktis
    Tujuan utama dari penelitian terapan adalah mencari solusi yang efektif untuk masalah nyata. Penelitian ini dirancang untuk memberikan manfaat praktis dan aplikatif yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat atau industri.
  2. Berdasarkan Teori atau Pengetahuan yang Ada
    Penelitian terapan sering kali didasarkan pada pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian dasar. Dengan kata lain, penelitian terapan menggunakan teori atau konsep yang sudah ada dan menerapkannya untuk menciptakan solusi yang spesifik.
  3. Hasil yang Bisa Diterapkan Langsung
    Hasil dari penelitian terapan biasanya berupa produk, prosedur, atau strategi yang dapat langsung digunakan untuk memecahkan masalah. Hal ini membuat penelitian terapan sangat bermanfaat bagi industri atau sektor tertentu.
  4. Dilakukan di Lingkungan Praktis atau Industri
    Penelitian terapan sering kali dilakukan dalam lingkungan yang lebih praktis, seperti perusahaan, rumah sakit, atau sekolah. Peneliti sering kali bekerja sama dengan praktisi di lapangan untuk memastikan bahwa hasil penelitian mereka dapat diterapkan dengan efektif.

Contoh Penelitian Terapan

Contoh penelitian terapan dapat dilihat dalam pengembangan vaksin untuk suatu penyakit. Saat para ilmuwan mengembangkan vaksin COVID-19, penelitian tersebut merupakan contoh dari penelitian terapan. Meskipun pengembangan vaksin didasarkan pada pengetahuan dasar tentang virus dan sistem imun, tujuannya adalah untuk menciptakan solusi konkret yang dapat melindungi manusia dari infeksi COVID-19.

Contoh lain dari penelitian terapan adalah pengembangan teknologi hemat energi untuk bangunan. Peneliti mungkin menggunakan teori dasar tentang isolasi termal dan bahan bangunan untuk merancang teknologi yang dapat mengurangi konsumsi energi pada bangunan. Hasilnya bisa berupa bahan bangunan baru yang lebih efisien atau sistem pemanas dan pendingin yang lebih hemat energi.

Perbedaan Utama Antara Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan

  1. Tujuan Penelitian
    • Penelitian Dasar: Bertujuan untuk meningkatkan pemahaman teoretis tentang suatu konsep atau fenomena. Tidak berfokus pada aplikasi praktis.
    • Penelitian Terapan: Bertujuan untuk memecahkan masalah praktis tertentu yang dihadapi masyarakat atau industri. Hasilnya biasanya langsung dapat diaplikasikan.
  2. Orientasi Hasil
    • Penelitian Dasar: Hasil penelitian dasar cenderung lebih abstrak dan teoritis, sering kali berupa pengetahuan atau teori baru yang bisa digunakan di masa depan.
    • Penelitian Terapan: Hasil penelitian terapan biasanya lebih konkret dan aplikatif, berupa produk, teknologi, atau metode yang langsung dapat digunakan.
  3. Lingkungan Penelitian
    • Penelitian Dasar: Dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol, seperti laboratorium atau universitas, tanpa pengaruh langsung dari kondisi di lapangan.
    • Penelitian Terapan: Dilakukan dalam konteks yang lebih praktis, seperti di industri atau institusi publik, untuk menjamin relevansi hasil terhadap masalah yang dihadapi.
  4. Pendekatan dan Metode
    • Penelitian Dasar: Menggunakan pendekatan yang lebih eksperimental atau eksploratif, dengan metode yang memungkinkan eksplorasi bebas terhadap topik penelitian.
    • Penelitian Terapan: Pendekatan dan metode lebih fokus pada pemecahan masalah spesifik. Metode yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan praktis dan sering kali terikat oleh standar atau batasan tertentu.
  5. Hubungan dengan Penelitian Lainnya
    • Penelitian Dasar: Menjadi dasar bagi penelitian terapan. Hasil penelitian dasar dapat diaplikasikan dalam penelitian terapan untuk menciptakan solusi konkret.
    • Penelitian Terapan: Memanfaatkan hasil dari penelitian dasar untuk menciptakan inovasi atau teknologi baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Contoh Kasus dalam Kehidupan Nyata

Misalkan ada seorang ilmuwan yang tertarik untuk mempelajari mekanisme dasar pembentukan ingatan di otak manusia. Penelitian ini mungkin tidak memiliki tujuan praktis yang langsung, namun merupakan contoh dari penelitian dasar. Penemuan tentang bagaimana otak membentuk dan menyimpan ingatan bisa menjadi pengetahuan penting untuk memahami gangguan otak.

Namun, hasil dari penelitian ini dapat diambil oleh para peneliti lain untuk mengembangkan terapi yang dapat membantu pasien Alzheimer meningkatkan kemampuan ingatan mereka. Ketika penemuan tentang ingatan tersebut diterapkan dalam pengembangan terapi atau obat untuk mengobati Alzheimer, penelitian ini menjadi penelitian terapan karena bertujuan untuk memecahkan masalah praktis.

Kesimpulan

Penelitian dasar dan penelitian terapan merupakan dua bentuk penelitian yang saling melengkapi. Penelitian dasar berfokus pada pengembangan teori dan pengetahuan ilmiah tanpa mempertimbangkan aplikasi praktis, sedangkan penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah praktis dengan menerapkan pengetahuan yang telah ada. Penelitian dasar sering kali menjadi landasan bagi penelitian terapan, yang kemudian menggunakan teori dan konsep yang dihasilkan dari penelitian dasar untuk menciptakan inovasi yang berguna.

  • Memahami Penelitian Sejarah: Metode dan Pendekatan yang Digunakan
  • Kekhasan Penelitian Geografi
  • Penelitian Sosial: Pengertian, Metode, dan Contoh dalam Praktik