Preferensi konsumen tersier merujuk pada pilihan atau pertimbangan tambahan yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen setelah kebutuhan primer (seperti makanan dan tempat tinggal) dan sekunder (seperti pendidikan dan hiburan) terpenuhi. Preferensi ini sering kali mencakup produk-produk yang berhubungan dengan gaya hidup, status sosial, atau kepuasan emosional, seperti barang mewah, liburan, gadget terbaru, atau aksesori fesyen.
Riset tentang preferensi konsumen tersier sangat penting bagi bisnis untuk memahami kebutuhan pasar dan menciptakan strategi pemasaran yang efektif. Artikel ini akan membahas komponen utama riset preferensi konsumen tersier, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian, serta contoh sederhana untuk menjelaskan tiap konsep.
Komponen Utama Riset Preferensi Konsumen Tersier
1. Identifikasi Segmen Pasar
Riset dimulai dengan memahami segmen pasar, yaitu kelompok konsumen yang memiliki karakteristik, kebutuhan, atau preferensi serupa terhadap produk tersier. Segmen pasar dapat dibedakan berdasarkan usia, pendapatan, gaya hidup, atau nilai-nilai yang dianut konsumen.
Contoh Sederhana:
Sebuah perusahaan mobil mewah mungkin menargetkan segmen pasar dengan pendapatan tinggi, seperti eksekutif muda yang mencari kendaraan yang mencerminkan status sosial mereka.
2. Perilaku dan Pola Pembelian
Mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian produk tersier adalah bagian penting dari riset. Hal ini mencakup faktor-faktor seperti kapan, di mana, dan mengapa konsumen membeli produk tertentu.
Contoh Sederhana:
Jika sebuah perusahaan ingin menjual smartphone premium, mereka mungkin menemukan bahwa konsumen cenderung membeli produk ini setelah peluncuran model baru, terutama jika ada ulasan positif dari influencer teknologi.
3. Preferensi Produk
Riset juga harus mengidentifikasi fitur atau atribut produk yang paling disukai konsumen, seperti desain, kualitas, merek, atau teknologi terbaru. Preferensi ini sering kali dipengaruhi oleh kebutuhan emosional atau gaya hidup konsumen.
Contoh Sederhana:
Sebuah merek jam tangan mewah mungkin menemukan bahwa konsumennya lebih memilih desain klasik dengan bahan seperti emas atau kulit asli, karena hal ini dianggap mencerminkan prestise mereka.
4. Harga dan Persepsi Nilai
Harga produk tersier sering kali menjadi simbol status sosial. Dalam riset preferensi, penting untuk memahami apakah konsumen melihat harga tertentu sebagai “layak” untuk produk yang mereka beli, terutama jika mereka menganggap produk tersebut sebagai investasi atau simbol gaya hidup.
Contoh Sederhana:
Konsumen yang membeli tas bermerek biasanya bersedia membayar mahal karena mereka percaya bahwa tas tersebut menunjukkan kemewahan dan kualitas tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Tersier
1. Status Sosial
Konsumen sering membeli produk tersier untuk meningkatkan status sosial atau menunjukkan keberhasilan mereka kepada orang lain.
Contoh Sederhana:
Seseorang yang membeli mobil sport mungkin melakukannya bukan hanya untuk kebutuhan transportasi, tetapi juga untuk menunjukkan kesuksesan finansialnya kepada teman atau kolega.
2. Gaya Hidup
Preferensi konsumen tersier sering kali mencerminkan gaya hidup tertentu, seperti gaya hidup sehat, modern, atau ramah lingkungan.
Contoh Sederhana:
Konsumen yang peduli terhadap lingkungan mungkin lebih memilih produk fesyen berkelanjutan seperti pakaian yang terbuat dari bahan daur ulang.
3. Pengaruh Media dan Tren
Media sosial, influencer, dan iklan memainkan peran besar dalam membentuk preferensi konsumen terhadap produk tersier. Konsumen cenderung membeli produk yang sedang tren atau direkomendasikan oleh tokoh terkenal.
Contoh Sederhana:
Seorang konsumen mungkin memutuskan untuk membeli headphone premium setelah melihat ulasan positif dari seorang YouTuber teknologi terkenal.
