Dalam statistik dan penelitian, data diklasifikasikan dalam berbagai skala pengukuran yang membantu peneliti dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi. Dua dari skala pengukuran yang paling dasar dan sering digunakan adalah skala nominal dan skala ordinal. Meski keduanya mungkin tampak mirip, ada perbedaan penting di antara mereka, khususnya dalam cara data dikategorikan dan diurutkan. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara skala nominal dan ordinal, serta memberikan contoh nyata dari penggunaan masing-masing skala.
Apa Itu Skala Nominal?
Skala nominal adalah jenis skala pengukuran yang paling sederhana. Pada skala nominal, data dikategorikan berdasarkan atribut atau label tanpa adanya urutan atau hierarki. Artinya, nilai-nilai dalam skala nominal hanya mewakili kategori yang berbeda tanpa menunjukkan peringkat atau perbedaan kuantitatif. Data nominal hanya dapat diidentifikasi sebagai sesuatu yang berbeda dari yang lain, tetapi tidak ada arti lebih dari itu dalam hal urutan atau prioritas.
Karakteristik Skala Nominal
- Tidak Ada Urutan atau Peringkat
Skala nominal hanya digunakan untuk mengidentifikasi kategori data tanpa menunjukkan urutan atau peringkat. Misalnya, warna favorit seseorang (merah, biru, hijau) atau jenis kelamin (pria, wanita) adalah data nominal karena kategori tersebut tidak bisa diurutkan berdasarkan nilai atau intensitas. - Menggunakan Label atau Nama
Data dalam skala nominal biasanya diwakili oleh label atau nama kategori. Kategori-kategori ini adalah variabel kualitatif yang tidak memiliki hubungan matematis. - Analisis Statistik Terbatas
Karena tidak memiliki urutan, data nominal hanya bisa dianalisis dengan cara terbatas, seperti menghitung frekuensi atau persentase dari setiap kategori. Operasi matematika seperti penjumlahan atau pengurangan tidak dapat dilakukan pada skala nominal.
Contoh Penggunaan Skala Nominal
Beberapa contoh data nominal dalam kehidupan sehari-hari meliputi:
- Jenis Kelamin: pria, wanita, non-biner
- Warna Favorit: merah, biru, hijau, kuning
- Merek Ponsel: Samsung, Apple, Xiaomi, Oppo
- Status Perkawinan: lajang, menikah, cerai
Sebagai contoh, seorang peneliti mungkin ingin mengetahui preferensi merek ponsel di suatu kota. Mereka dapat mengumpulkan data dengan cara bertanya kepada responden mengenai merek ponsel yang mereka gunakan. Hasilnya bisa berupa persentase pengguna Samsung, Apple, dan Xiaomi, tanpa ada peringkat antar merek. Di sini, merek ponsel hanyalah kategori tanpa urutan atau nilai kuantitatif tertentu.
Apa Itu Skala Ordinal?
Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran yang menempatkan data dalam kategori yang memiliki urutan atau peringkat tertentu. Dalam skala ini, data dapat diurutkan secara relatif, tetapi perbedaan antara kategori tidak terukur atau tidak diketahui secara pasti. Skala ordinal memungkinkan kita untuk membandingkan data dalam hal urutan, tetapi kita tidak bisa mengukur seberapa besar perbedaannya antara satu kategori dengan kategori lain.
Karakteristik Skala Ordinal
- Memiliki Urutan atau Peringkat
Pada skala ordinal, data diatur dalam urutan tertentu, dari yang terendah ke yang tertinggi atau sebaliknya. Misalnya, dalam skala kepuasan pelanggan (sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas), kita bisa melihat urutan tingkat kepuasan, tetapi kita tidak tahu persis seberapa besar perbedaan kepuasan antar tingkat. - Tidak Ada Jarak yang Konsisten
Meskipun data ordinal memiliki urutan, jarak antar kategori tidak bisa diukur atau tidak sama. Dalam contoh skala kepuasan, kita tidak tahu apakah perbedaan antara “tidak puas” dan “netral” sama dengan perbedaan antara “puas” dan “sangat puas”. - Dapat Dilakukan Analisis Sederhana
Data ordinal dapat dianalisis menggunakan peringkat, median, atau modus. Namun, analisis kuantitatif yang lebih rumit seperti penjumlahan atau rata-rata tidak dapat diterapkan pada data ordinal.
