Panduan Budaya dan Bea Cukai untuk Negara Asing

Mempelajari adat istiadat dan budaya suatu negara dapat membantu memandu para pelancong melewati perairan asing yang terkadang menantang, tanpa menimbulkan kecerobohan yang memalukan. Misalnya, tidak jarang seorang pria Jepang berpakaian bagus membuat suara menyeruput keras saat dia menenggak supnya di toko mie. Dalam beberapa budaya, hal itu dianggap tidak sopan, tetapi di Jepang, tidak melakukannya dianggap tidak sopan. Mengetahui hal itu sebelumnya dapat membuat perbedaan besar dalam tingkat kenikmatan dan pencelupan yang Anda dapatkan saat berada di sana.

Memahami negara mana yang menganggap kontak mata langsung pantas dan di mana dianggap tidak sopan, atau mengetahui di mana menunjuk dengan jari Anda dianggap menghina, dapat membuat perbedaan besar dalam sikap lokal saat berinteraksi dengan Anda. Jika kita memahami dan menghormati adat istiadat setempat, hal itu dapat membuat perbedaan besar dalam cara kita berhubungan dengan orang lain.

Penulis, pembicara, dan guru budaya Dean Foster menyarankan agar pelancong yang cerdas melakukan sedikit riset tentang kebiasaan dan sikap setempat sebelum berangkat ke tujuan baru. Sebagian besar pelancong bisnis tahu untuk mempelajari lanskap budaya lokal sebelum mengunjungi tempat asing, tetapi mereka yang bepergian untuk bersenang-senang tidak selalu melakukan hal yang sama.

Selama lebih dari 25 tahun Foster telah berbagi pengetahuan budayanya dengan perusahaan Fortune 500, termasuk Volkswagen, Heineken, dan Bank of America. Dia secara rutin menulis tentang tema-tema ini untuk National Geographic Traveler dan merupakan penulis beberapa buku – bersama dengan beberapa aplikasi iPhone – yang memberikan tip tentang etiket global.

Mengapa Melihat Panduan Budaya Sebelum Mengunjungi Negara Asing?

Foster berkata, “Wisatawan bisnis, tentu saja, perlu memahami perbedaan budaya karena uang dipertaruhkan: perilaku buruk menyebabkan kesalahpahaman, dan kesalahpahaman dapat mematikan kesepakatan. Namun, pelancong perlu memahami budaya juga karena beberapa alasan.”

Alasan tersebut antara lain:

  • Keluar dari gelembung turis antiseptik: Anda tidak dapat sepenuhnya memahami apa yang Anda alami kecuali Anda mengalaminya dari dalam konteks “mereka”, bukan konteks Anda sendiri. Sebagian besar turis jarang melampaui faktor “kekaguman” yang dangkal ketika mereka mengalami budaya yang berbeda; memahami budaya memberikan pengalaman yang jauh lebih kaya dan lebih dalam.
  • Anda mungkin tidak pernah fasih dalam semua bahasa di semua negara yang Anda kunjungi, tetapi Anda BISA menjadi fasih secara budaya dengan cukup cepat untuk terhubung dengan penduduk setempat dengan cara yang tidak akan pernah bisa diberikan oleh ketidaktahuan budaya, ditambah dengan ketidaktahuan bahasa.
  • Di dunia global, kita semua adalah “duta besar” dari budaya kita sendiri, dan pelancong liburan – seperti pelancong bisnis – memiliki tanggung jawab untuk menampilkan negara mereka sebaik mungkin. Memperkuat stereotip negatif lokal terhadap negara sendiri melalui perilaku yang mencerminkan ketidaktahuan terhadap budaya lokal saat berada di luar negeri sama tidak bertanggung jawabnya dengan ketidaktahuan terhadap lingkungan.
  • Jika Anda seorang musafir yang lebih tercerahkan, kemungkinan besar Anda juga akan mendapatkan lebih banyak dari pengalaman Anda.

Di mana Menemukan Panduan untuk Bea Cukai & Budaya Asing

Jika Anda sedang mencari buku panduan budaya untuk membantu Anda mempersiapkan perjalanan yang akan datang, pastikan untuk memeriksa Blue Guides. Perusahaan ini menawarkan sejumlah buku tebal yang diteliti dan ditulis dengan baik untuk tujuan seperti Italia, Yunani, Lapar, Yordania, dan banyak lainnya. Situs web Blue Guides bahkan menampilkan artikel dan cerita untuk membantu para pelancong mempersiapkan tujuan mereka selanjutnya.

Sumber daya online luar biasa lainnya adalah situs web Culture Smart, yang juga menawarkan buku-buku bagus untuk berbagai tujuan, termasuk beberapa yang lebih terpencil. Penerbit berspesialisasi dalam perjalanan dan budaya, dengan sesuatu untuk ditawarkan hampir semua orang. Buku-buku tersebut cenderung berfokus pada sikap, kepercayaan, dan perilaku di berbagai negara, sehingga para pelancong mendapatkan pemahaman tentang apa yang diharapkan sebelum mereka meninggalkan rumah. Mereka juga menjelaskan tata krama dasar, kesopanan umum, dan isu-isu sensitif dan juga tersedia sebagai e-book.

Ada juga sejumlah panduan budaya yang ditemukan dalam bentuk aplikasi untuk iOS dan Android saat ini juga. Misalnya, Air Force Cultural Guide and Language Center (iOS/Android) adalah sumber daya yang bagus untuk dimiliki di ponsel Anda saat bepergian, seperti aplikasi Bilbao Not Tourist and Cultural Guide (iOS/Android). Aplikasi perjalanan baru sedang dikembangkan dan dirilis setiap saat, jadi sebaiknya Anda mencari di App Store atau Google Play Store sebelum memulai perjalanan Anda berikutnya.

Ketahui Apa Kata Penduduk Setempat Setelah Pelajaran Bahasa Gratis

Pelajaran bahasa gratis adalah cara lain untuk berteman dengan penduduk setempat dengan lebih mudah. Ada banyak situs web tempat Anda dapat mempelajari bahasa apa pun dari bahasa Cina hingga Italia, bersama dengan lusinan lainnya. Mempelajari bahasa baru tidak selalu mudah, tetapi hal itu menawarkan beberapa wawasan menarik tentang budaya asing. Plus, itu membuat navigasi melalui negara itu juga jauh lebih mudah.

Teknologi baru juga mempermudah komunikasi saat bepergian. Misalnya, aplikasi Google Terjemahan untuk iOS dan Android dapat melakukan terjemahan waktu nyata dari 59 bahasa berbeda, yang bisa sangat berguna bagi orang yang sering bepergian.