Pernah nggak sih kamu merasa kalau di masyarakat ada yang namanya “tingkatan” atau “kelas-kelas” tertentu? Misalnya, ada orang yang lebih kaya, ada yang lebih berkuasa, ada yang lebih dihormati, dan seterusnya. Nah, konsep yang menjelaskan pembagian atau pengelompokan ini disebut stratifikasi sosial.

Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu stratifikasi sosial, kenapa terjadi, dan bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari!

Apa Itu Stratifikasi Sosial?

Secara sederhana, stratifikasi sosial adalah pengelompokan atau pembagian masyarakat ke dalam strata (tingkatan) berdasarkan hal-hal seperti kekayaan, status, kekuasaan, atau prestise. Jadi, masyarakat tidak terdiri dari individu-individu yang berada dalam posisi yang sama, melainkan ada yang berada di posisi lebih “tinggi” dan ada yang berada di posisi lebih “rendah”.

Stratifikasi sosial bisa dilihat di hampir semua aspek kehidupan kita. Mulai dari siapa yang punya akses lebih besar ke pendidikan, siapa yang punya kekuatan politik, hingga siapa yang dihormati lebih tinggi di lingkungan sosial. Jadi, bisa dibilang stratifikasi sosial itu seperti “tangga” dalam masyarakat, dan setiap orang menempati anak tangga yang berbeda-beda.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial itu nggak muncul begitu saja, ada banyak faktor yang menentukan di mana posisi seseorang dalam tingkatan sosial. Berikut beberapa faktor yang paling umum:

  1. Kekayaan (Ekonomi)
    Ini mungkin faktor yang paling jelas. Orang yang punya kekayaan lebih banyak, biasanya menempati strata yang lebih tinggi. Mereka punya akses ke pendidikan, kesehatan, dan fasilitas hidup yang lebih baik.
  2. Kekuasaan (Politik)
    Orang-orang yang punya kekuasaan atau pengaruh politik juga biasanya berada dalam strata yang lebih tinggi. Mereka bisa membuat keputusan yang mempengaruhi banyak orang dan punya kontrol atas sumber daya tertentu.
  3. Prestise (Status Sosial)
    Ini berkaitan dengan seberapa besar penghormatan atau penghargaan yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang. Misalnya, seorang dokter atau profesor cenderung dianggap memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan profesi lain, meskipun mungkin mereka tidak kaya atau berkuasa.
  4. Pendidikan
    Akses ke pendidikan juga menjadi faktor penting dalam stratifikasi sosial. Orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, penghasilan yang lebih tinggi, dan status yang lebih dihormati.
  5. Asal Usul Keluarga
    Di beberapa masyarakat, faktor kelahiran juga sangat menentukan. Misalnya, di masyarakat yang menganut sistem kasta, seseorang bisa terlahir dalam strata tertentu dan sulit untuk berpindah ke strata yang lain.

Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

Setiap masyarakat mungkin punya cara yang berbeda dalam mengelompokkan stratifikasi sosial, tapi secara umum ada beberapa jenis utama stratifikasi yang bisa kita temui:

  1. Stratifikasi Kelas Sosial
    Ini adalah bentuk stratifikasi yang paling umum di masyarakat modern. Kelas sosial biasanya dibedakan berdasarkan kekayaan dan pendapatan. Ada kelas atas (orang-orang kaya dan berpengaruh), kelas menengah (orang-orang yang berpendidikan dan punya pekerjaan yang cukup baik), dan kelas bawah (orang-orang yang mungkin hidup dalam kemiskinan atau bekerja di sektor informal).
  2. Stratifikasi Berdasarkan Kasta
    Sistem kasta ini lebih terlihat di beberapa negara seperti India. Dalam sistem ini, seseorang lahir dalam kasta tertentu, dan kasta tersebut menentukan status sosialnya seumur hidup. Sistem ini sangat kaku dan sulit untuk berpindah dari satu kasta ke kasta lainnya.
  3. Stratifikasi Berdasarkan Ras atau Etnis
    Di beberapa masyarakat, ras atau etnisitas menjadi faktor yang sangat menentukan dalam stratifikasi sosial. Ras atau kelompok etnis tertentu mungkin mendapatkan lebih banyak hak dan kesempatan dibandingkan yang lain, seperti yang terjadi di era apartheid di Afrika Selatan.
  4. Stratifikasi Berdasarkan Gender
    Selain faktor-faktor di atas, gender juga memainkan peran penting dalam stratifikasi sosial. Di banyak masyarakat, laki-laki seringkali diberi posisi yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, terutama dalam hal pekerjaan, penghasilan, dan kekuasaan.

