Apa yang dimaksud dengan Ligamen

Ligamen adalah tali kuat tapi elastis yang terbuat dari jaringan fibrosa, terutama kolagen, yang berbentuk seperti pita dan melekat pada tulang di ujungnya, yang diperlukan untuk memberikan stabilitas pada berbagai sendi. Untuk alasan ini ligamen berada di semua sambungan.

Sistem otot rangka dibentuk oleh kerangka dan jaringan lunak yang mengikatnya, yang terakhir termasuk otot, tendon dan ligamen.

Ligamen berbeda dari tendon yaitu ligamen menyatukan tulang, sementara tendon adalah bagian terminal dari otot yang memungkinkannya untuk bergabung dengan tulang.

Mereka juga disebut ligamen pada pita yang membentuk membran yang menutupi rongga perut yang dikenal sebagai peritoneum dan yang fungsinya untuk menstabilkan hati dan perut dengan menjaganya melekat pada otot diafragma dan dinding perut.

Komposisi Ligamen:

Ligamen terdiri dari serat otot yang kaku, mirip dengan tendon. Jaringan ini disusun oleh sekelompok entitas kecil yang disebut fasikulus, yang membentuk serat dasar. Pada gilirannya, dalam struktur ini terdapat serat bergelombang yang berkontribusi signifikan dalam respons non-liniernya terhadap tegangan tarik yang diterapkan; namun, belum jelas dalam bentuk dan kuantitas apa hubungan fungsi-struktur yang berperan dalam perilaku tulang.

Cidera ligamen

Jenis cedera yang paling umum yang dapat mempengaruhi ligamen adalah peregangan mendadak selama trauma atau gerakan yang tidak pantas yang umumnya dikenal sebagai keseleo.

Terkilir pada ligamen dapat dari berbagai derajat sesuai dengan tingkat keparahannya, mulai dari perpanjangan sederhana atau peregangan hingga pecah sebagian atau total, dalam kasus-kasus terakhir ini sendi kehilangan stabilitasnya, sehingga perawatan bedah harus dilakukan yang akan terdiri dari memperbaiki ligamen

Cidera lain yang dapat terjadi pada tingkat artikular dan yang melibatkan ligamen adalah dislokasi, dalam hal ini peregangan ligamen menyebabkan tulang “meninggalkan” situs mereka. Ini lebih umum pada tingkat bahu, lutut dan pinggul, biasanya harus dirawat dengan pembedahan.

1. Cedera Ligamen di Lutut

Dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, seperti memutar lutut dengan kaki yang ditahan, memperluas gerakan lutut terlalu jauh, melompat dan mendarat dengan posisi lutut tertekuk, menghentikan secara tiba-tiba saat berjalandan mengangkat badan dari satu sisi ke sisi lain secara tiba tiba.

Terdapat 4 ligamen yang rentan terkena cedera di daerah lutut, yaitu :

  • Ligamenum cruriatum anterior
  • Ligamenum cruriatum posterior
  • Lateral ligamen kolateral
  • Medial ligamen kolateral

2. Cedera Ligamen di Pergelangan Kaki

Cedera pergelangan kaki terjadi ketika ligamen yang mendukung tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau terobek.

Cedera pergelangan kaki merupakan cedera yang paling sering terjadi pada atlet. Penyebabnya seperti kesalahan dalam mendarat saat melompat, berlari di permukaan yang tidak rata, dan sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cedera pergelangan kaki seperti berikut :

  • Kelemahan otot terutama di sekitar pergelangan kaki
  • Lemah atau longgarnya ligamen yang berada di sendi pergelangan kaki
  • Fleksibilitas yang buruk
  • Kurang melakukan pemanasan dan pergangan sebelum berolahraga
  • Keseimbangan yang buruk

3. Cedera Ligamen di Pergelangan Tangan

Cedera ini terjadi karena adanya regangan yang berlebihan pada ligamen di sekitar pergelangan tangan.

