Apa itu perkembangan kognitif?

Perkembangan kognitif adalah semua proses di mana manusia memperoleh keterampilan yang memungkinkan mereka untuk menafsirkan realitas dan berinteraksi dengannya secara efisien. Oleh karena itu, perkembangan kognitif atau kognisi dipahami sebagai evolusi kemampuan intelektual, dimana kecerdasan merupakan salah satu yang terpenting.

Beberapa penulis telah mengembangkan teori tentang perkembangan kognitif. Namun, Jean Piaget, seorang peneliti Swiss terkemuka di bidang perilaku manusia, memberikan kontribusi paling abadi dalam hal ini di abad ke-20.

perkembangan kognitif
Ilustrasi digital yang hidup dari seorang anak kecil yang asyik membaca buku berwarna-warni, dikelilingi oleh huruf-huruf dan angka-angka yang melayang-layang di sekeliling mereka. Anak itu menunjukkan ekspresi heran dan ingin tahu, dengan warna-warna cerah dan ceria yang meningkatkan suasana yang menyenangkan. Latar belakangnya menampilkan taman hijau yang rimbun yang dipenuhi bunga-bunga besar, awan yang mengundang, dan matahari yang ceria dengan wajah yang tersenyum. Sinar matahari yang lembut dan cemerlang menembus pepohonan, memancarkan cahaya yang berbintik-bintik pada pemandangan.

Teori perkembangan kognitif Piaget

Pada pertengahan abad ke-20, Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif dimulai sejak lahir, dan merupakan kombinasi dari faktor lingkungan dan proses pematangan biologis.

Teori perkembangan Piaget menggambarkan 4 tahap atau fase, dan mengasumsikan bahwa proses kognitif diatur secara progresif, sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk memperoleh keterampilan suatu tahap tanpa melalui tahap sebelumnya.

Untuk memahami bagaimana perkembangan kognitif tercapai, penting untuk mengetahui beberapa fungsi yang telah disempurnakan dengan proses evolusi dan yang penting dalam proses ini:

Bahasa

Perkembangan bahasa melibatkan belajar dan menggunakan sistem simbol (seperti menulis) dan kemampuan untuk memahami dan menyampaikannya.

Kamus

Ini adalah kumpulan kata-kata yang telah dipelajari dan diperlukan untuk mengungkapkan pikiran dan gagasan.

Penyimpanan

Ini mencakup semua proses di mana otak mengumpulkan dan menggunakan informasi tanpa harus mempelajarinya lagi setiap kali dibutuhkan.

Fungsi kognitif ini juga mencakup memori kerja, yang memungkinkan penyimpanan kosa kata.

Perhatian

Perhatian menyiratkan fungsi jaringan saraf yang didedikasikan untuk kompresi satu stimulus pada satu waktu, dan kapasitas ini sangat penting dalam proses pembelajaran, di mana penerimaan informasi secara selektif diperlukan.

Persepsi

Persepsi melibatkan perekaman dan interpretasi pengalaman indrawi, serta kemampuan untuk mengubah rekaman itu menjadi representasi realitas.

Intelijen

Kecerdasan mengandung makna pengolahan semua informasi yang berasal dari lingkungan secara efisien, sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk diakses dan diterapkan dalam pemecahan masalah.

Semua fungsi kognitif tersebut bekerja secara simultan dan esensial bagi perkembangan individu, dan pada gilirannya akan berdampak pada pembentukan perilakunya.

Lihat juga:

  • Kognitif.
  • Paradigma kognitif.

4 fase perkembangan kognitif Piaget

Peneliti Jean Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif yang dimulai sejak lahir dan memuncak pada masa remaja, dan menjadi pedoman untuk menentukan kemajuan atau evolusi kecerdasan anak.

tahap sensorimotor

Fase ini dimulai saat lahir dan berakhir kira-kira pada usia dua tahun. Beberapa ciri dari tahapan ini adalah:

  • Aktivitas refleks: mereka adalah respons yang tidak disengaja dan otomatis terhadap suatu rangsangan, misalnya, kecenderungan bayi untuk mengepalkan tangan ketika suatu benda bersentuhan dengan telapak tangannya.
  • Pengulangan gerakan: selama bulan-bulan pertama kehidupan, bayi akan mengulangi gerakan tubuh yang menyenangkan baginya.
  • Pemecahan masalah melalui trial and error: Bayi juga akan melakukan pengulangan untuk menyelesaikan masalah, seperti menemukan objek yang hilang dari pandangannya.
  • Eksekusi tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan, seperti melepas seprai dari wajah, menemukan objek tersembunyi, dll.
  • Upaya pertama komunikasi lisan: kata-kata pertama muncul yang nantinya akan memunculkan kalimat dasar.

tahap praoperasional

Ini adalah tahap kognitif yang dimulai pada usia dua tahun dan berakhir pada usia 7 tahun, bertepatan dengan inisiasi ke dunia sekolah. Fase ini ditandai dengan:

  • Penggunaan simbol: mereka mulai memahami bahasa kiasan cerita anak-anak, meskipun tidak ada pemisahan yang jelas antara yang nyata dan yang khayalan.
  • Penggunaan bahasa dan imajinasi: terdapat lebih banyak kosakata dan kalimat-kalimatnya lebih panjang dan kompleks. Mereka juga dapat mengekspresikan diri secara kreatif melalui penggunaan warna, gambar, dll.
  • Pemikiran egosentris: Empati dan kesadaran untuk memahami kebutuhan atau sudut pandang orang lain belum dikembangkan.
  • Pemikiran logis yang kurang berkembang: reaksi anak dan penyelesaian masalah tidak dipandu oleh logika, tetapi dengan imitasi.

Tahap tindakan nyata

Antara usia 7 dan 11 tahun, tahap tindakan nyata dialami. Ini adalah beberapa karakteristiknya:

  • Gunakan pemikiran logis untuk memahami kenyataan: reaksi dan pemecahan masalah tidak dilakukan dengan meniru, tetapi dengan proses refleksi sendiri.
  • Diferensiasi antara dunia nyata dan fantasi.
  • Kemampuan untuk mengklasifikasikan objek dan menetapkan hierarki: anak dapat mengatur objek berdasarkan warna atau bentuk, mereka dapat membuat rangkaian angka, dll.

Tahap Operasi Formal

Tahap perkembangan kognitif ini dimulai pada usia 11 tahun dan berakhir pada usia 15 tahun, bertepatan dengan perubahan fisik, biologis, dan emosional masa remaja. Di antara fitur-fiturnya yang paling menonjol adalah:

  • Proses definisi identitas dimulai: anak memilih hal-hal yang menurutnya dia identifikasi: hobi, selera, cara berpakaian, berpikir dan berhubungan, dll.
  • Penggunaan pemikiran hipotetis-deduktif: konsekuensi dari suatu peristiwa dapat disimpulkan tanpa harus melaksanakannya.
  • Ketertarikan untuk membangkitkan ikatan sosial baru: keinginan untuk menjadi bagian yang khas pada tahap ini dapat merangsang remaja untuk membentuk bagian dari kelompok baru atau memperkuat ikatan mereka.
  • Pemikiran egosentris berlanjut: karena segala sesuatu berputar di sekitar persepsi individu tentang realitas, itu jauh lebih sensitif terhadap kritik dan penolakan.

Lihat juga Tahapan Perkembangan Piaget.

Contoh Perkembangan kognitif

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi contoh-contoh perkembangan kognitif pada berbagai tahap kehidupan, khususnya berdasarkan teori Piaget dan pandangan modern tentang perkembangan kognitif.