4. Pengalaman dan Kepuasan Emosional
Produk tersier sering dibeli untuk memenuhi kebutuhan emosional, seperti kebahagiaan, penghargaan diri, atau kenangan. Faktor ini membuat konsumen lebih fokus pada pengalaman yang dihasilkan daripada fungsi produk itu sendiri.
Contoh Sederhana:
Seseorang yang memesan liburan mewah ke pulau tropis mungkin melakukannya untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan bersama keluarga, bukan hanya untuk sekadar bepergian.
Metode dalam Riset Preferensi Konsumen Tersier
1. Survei Konsumen
Survei digunakan untuk mengumpulkan data langsung dari konsumen tentang preferensi mereka. Pertanyaan dapat mencakup atribut produk yang paling penting, tingkat kepuasan terhadap produk tertentu, atau alasan utama di balik pembelian.
Contoh Sederhana:
Sebuah merek pakaian olahraga dapat mengirimkan survei kepada pelanggannya untuk mengetahui apakah mereka lebih menghargai desain atau kenyamanan dalam memilih pakaian.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara memungkinkan peneliti untuk menggali lebih dalam alasan emosional atau psikologis konsumen dalam memilih produk tersier tertentu.
Contoh Sederhana:
Seorang peneliti mewawancarai konsumen yang membeli perhiasan mahal untuk memahami apakah pembelian tersebut didasarkan pada kebutuhan gaya hidup, simbol cinta, atau investasi jangka panjang.
3. Analisis Data Penjualan
Data penjualan memberikan wawasan tentang tren pembelian, seperti produk yang paling sering dibeli, waktu pembelian, atau segmen pasar yang paling aktif.
Contoh Sederhana:
Sebuah toko elektronik dapat menganalisis data penjualan untuk mengetahui bahwa konsumen cenderung membeli televisi premium selama musim liburan.
4. Pengamatan Langsung
Pengamatan melibatkan mempelajari perilaku konsumen di toko atau lingkungan tertentu untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan produk.
Contoh Sederhana:
Di sebuah butik mewah, peneliti dapat mengamati apakah konsumen lebih tertarik pada merek tertentu atau pada produk dengan desain tertentu.
Strategi Berdasarkan Hasil Riset
1. Segmentasi Pasar
Hasil riset dapat digunakan untuk membagi pasar menjadi kelompok yang lebih spesifik dan menciptakan strategi pemasaran yang sesuai untuk setiap segmen.
Contoh Sederhana:
Sebuah merek jam tangan dapat menciptakan dua lini produk: satu untuk konsumen muda yang mencari desain modern dan satu lagi untuk konsumen dewasa yang menghargai keanggunan klasik.
2. Peningkatan Fitur Produk
Menyesuaikan produk dengan preferensi konsumen dapat meningkatkan daya tarik dan kepuasan pelanggan.
Contoh Sederhana:
Jika riset menunjukkan bahwa konsumen menginginkan smartphone dengan baterai tahan lama, produsen dapat fokus pada pengembangan teknologi baterai.
3. Penetapan Harga yang Tepat
Riset preferensi membantu perusahaan menentukan harga yang sesuai dengan persepsi nilai konsumen.
Contoh Sederhana:
Sebuah merek sepatu mewah dapat menetapkan harga tinggi untuk menciptakan kesan eksklusivitas, tetapi tetap dalam rentang yang dianggap wajar oleh target pasar mereka.
4. Strategi Promosi
Promosi yang efektif dapat disesuaikan dengan preferensi konsumen, seperti memanfaatkan media sosial atau menggunakan influencer.
Contoh Sederhana:
Sebuah merek kosmetik premium dapat bekerja sama dengan influencer kecantikan untuk mempromosikan produk mereka melalui ulasan yang jujur.
Kesimpulan
Riset tentang preferensi konsumen tersier sangat penting untuk memahami kebutuhan dan motivasi konsumen dalam membeli produk gaya hidup, barang mewah, atau produk emosional lainnya. Dengan mengidentifikasi segmen pasar, pola pembelian, dan faktor-faktor yang memengaruhi preferensi, bisnis dapat menciptakan strategi yang lebih efektif untuk menarik konsumen. Pendekatan yang berbasis data ini membantu perusahaan tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan.