Pernah nggak sih kamu perhatiin gimana tanaman selalu tumbuh ke arah cahaya, atau gimana akar-akar pohon selalu menuju ke tanah yang lembap? Fenomena ini bukan kebetulan, lho! Ini adalah salah satu contoh dari tropisme.

Nah, kali ini kita bakal ngobrol lebih dalam soal tropisme—fenomena seru yang menunjukkan cara makhluk hidup, terutama tumbuhan, merespons lingkungan mereka. Siap? Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Tropisme adalah suatu fenomena biologi yang terjadi pada tumbuhan dan beberapa organisme lainnya, dimana mereka dapat bergerak atau berubah arah dalam respons terhadap suatu stimulus. Tropisme dapat terjadi dalam bentuk yang berbeda-beda, seperti geotropisme, heliotropisme, dan tigropism.

Geotropisme adalah suatu bentuk tropisme yang terjadi pada tumbuhan, dimana mereka dapat bergerak atau berubah arah dalam respons terhadap gravitasi. Geotropisme ini dapat terjadi pada akar dan batang tumbuhan, dimana mereka dapat menyesuaikan diri dengan gravitasi dengan cara yang berbeda-beda. Geotropisme ini sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, karena dapat membantu tumbuhan untuk menemukan sumber cahaya dan air yang diperlukan.

Heliotropisme adalah suatu bentuk tropisme yang terjadi pada tumbuhan, dimana mereka dapat bergerak atau berubah arah dalam respons terhadap cahaya matahari. Heliotropisme ini dapat terjadi pada daun tumbuhan, dimana mereka dapat menghadap ke arah matahari dan menyesuaikan diri dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda. Heliotropisme ini sangat penting dalam fotosintesis, karena dapat membantu tumbuhan untuk menemukan sumber cahaya yang diperlukan.

Tigropism adalah suatu bentuk tropisme yang terjadi pada tumbuhan, dimana mereka dapat bergerak atau berubah arah dalam respons terhadap kelembaban atau kekeringan. Tigropism ini dapat terjadi pada akar dan batang tumbuhan, dimana mereka dapat menyesuaikan diri dengan kelembaban atau kekeringan dengan cara yang berbeda-beda. Tigropism ini sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, karena dapat membantu tumbuhan untuk menemukan sumber air yang diperlukan.

Dalam keseluruhan, tropisme adalah suatu fenomena biologi yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tropisme dapat membantu tumbuhan untuk menemukan sumber cahaya, air, dan nutrisi yang diperlukan, serta dapat membantu tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tropisme harus dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang biologi tumbuhan.

Beberapa contoh tumbuhan yang memiliki tropisme adalah:

  • Tumbuhan yang dapat bergerak ke arah matahari (heliotropisme)
  • Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan gravitasi (geotropisme)
  • Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan kelembaban atau kekeringan (tigropism)
  • Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan suhu yang berbeda-beda (termotropisme)

Dalam keseluruhan, tropisme adalah suatu fenomena biologi yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tropisme dapat membantu tumbuhan untuk menemukan sumber cahaya, air, dan nutrisi yang diperlukan, serta dapat membantu tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tropisme harus dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang biologi tumbuhan.

Tropisme terdiri dari apa?

Tropisme terdiri dari serangkaian gerakan yang menghasilkan perubahan arah pertumbuhan dan terjadi karena serangkaian rangsangan atau faktor eksternal. Ini adalah sistem pergerakan yang sangat umum, terutama pada tumbuhan, meskipun dapat terjadi pada beberapa jenis organisme hidup seperti jamur dan virus. Perubahan arah yang terjadi akan selalu bergantung pada rangsangan.

Berlawanan dengan kemampuan yang dipelajari, reaksi bawaan diprogram secara genetis. Dengan cara ini organisme dengan tropisme secara alami akan beralih ke suatu rangsangan. Stimulus dapat berupa sinyal apa pun dari lingkungan, dan tropisme individu sering kali dinamai berdasarkan stimulus yang menyebabkan pergerakan.

Jenis

Ada dua jenis tropisme, negatif dan positif. Bila gerak terjadi searah dengan rangsangan maka dikatakan tropisme positif; sebaliknya bila gerak terjadi melawan rangsangan maka kita berbicara tentang tropisme negatif.

