Panduan untuk Mengetahui Bagaimana Anak Prasekolah Berkomunikasi

Anak-anak prasekolah hanya belajar untuk terhubung dan berkomunikasi dengan orang-orang dan situasi di sekitar mereka. Pada titik inilah mereka mulai memahami sebab dan akibat komunikasi. Mereka juga mampu mengungkapkan ide dan perasaan. Mereka belajar negasi dan penegasan. Memahami bagaimana anak-anak prasekolah berkomunikasi membantu membangun hubungan orangtua-anak yang lebih baik.

Anak-anak prasekolah menggunakan kata-kata dan bahasa tubuh ketika mereka mulai terhubung dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka. Sebagai orang tua atau pengasuh, ini adalah fase penting bagi Anda. Memahami bagaimana anak-anak prasekolah berkomunikasi akan membantu Anda membina dan membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak Anda. Ini adalah fase yang menarik bagi anak-anak Anda. Satu di mana mereka mulai memperbaiki pemahaman mereka dan mengekspresikan diri. Dengan sedikit cinta, perhatian, dan pengertian, Anda dapat terhubung dengan mereka dengan lebih baik.

Apa yang Diharapkan Antara Usia 2-3

Anak-anak sekitar 2-3 tahun belajar untuk memahami dan menggunakan kalimat yang lebih kompleks. Ini adalah saat ketika mereka baru mulai berpikir logis dan menafsirkan sesuatu. Mereka juga mampu memahami urutan kejadian. Namun, mereka tidak mampu memahami semua kata, juga tidak mampu memahami konsep-konsep abstrak. Misalnya, ketika mereka melihat senyum Anda, mereka mengerti bahwa Anda bahagia. Tetapi ketika Anda berbaring jika Anda kelelahan, mereka mungkin berpikir Anda ingin tidur. Ini karena pada tahap ini mereka berpikir dan menafsirkan sesuatu secara harfiah. Mereka mungkin tidak memahami kelelahan sebagai penyebab berbaring.

Apa yang Diharapkan Antara Usia 3-5

Ketika anak-anak tumbuh, mereka memahami sebab dan akibat dengan lebih baik. Mereka belajar menghubungkan mata rantai kejadian sederhana dan tindakan untuk mengomunikasikan hasil dan tanggapan. Misalnya, anak-anak antara usia 3-5 akan tahu bahwa “jika Anda memiliki obat Anda akan merasa lebih baik”.

1. Imitasi

Anak-anak prasekolah sering meniru komentar dan frasa, bahkan kalimat kompleks dan seruan yang mereka dengar. Mereka cenderung menghubungkan peristiwa dalam film atau cerita dan kadang-kadang mungkin menyalahgunakan atau membesar-besarkan sesuatu. Misalnya, hasil mendengarkan dongeng mungkin terwujud dalam permainan ketika anak Anda memberi tahu boneka “penyihir jahat besar akan datang menjemput Anda”.

2. Menggunakan kata-kata tertentu

Anak-anak prasekolah belajar menggunakan kata atau frasa tertentu untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Sekarang mereka belajar menyadari kekuatan kata-kata. “Jangan ambil pisau, itu berbahaya” atau “Saya takut keluar sendiri” adalah beberapa contohnya. Kata-kata yang paling umum digunakan pada saat ini adalah “tidak” dan “mengapa”. Anak-anak prasekolah menggunakan “tidak” untuk mengklaim ruang mereka dan “mengapa” untuk memahami dunia di sekitar mereka dan mempertanyakan otoritas.

3. Belajar pengambilan keputusan

Anak-anak prasekolah suka mengambil keputusan atau berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. “Saya ingin sereal untuk sarapan” atau “Saya ingin sepeda” adalah pernyataan penegasan. Mereka juga mewakili terjun ke dalam pengambilan keputusan. Ini lebih merupakan penemuan berada di kursi pengemudi dalam perjalanan yang disebut kehidupan.

4. Mengulang kata-kata

Anak-anak prasekolah menyukai pengulangan. Faktanya, ketika mereka meminta Anda untuk bercerita lagi, itu lebih tentang kebutuhan akan penguatan. Jangan biarkan itu mengganggu Anda. Mendengar cerita yang sama berulang kali adalah cara mereka merasa aman dan tenteram. Mungkin membuat mereka merasa senang mendengar akhir yang bahagia. Pengulangan cerita juga membantu mereka membayangkan situasi baru.

Anak-anak prasekolah suka membuat penjelasan mereka sendiri. Ketika mereka melihat hujan, mereka mungkin mengartikannya sebagai langit menangis. Mereka cenderung menikmati angan-angan. Semua ini merupakan tonggak penting dalam menghubungkan dan berkomunikasi. Oleh karena itu, kesabaran, kasih sayang dan pengertian dari orang tua dan pengasuh pada tahap ini sangat penting dan diperlukan.