Framework adalah struktur yang dapat disesuaikan yang terdiri dari sekumpulan elemen yang memungkinkan pelaksanaan proyek dari berbagai jenis dengan cara yang lebih terorganisir dan efisien, terutama di bidang pemrograman.
Framework adalah istilah dari bahasa Inggris yang diterjemahkan sebagai “kerangka kerja” atau “lingkungan kerja”.
Dalam pengembangan perangkat lunak, kerangka kerja terdiri dari konsep, artefak, atau praktik yang membantu mengatur sumber daya yang dibutuhkan programmer untuk melakukan pekerjaannya.
Dengan kata lain, kerangka kerja seperti semacam garis besar, templat, atau panduan yang digunakan programmer untuk bagian-bagian pengembangan yang dapat diotomatiskan. Ini menciptakan manajemen waktu yang lebih baik, menghindari keharusan melakukan tugas berulang secara manual.
Untuk apa Framework itu?
Framework berfungsi untuk menulis kode sumber dan mengembangkan seluruh aplikasi atau perangkat lunak. Ini memungkinkan untuk menyimpan dan mengatur sumber daya penting untuk pengembangan seperti kode sumber, file konfigurasi atau pustaka aplikasi.
Dengan cara ini, programmer memiliki semua sumber daya yang terlihat dan di satu tempat dan lingkungan kerja menjadi struktur yang harus diselesaikan, bukannya memulai dari awal.
Namun, penggunaan kerangka kerja bukanlah fase pengembangan juga tidak ada kewajiban untuk menggunakannya, itu hanya sumber daya umum mengingat penghematan waktu yang disiratkan oleh penggunaannya.
Di sisi lain, kerangka kerja dapat digunakan untuk mengembangkan keseluruhan proyek atau hanya satu aspek saja.
Arsitektur kerangka kerja
Kerangka kerja memiliki 3 komponen penting:
- Kontroler. Ini adalah bagian dari kerangka kerja yang mengelola akses ke aplikasi. Ini termasuk perangkat lunak yang diperlukan agar aplikasi berfungsi, skrip (file untuk pelaksanaan banyak tugas) dan jenis file lainnya.
- Model. Ini adalah bagian dari kerangka kerja yang mengelola operasi logis.
- Interface. Ini adalah antarmuka, yaitu grafik atau bagian yang terlihat dengan mana pengguna berinteraksi.