Klasifikasi

Tropisme diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Fototropisme: banyak hewan fotosintetik menghasilkan makanannya dari sinar matahari. Oleh karena itu, cahaya bertindak sebagai stimulus bagi banyak organisme yang menyebabkan banyak organisme bergerak menuju cahaya. Misalnya, banyak alga, plankton, dan invertebrata kecil memiliki fototaksis positif yang membawa mereka ke wilayah yang sama di lautan yang memiliki jumlah cahaya paling banyak. Organisme lain mungkin menunjukkan reaksi negatif terhadap cahaya dan mencoba menjauh darinya, misalnya kumbang saat Anda memaparkannya dari tempat persembunyiannya. Kumbang akan mencari kegelapan, karena kegelapan biasanya berarti keamanan.
  • Heliotropisme: Ini mirip dengan fototropisme, tetapi posisi organisme tidak dapat berubah. Hal ini terlihat pada banyak tanaman, seperti bunga matahari, jagung, bahkan bunga taman. Mengikuti jalur matahari menjamin penerimaan jumlah cahaya maksimum
  • Gravitropisme: dikenal sebagai geotropisme dan merupakan pertumbuhan yang terjadi sebagai respons terhadap percepatan gravitasi. Akar kemudian tenggelam ke dalam tanah dan pertumbuhan batang meningkat. Hal ini sangat penting untuk perkecambahan benih yang benar.
  • Thigmotropisme: terjadi ketika, misalnya, tanaman tumbuh pada permukaan padat. Artinya tanaman telah mengembangkan organ yang mampu menempel dan dapat mengubah kecepatan pertumbuhannya untuk mengendalikan perkecambahan.
  • Kemotropisme: terjadi karena respon terhadap unsur-unsur kimia yang dibutuhkan tanaman untuk memperoleh unsur hara yang berbeda atau untuk melepaskan diri dari unsur-unsur kimia yang merugikannya.

Ada banyak tropisme lain di alam, karena banyaknya variasi rangsangan yang dapat dirasakan oleh organisme. Misalnya:

  • Termotropisme: tropisme yang menyebabkan organisme bergerak menuju suhu tertentu.
  • Magnetotropisme: banyak hewan yang dapat menggunakan medan magnet sebagai sumber arah, dan tertarik pada kutub tertentu

tropisme virus

Dilihat dari sudut pandang seluler dan biologis, kita juga menemukan jenis tropisme yang disebut “tropisme virus” . Hal ini terjadi ketika suatu jenis virus memiliki daya tarik yang sangat spesifik terhadap sel tertentu. Situasi ini terjadi terutama karena penanda permukaan sel yang dimiliki virus. Virus mampu mengembangkan kemampuan spesifik yang memungkinkannya menyerang sel dengan memilih sel mana yang akan diserang.

Tropisme dalam psikologi

Dalam bidang psikologi, jika kita berbicara tentang tropisme, yang dimaksud adalah kemampuan individu untuk memperoleh fungsi baru melalui pengalaman. Fungsi-fungsi ini tercapai berkat pembelajaran yang dimiliki individu. Tergantung pada spesiesnya, ini akan menjadi tropisme. Tropisme psikologis juga diatur oleh refleks, yang terkait dengan karakteristik fisik dan kimia yang menghasilkan rangsangan.

Perbedaan tropisme dan nastia

Perbedaan tropisme dan nastia adalah tropisme adalah perubahan yang dihasilkan oleh stimulus positif atau negatif tetapi terjadi secara permanen. Nastias memberikan hasil yang sama, tetapi perubahannya bersifat sementara, artinya tanaman suatu saat akan kembali ke keadaan semula.

Contoh

Tumbuhan yang tidak memanjat akan merespons kehadiran benda berukuran besar secara terus-menerus dengan memvariasikan jalur batangnya dan mencoba melarikan diri ke udara terbuka, terutama jika benda tersebut membatasi sinar matahari, air, atau ruang tumbuh.

Ketika terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan akar-akar pohon terbuka, mereka akan mencari udara dan mencoba masuk ke dalam bumi, berapapun biayanya, karena mereka tidak akan dapat mengambil unsur hara dari udara.

Kenapa Tropisme Penting?

Tropisme adalah salah satu cara alami tumbuhan buat beradaptasi dengan lingkungannya. Karena tumbuhan nggak bisa pindah-pindah tempat kayak hewan, mereka harus punya strategi untuk bertahan hidup di tempat mereka berada. Dengan tropisme, tumbuhan bisa memastikan dirinya dapat cukup cahaya, air, dan nutrisi buat tumbuh sehat.

Selain itu, tropisme juga penting buat pertanian. Dengan memahami bagaimana tumbuhan merespons lingkungannya, para petani bisa mengoptimalkan kondisi tumbuh tanaman. Misalnya, mereka bisa memastikan tanaman mendapatkan cukup cahaya dan air, atau mereka bisa menggunakan tiang dan alat bantu lainnya untuk tanaman merambat.

Tropisme di Dunia Hewan?

Meski tropisme lebih sering kita bahas buat tumbuhan, ternyata fenomena ini juga bisa terjadi di dunia hewan, terutama di organisme sederhana seperti bakteri dan jamur. Misalnya, bakteri bisa menunjukkan kemotropisme dengan bergerak menuju zat kimia yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.

Kesimpulan

Tropisme adalah mekanisme keren yang membantu tumbuhan (dan beberapa organisme lainnya) untuk merespons lingkungan mereka. Dengan berbagai jenis tropisme seperti fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan lainnya, tumbuhan bisa “memilih” arah pertumbuhan terbaik untuk bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik.

Jadi, lain kali kalau kamu lihat tanaman tumbuh ke arah cahaya atau akar yang selalu bergerak ke bawah, kamu udah tahu nih, itu adalah tropisme yang lagi bekerja! 🌱😊

Contoh Tropisme pada Tumbuhan

Pada artikel ini, kita akan membahas contoh tropisme pada tumbuhan dan membahas berbagai jenis tropisme yang terjadi.