Etika Budaya di Thailand

Mengikuti beberapa aturan sederhana etiket Thailand tidak hanya akan mencegah Anda menyinggung seseorang secara tidak sengaja, hal itu akan membedakan Anda dari turis yang hanya tertarik pada belanja murah atau pantai yang indah. Mengamati dan menghormati budaya lokal tentu akan meningkatkan pengalaman Anda.

Thailand dikenal sebagai “Negeri Senyuman†— tetapi senyum Thailand yang terkenal memiliki banyak arti. Meskipun orang Thailand sangat memaklumi pelanggaran, terutama jika dilakukan oleh farang (orang asing), mematuhi hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ini akan membuat mereka tetap tersenyum.

TripSavvy /Â Hugo Lin

Jangan

  • Jangan arahkan kaki Anda: Menunjuk kaki Anda ke seseorang, mengangkat kaki Anda lebih tinggi dari kepala seseorang, atau meletakkan kaki Anda di atas meja atau kursi dianggap sangat tidak sopan di Thailand. Bagian bawah kaki kotor: jangan tunjukkan pada orang! Hindari menunjuk kaki pada Buddha di dalam dan di luar kuil. Saat duduk di tanah, cobalah duduk dengan cara yang tidak memperlihatkan bagian bawah kaki Anda kepada orang lain.
  • Jangan menyentuh kepala seseorang: Sementara kaki dianggap sebagai bagian tubuh yang paling rendah dan paling kotor, kepala dipuja sebagai yang paling suci. Jangan pernah menyentuh kepala atau rambut seseorang – termasuk mengacak-acak rambut anak dengan main-main. Jangan mengangkat kaki Anda di atas kepala seseorang; hindari melangkahi orang yang sedang duduk atau tidur di tanah.
  • Jangan menunjuk: Menunjuk seseorang dianggap tidak sopan di banyak budaya, terutama di Thailand. Jika Anda harus menunjuk seseorang, lakukan dengan mengangkat dagu ke arahnya. Saat memberi isyarat agar seseorang mendekat, jangan gunakan jari yang mengarah ke atas; lakukan gerakan menepuk dengan jari lurus dan telapak tangan ke arah tanah. Menunjuk benda mati dan hewan biasanya dapat diterima, tetapi lebih sopan menunjuk dengan seluruh tangan daripada satu jari.
  • Jangan kehilangan ketenangan: Berteriak, meledak-ledak, atau menunjukkan emosi yang kuat biasanya tidak disukai di Thailand. Ingatlah selalu aturan menyelamatkan muka. Tetap tenang bahkan ketika ada yang salah; Anda akan dihormati karena melakukannya. Jangan meratapi kerusakan bus itu. Sebaliknya, tertawalah dan ucapkan ” mai pen rai “.
  • Jangan tidak menghormati raja: Jangan pernah tidak menghormati raja atau gambar raja, ini termasuk mata uang – gambarnya muncul di baht Thailand. Meskipun undang-undang lese majeste Thailand kontroversial, rasa tidak hormat yang terbuka terhadap raja sebenarnya dapat membuat Anda dipenjara! Orang-orang telah menerima hukuman panjang untuk posting Facebook yang menentang monarki.
  • Jangan melempar barang: Melempar benda atau uang ke arah seseorang tidak sopan. Luangkan waktu untuk menyerahkan barang kepada orang lain dengan benar, menghadap ke atas, sebaiknya dengan tangan kanan Anda. Buka uang saat membayar seseorang.

Dos

  • Lepas sepatu Anda: Seperti di banyak budaya Asia, melepas sepatu Anda sebelum memasuki kuil atau mengunjungi rumah seseorang sangatlah penting. Beberapa bisnis, restoran, dan toko juga meminta Anda melepas sepatu. Jika tidak yakin, lihat saja apakah ada tumpukan sepatu di pintu masuk, atau periksa apakah staf memakai sepatu. Inilah mengapa alas kaki sederhana adalah ide bagus di Asia Tenggara. Lebih baik tidak menginjak ambang pintu saat memasuki rumah dan kuil.
  • Mengembalikan wai : Wai adalah gerakan seperti berdoa di Thailand dengan kedua tangan di depan dan kepala sedikit tertunduk. Tidak mengembalikan wai dianggap tidak sopan; hanya raja dan biksu yang tidak harus mengembalikan wais. Cobalah untuk tidak menunggu sambil memegang sesuatu di tangan Anda; sedikit membungkuk sudah cukup. Anda mungkin ingin mempelajari cara menyapa dalam bahasa Thailand.
  • Gunakan tangan kanan Anda: Tangan kiri dianggap kotor, karena terkadang digunakan untuk “fungsi toilet”. Selalu gunakan tangan kanan Anda untuk mengoper benda kepada seseorang dan saat membayar. Sentuhkan tangan kiri Anda ke lengan kanan Anda (menunjukkan bahwa itu aman di luar jangkauan) jika Anda ingin menunjukkan rasa hormat ekstra.
  • Makan dengan sendok: Cara yang tepat untuk menikmati makanan Thailand yang lezat adalah dengan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Gunakan garpu untuk menyapu makanan ke sendok Anda; garpu tidak pernah masuk ke mulut. Sumpit biasanya hanya digunakan untuk hidangan mi dan suguhan seperti lumpia.
  • Tunjukkan rasa hormat kepada biksu: Anda akan bertemu banyak biksu di tempat-tempat seperti Chiang Mai; perlakukan mereka dengan hormat. Saat menyapa seorang biksu, pastikan untuk menunjukkan rasa hormat, dan biksu menerima wai yang lebih tinggi daripada orang biasa; biksu tidak harus membalas isyarat Anda. Wanita tidak boleh menyentuh biksu, menyikat jubah biksu, atau memberikan sesuatu kepada biksu. Para bhikkhu harus diizinkan untuk makan terlebih dahulu pada saat upacara dan pertemuan. Biksu di Thailand adalah hal yang biasa – terkadang Anda akan melihat mereka menggunakan smartphone dan di kafe internet!
  • Senyum: “Senyum Thailand” terkenal, penting untuk etiket Thailand, dan orang Thailand menunjukkannya kapan pun mereka bisa. Selalu membalas senyum seseorang. Senyum digunakan selama negosiasi, dalam permintaan maaf, untuk bersantai setiap kali terjadi sesuatu yang tidak sesuai rencana, dan hanya dalam kehidupan sehari-hari.

Etika Kuil

Mengunjungi kuil di Thailand adalah suatu keharusan untuk setiap perjalanan, namun banyak wisatawan yang menghindari tempat-tempat menarik seperti Kuil Terowongan di Chiang Mai karena mereka tidak memahami agama Buddha atau adat istiadat setempat. Pastikan untuk memoles etiket kuil Anda sehingga Anda tidak menyinggung para penyembah!