Ciri-Ciri Stratifikasi Sosial

Ada beberapa ciri utama dari stratifikasi sosial, yaitu:

  1. Ada Perbedaan Status
    Orang-orang di strata yang berbeda punya status sosial yang berbeda pula. Mereka yang berada di strata lebih tinggi biasanya dihormati dan diberikan lebih banyak hak dan kesempatan.
  2. Ada Pembatasan Akses
    Orang dengan strata yang lebih rendah biasanya punya akses yang lebih terbatas ke pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya lainnya. Sebaliknya, mereka yang berada di strata lebih tinggi punya akses yang lebih luas.
  3. Ada Mobilitas Sosial
    Meskipun ada stratifikasi, beberapa masyarakat memungkinkan adanya mobilitas sosial. Ini berarti seseorang bisa berpindah strata, baik naik (mobilitas vertikal naik) atau turun (mobilitas vertikal turun). Misalnya, seseorang dari keluarga miskin bisa “naik kelas” dengan mendapatkan pendidikan yang baik dan pekerjaan yang bagus.
  4. Dipengaruhi oleh Norma dan Budaya
    Stratifikasi sosial juga seringkali dipengaruhi oleh norma dan nilai yang berlaku di masyarakat tersebut. Misalnya, di beberapa masyarakat, mereka yang lebih tua dianggap memiliki strata yang lebih tinggi karena budaya menghormati orang yang lebih tua.

Pengaruh Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari

Stratifikasi sosial jelas memiliki dampak besar dalam kehidupan kita sehari-hari. Beberapa dampak yang mungkin terasa antara lain:

  1. Akses yang Tidak Merata
    Orang-orang di strata yang lebih tinggi biasanya punya akses lebih baik ke pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Hal ini menyebabkan ketimpangan yang kadang sulit diperbaiki dalam jangka pendek.
  2. Perbedaan Gaya Hidup
    Gaya hidup orang-orang dari strata yang berbeda juga cenderung berbeda. Mereka yang berada di strata lebih tinggi mungkin memiliki gaya hidup yang lebih mewah dan akses ke hiburan yang lebih eksklusif.
  3. Diskriminasi
    Di beberapa masyarakat, stratifikasi sosial bisa menyebabkan diskriminasi. Orang di strata yang lebih rendah mungkin diperlakukan dengan kurang hormat atau bahkan dianggap tidak sepadan dengan yang berada di strata lebih tinggi.
  4. Kesempatan yang Berbeda
    Stratifikasi sosial juga mempengaruhi kesempatan seseorang untuk maju dalam hidup. Mereka yang lahir di strata rendah mungkin harus bekerja lebih keras untuk mencapai kesuksesan, sementara mereka yang lahir di strata tinggi punya keuntungan sejak awal.

Kesimpulan

Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan atau tingkatan berdasarkan hal-hal seperti kekayaan, status, kekuasaan, dan pendidikan. Meskipun stratifikasi ini memberikan struktur dalam masyarakat, ia juga menciptakan ketimpangan akses dan kesempatan.

Namun, bukan berarti stratifikasi ini kaku dan tidak bisa diubah. Banyak masyarakat yang memungkinkan mobilitas sosial, di mana seseorang bisa memperbaiki posisinya dalam hierarki sosial. Tapi, tentu saja, faktor-faktor seperti pendidikan, kerja keras, dan kesempatan memainkan peran penting dalam hal ini.

Jadi, meskipun kita hidup dalam sistem stratifikasi sosial, selalu ada peluang untuk “naik tingkat” — asalkan kita tahu bagaimana cara memanfaatkan kesempatan yang ada.

Dampak Stratifikasi Sosial terhadap Mobilitas Sosial di Masyarakat

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan individu atau kelompok dalam hierarki sosial berdasarkan faktor-faktor seperti status ekonomi, pendidikan, kekuasaan, atau prestise. Stratifikasi ini menciptakan lapisan sosial yang memengaruhi peluang…

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Dalam sosiologi, masyarakat dipelajari melalui berbagai cara untuk memahami bagaimana individu dan kelompok berinteraksi, bekerja, dan berfungsi dalam struktur sosial yang kompleks. Dua konsep penting yang sering…

Stratifikasi sosial | Apa itu, Jenis, Teori yang menonjol, Contoh, Kelas

Dapat dikatakan bahwa masyarakat mempunyai hierarki berdasarkan strata yang berbeda-beda dan masyarakat yang mempunyai manfaat paling banyak berada di puncak hierarki, sedangkan masyarakat dengan hak istimewa paling sedikit berada di bawah.