Shintoisme adalah agama tradisional Jepang yang didirikan pada abad ke-5 atau ke-6 Masehi. Shintoisme mempercayai bahwa semesta alam diisi oleh kekuatan-kekuatan alam yang disebut “kami”, dan menganggap bahwa setiap kekuatan alam memiliki sifat dan kemampuan yang unik. Berikut ini beberapa alasan penting mengapa shintoisme penting dalam kehidupan masyarakat Jepang.

Pertama, shintoisme dapat mempertahankan budaya tradisional Jepang. Shintoisme memiliki sejarah panjang dan budaya tradisional yang unik, yang dapat mempertahankan identitas Jepang sebagai negara yang unik dan berbeda. Hal ini dapat membantu mengembangkan kebersamaan dan keharmonisan di masyarakat, serta memperkuat rasa kebanggaan atas budaya tradisional Jepang.

Kedua, shintoisme dapat mempromosikan kebersihan dan keindahan alam. Shintoisme mempercayai bahwa setiap kekuatan alam memiliki sifat dan kemampuan yang unik, dan menganggap bahwa kekuatan-kekuatan alam harus dihormati dan dipelihara. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup, serta mempromosikan kebersihan dan keindahan alam. Selain itu, shintoisme dapat membantu mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan.

Ketiga, shintoisme dapat membantu memaksimalkan potensi individu. Shintoisme mempercayai bahwa setiap individu memiliki sifat dan kemampuan unik, dan menganggap bahwa individu harus dihormati dan dipelihara. Hal ini dapat membantu memaksimalkan potensi individu dan membantu individu mencapai tujuan dan cita-cita mereka. Selain itu, shintoisme dapat membantu membangun rasa keyakinan diri dan kesadaran individu terhadap diri mereka sendiri.

Empat, shintoisme dapat membantu mempromosikan kesejahteraan sosial. Shintoisme mempercayai bahwa semesta alam diisi oleh kekuatan-kekuatan alam yang saling terkait dan saling bergantung, dan menganggap bahwa masyarakat juga harus saling terkait dan saling bergantung. Hal ini dapat membantu mempromosikan kesejahteraan sosial dan mengurangi kekurangan sosial, seperti kekurangan pendidikan, kesehatan, atau kebutuhan asas. Selain itu, shintoisme dapat membantu membangun rasa kepedulian terhadap masyarakat dan meningkatkan interaksi sosial di masyarakat.

Penting untuk dicatat bahwa shintoisme juga memiliki kekurangan. Shintoisme dapat menyebabkan tidak peduli atau kecurigaan terhadap faktor non-faktual atau subjektif, seperti pendapat atau persepsi individu, yang dapat mempengaruhi keberagaman atau diversitas masyarakat. Selain itu, shintoisme dapat menyebabkan tidak peduli terhadap faktor non-alami atau supernatural, yang dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sehubungan dengan itu, shintoisme memiliki peran yang penting dalam mempertahankan budaya tradisional Jepang, mempromosikan kebersihan dan keindahan alam, membantu memaksimalkan potensi individu, dan mempromosikan kesejahteraan sosial. Namun, shintoisme juga memiliki kekurangan, yaitu tidak peduli atau kecurigaan terhadap faktor non-faktual atau subjektif dan non-alami atau supernatural. Oleh karena itu, shintoisme harus dipahami dan digunakan dengan bijaksana, dan harus disesuaikan dengan agama lain atau ilmu pengetahuan untuk memanfaatkan potensi shintoisme dan mengurangi kekurangannya.

Shintoisme | Apa itu, Ritual, Simbol, Dewa, Pendiri, Buku | Agama