Contoh Penggunaan Skala Ordinal
Beberapa contoh data ordinal yang umum digunakan meliputi:
- Peringkat di Kompetisi: juara 1, juara 2, juara 3
- Tingkat Pendidikan: SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi
- Tingkat Kepuasan Pelanggan: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas
- Tingkat Kesulitan: mudah, sedang, sulit, sangat sulit
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin melakukan survei untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap layanan mereka. Pelanggan diminta untuk menilai tingkat kepuasan mereka dengan pilihan: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat puas. Dalam hal ini, kita bisa mengurutkan tanggapan mulai dari yang paling tidak puas hingga yang sangat puas, tetapi kita tidak bisa mengetahui secara pasti perbedaan tingkat kepuasan antara satu tanggapan dengan yang lain.
Perbedaan Utama Antara Skala Nominal dan Ordinal
Setelah memahami karakteristik dasar masing-masing skala, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara skala nominal dan ordinal:
- Urutan atau Peringkat
- Nominal: Tidak ada urutan atau peringkat di antara kategori. Data hanya dibedakan berdasarkan nama atau label.
- Ordinal: Memiliki urutan atau peringkat yang menunjukkan tingkatan tertentu dari kategori data.
- Jarak Antar Kategori
- Nominal: Tidak memiliki jarak antar kategori yang bisa diukur.
- Ordinal: Meskipun ada urutan, jarak antar kategori tidak bisa diukur atau tidak sama.
- Jenis Analisis yang Dapat Dilakukan
- Nominal: Hanya bisa dianalisis berdasarkan frekuensi atau persentase dari setiap kategori.
- Ordinal: Bisa dianalisis menggunakan peringkat atau median, tetapi tidak untuk perhitungan kuantitatif yang melibatkan penjumlahan atau pengurangan.
- Contoh Penggunaan
- Nominal: Jenis kelamin, warna favorit, status perkawinan.
- Ordinal: Tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kesulitan, peringkat dalam kompetisi.
Contoh Kasus dalam Kehidupan Nyata
Misalnya, seorang peneliti ingin menganalisis data demografi di sebuah kota. Mereka mengumpulkan data tentang warna favorit dan tingkat pendidikan dari sekelompok responden.
- Warna Favorit (Nominal)
Peneliti bertanya kepada responden mengenai warna favorit mereka dan mendapatkan jawaban seperti merah, biru, hijau, dan kuning. Data ini termasuk dalam skala nominal karena warna tidak memiliki urutan atau peringkat, hanya sebagai kategori tanpa nilai. - Tingkat Pendidikan (Ordinal)
Peneliti juga bertanya tentang tingkat pendidikan tertinggi yang pernah ditempuh responden, dengan pilihan: SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Data ini termasuk dalam skala ordinal karena ada urutan atau peringkat, dari tingkat pendidikan rendah hingga tinggi. Namun, perbedaan antara SD dan SMP tidak dapat diukur atau dibandingkan dengan perbedaan antara SMA dan Perguruan Tinggi secara pasti.
Pentingnya Memahami Skala Nominal dan Ordinal dalam Penelitian
Pemahaman tentang perbedaan skala nominal dan ordinal sangat penting dalam penelitian, khususnya untuk menentukan metode analisis yang tepat. Kesalahan dalam menginterpretasikan skala data dapat mengakibatkan hasil analisis yang salah dan kurang akurat.
Sebagai contoh, jika seorang peneliti menggunakan data nominal untuk analisis yang seharusnya digunakan pada data ordinal, maka hasil analisis bisa saja tidak relevan atau salah kaprah. Dalam analisis statistik, perbedaan skala ini menentukan jenis statistik deskriptif dan inferensial yang dapat diterapkan.
Kesimpulan
Skala nominal dan ordinal, meskipun terlihat serupa karena sama-sama mengelompokkan data dalam kategori, memiliki perbedaan yang signifikan. Skala nominal mengklasifikasikan data tanpa urutan atau peringkat, sedangkan skala ordinal mengelompokkan data dengan urutan tertentu, meski jarak antara kategori tidak bisa diukur.
Dalam penelitian dan analisis data, pemahaman tentang jenis skala pengukuran sangat penting untuk menentukan metode analisis yang tepat dan untuk menghindari kesalahan interpretasi. Skala nominal cocok digunakan untuk data yang tidak memerlukan perbandingan urutan, sementara skala ordinal cocok untuk data yang memerlukan peringkat tetapi tanpa pengukuran jarak.