Candi merupakan salah satu warisan budaya yang paling penting di Indonesia, yang mencerminkan sejarah, agama, dan seni arsitektur masyarakat masa lalu. Candi di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan, pusat pendidikan, dan tempat pertemuan sosial. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif tentang sejarah candi di Indonesia, jenis-jenis candi, serta peranannya dalam masyarakat, disertai dengan contoh sederhana untuk memperjelas konsep tersebut.
1. Pengertian Candi
Candi adalah bangunan yang umumnya terbuat dari batu atau bata yang digunakan sebagai tempat ibadah, terutama dalam tradisi Hindu dan Buddha. Candi sering kali dihiasi dengan relief dan arca yang menggambarkan kisah-kisah dari kitab suci atau mitologi. Di Indonesia, candi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, mencerminkan keragaman budaya dan agama yang ada.
2. Sejarah Candi di Indonesia
a. Masa Hindu-Buddha (Abad ke-4 hingga ke-15)
Sejarah candi di Indonesia dimulai pada masa kerajaan Hindu-Buddha, yang berlangsung dari abad ke-4 hingga ke-15. Pada periode ini, banyak kerajaan besar seperti Kerajaan Mataram Kuno, Majapahit, dan Sriwijaya membangun candi sebagai tempat ibadah dan simbol kekuasaan.
- Candi Borobudur: Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia dan merupakan salah satu Warisan Dunia UNESCO. Candi ini memiliki struktur yang megah dan dihiasi dengan lebih dari 2.600 relief dan 504 arca Buddha.
- Candi Prambanan: Dibangun pada abad ke-9, Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu yang didedikasikan untuk Trimurti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Candi ini terkenal dengan arsitekturnya yang tinggi dan indah, serta relief yang menggambarkan kisah Ramayana.
b. Masa Islam (Abad ke-15 hingga ke-20)
Setelah masuknya Islam ke Indonesia, banyak candi yang beralih fungsi atau mengalami perubahan. Meskipun candi Hindu dan Buddha tetap ada, arsitektur Islam mulai berkembang dengan dibangunnya masjid dan bangunan lainnya.
- Candi Agung Demak: Meskipun lebih dikenal sebagai masjid, Candi Agung Demak memiliki elemen arsitektur candi yang menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia dan menjadi pusat penyebaran Islam di pulau Jawa.
3. Jenis-Jenis Candi di Indonesia
Candi di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi, arsitektur, dan agama yang dianut:
a. Candi Hindu
Candi Hindu biasanya memiliki arsitektur yang megah dan dihiasi dengan relief yang menggambarkan kisah-kisah dari kitab suci Hindu. Contoh candi Hindu di Indonesia adalah Candi Prambanan dan Candi Penataran.
b. Candi Buddha
Candi Buddha umumnya memiliki struktur yang lebih rendah dan lebih luas dibandingkan candi Hindu. Candi ini sering dihiasi dengan arca Buddha dan relief yang menggambarkan ajaran Buddha. Contoh candi Buddha di Indonesia adalah Candi Borobudur dan Candi Mendut.
c. Candi Campuran
Beberapa candi di Indonesia menunjukkan pengaruh campuran antara Hindu dan Buddha, mencerminkan toleransi dan interaksi antara kedua agama. Contoh candi campuran adalah Candi Singosari, yang memiliki elemen dari kedua tradisi.
4. Peranan Candi dalam Masyarakat
Candi memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia, antara lain:
a. Tempat Ibadah
Candi berfungsi sebagai tempat ibadah bagi penganut agama Hindu dan Buddha. Masyarakat datang ke candi untuk melakukan ritual, berdoa, dan merayakan upacara keagamaan.
Contoh Sederhana: Pada hari raya Waisak, umat Buddha berkumpul di Candi Borobudur untuk melakukan perayaan yang meliputi meditasi, doa, dan prosesi lilin.
b. Simbol Kekuasaan
Candi juga berfungsi sebagai simbol kekuasaan dan prestise kerajaan. Pembangunan candi yang megah menunjukkan kekuatan dan kemakmuran suatu kerajaan.
Contoh Sederhana: Candi Prambanan dibangun oleh Raja Rakai Pikatan sebagai simbol kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno, menunjukkan dominasi dan pengaruh kerajaan tersebut di wilayah Jawa.
c. Pusat Pendidikan dan Kebudayaan
Candi sering kali menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan, di mana masyarakat belajar tentang agama, seni, dan budaya. Banyak candi memiliki relief yang menggambarkan ajaran moral dan nilai-nilai kehidupan.
Contoh Sederhana: Relief di Candi Borobudur menggambarkan ajaran Buddha dan kisah-kisah dari Jataka, yang mengajarkan nilai-nilai moral kepada pengunjung.
5. Kesimpulan
Candi di Indonesia merupakan warisan budaya yang kaya dan beragam, mencerminkan sejarah, agama, dan seni arsitektur masyarakat masa lalu. Dari masa Hindu-Buddha hingga masa Islam, candi telah berfungsi sebagai tempat ibadah, simbol kekuasaan, dan pusat pendidikan. Dengan memahami sejarah dan peranan candi, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia dan pentingnya pelestarian warisan ini untuk generasi mendatang. Contoh sederhana yang diberikan membantu memperjelas konsep dan menunjukkan bagaimana candi berfungsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta dampaknya terhadap perkembangan budaya dan agama di Indonesia.