Bagaimana PDB dihitung?

Pada artikel ini kita akan melihat bagaimana PDB dihitung. Jadi, untuk melihat cara menghitung PDB kita akan menggunakan berbagai metode yang ada.

PDB adalah konsep yang inisialnya berasal dari produk domestik bruto . Namun, tergantung pada negaranya, kita bisa melihat bagaimana konsep yang sama ditulis dengan cara yang berbeda. Misalnya, produk domestik bruto atau produk domestik bruto. Dalam kasus terakhir, sangat umum digunakan di Argentina, akronimnya adalah PBI.

Dengan mengingat hal ini, ada baiknya mengingat secara singkat apa yang dimaksud dengan konsep ini. Menurut kamus ekonomi kita , PDB adalah indikator ekonomi yang mencerminkan nilai moneter dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh suatu negara atau wilayah dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Tentu saja, bagaimana kita menghitung nilai moneter ini?Atau, dengan kata lain, bagaimana PDB dihitung?

Untuk menghitung PDB kita dapat menggunakan tiga metode. Dan, boleh dikatakan, salah satu dari ketiga metode ini menghasilkan hasil yang sama. Jika tidak, kemungkinan kita telah melakukan kesalahan dalam proses penghitungan PDB.

Tiga rumus untuk menghitung PDB

Selanjutnya, kita akan menjelaskan tiga metode untuk menghitung PDB.

1. Metode pengeluaran

Metode pengeluaran membantu kita menghitung PDB dengan cara ini. Jadi, kita harus menjumlahkan pengeluaran penduduk untuk barang dan jasa akhir selama periode waktu tertentu.

Kemudian PDB sama dengan konsumsi akhir + pembentukan modal bruto + ekspor – impor. Cara yang paling sering digunakan untuk menghitung PDB suatu negara adalah menurut permintaan agregatnya :

PDB = C + I + G + X – M

Di mana C konsumsi, saya investasi, G pengeluaran pemerintah, X yang ekspor dan M yang impor . Dari rumus ini kita merobek setiap bagian data sampai kita mendapatkan semuanya.

Dalam rumus ini kita dapat melihat, ceteris paribus , mengapa ketika investasi (I) meningkat, PDB cenderung tumbuh.

2. Metode nilai tambah

Untuk menghitung PDB menggunakan metode nilai tambah, kita harus menjumlahkan nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh produksi barang dan jasa. Dengan demikian, rumus PDB menurut metode ini adalah sedemikian rupa sehingga:

PDB = GVA + pajak – subsidi

Dimana GVA mengacu pada nilai tambah bruto.

Nilai tambah bruto (GVA)

Misalnya, jika sebuah toko roti menjual roti, nilai tambah dari sebuah roti adalah harganya dikurangi dengan biaya untuk membuat roti tersebut (tepung, listrik, dll.)

3. Metode pendapatan

Metode ketiga yang membantu kita menghitung PDB setara dengan jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh pemilik faktor-faktor produktif. Yang mengatakan, rumus PDB akan menjadi sebagai berikut:

PDB = RA + EBE + pajak – subsidi

Dimana RA adalah kompensasi karyawan dan EBE adalah gross operating surplus.