Derajat cedera pada pergelangan tangan dapat dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut :

  • Derajat 1 : Ligamen meregang tanpa jelas robekannya
  • Derajat 2 : Ligamen robek sebagian
  • Derajat 3 : Ligamen robek total

Ligamen yang paling rentan

Meskipun ligamen rentan terhadap cedera, beberapa di antaranya adalah target cedera paling sering karena mobilitas sendi yang tinggi di mana mereka melakukan intervensi, seperti:

Ligamen yang bersilangan pada lutut. Ini adalah dua ligamen berbentuk tali yang ada di dalam sendi lutut dan yang menghubungkan tulang paha dengan tibia; ada dua, ligamenum cruciate anterior dan ligamenum cruciate posterior. Mereka sangat penting karena mereka diperlukan untuk memberikan stabilitas pada sendi ini, ligamenum cruciate anterior adalah salah satu yang paling sering terluka saat jatuh, cedera tiba-tiba atau dengan latihan olahraga seperti sepak bola.

Ligamen pergelangan kaki. Pergelangan kaki adalah sendi kompleks yang dibentuk oleh tiga sendi pada saat yang sama, namun ada dua ligamen penting yang merupakan ligamen lateral internal dan eksternal yang cenderung meregang ketika melakukan inversi atau eversi kaki secara tiba-tiba selama jatuh saat terjadi ketika berjalan dengan sepatu hak tinggi, dalam olahraga seperti bola basket, atletik, sepak bola, senam atau balet.

Definisi

Ligamen didefinisikan sebagai salah satu jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut yang berperan dalam menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain pada sendi.

Ligamen yaitu sebuah pita jaringan elastis yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian, membantu mengontrol rentang gerak, dan menstabilkan mereka sehingga tulang dapat bergerak dengan baik.

Tanpa adanya ligamen, antara tulang yang satu dengan tulang yang lain tidak akan menyatu dan juga tidak dapat melakukan pergerakan saat otot berkontraksi. Walaupun bisa, gerakan yang ditimbulkan tidak akan sempurna.

Ligamen biasanya memiliki elastisitas yang tinggi, yang dapat memperpanjang dan mengubah bentuk mereka ketika berada dalam ketegangan dan kemudian kembali ke bentuk aslinya saat ketegangan itu mereda.

Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam hal ini, seperti ligamen ovarium ligamen putaran rahim, dan ligamen suspensorium ovarium.

Apa yang dilakukan Ligamen?

Ligamen melakukn fungsi penting berikut bagi tubuh:

  • Mengatur batas Gerakan. Ligamen yang berada dalam setiap sendi tubuh bertanggung jawab terhadap menentukan sejauh mana rentang gerakan dari sendi tersebut. Dengan begitu, ini bisa mencegah terjadinya dislokasi sendi. Ligamen juga dapat membantu mencegah hiperekstensi tulang atau sendi. Singkatnya, ligamen berfungsi untuk menstabilkan sendi dan membimbing mereka selama gerakan.
  • Melindungi Tulang dan Sendi. Ligamen dapat memberikan perlindungan terhadap tulang dan sendi dari patah, dikarenakan saat terjadi ketegangan pada sendi, ligamen bisa berubah bentuk di bawah beban konstan.
  • Proprioseptif. Fungsi ligamen yang lain yaitu untuk mempertahankan postur seseorang dengan sistem proprioseptif. Contohnya saat sendi lutut dibengkokkan, maka akan merangsang saraf proprioseptif untuk membuat kontraksi otot pada saat yang bersamaan,sehingga membuat orang menyadari posisi lutut dan kaki.

Klasifikasi dan Contoh Ligamen

Ligamen dapat dibagi menjadi beberapa jenis berikut:

1. Ligamen Artikuler

Ligamen articular merupakan suatu jaringan kuncir yang menghubungkan pada tukang-tulang untuk membentuk sendi. Ligamen ini sangat kuat dan memiliki serat padat.

Fungsi berasal dari ligamen articular ialah untuk mengubungkan jaringan dan menolong melenturkan atau memperpanjang jaringan tubuh. Contoh ligamen ini:

  • Bagian kepala dan leher meliputi ligamen krikotiroid, ligamen periodontal, dan ligamen suspensorium okluar
  • Bagian pergelangan tangam terdiri atas ligamen dorsal radiokarpal, ligamen kolateral, ligamen palmar radiokalpar, dan lain sebagainya.
  • Bagian dada meliputi ligamen suspensorium.
  • Bagian lutut meliputi ligamen patella, ligamen cruciatum anterior, ligamen kaudal, ligamen kolateral lateralis, dan ligamen kolateral.

2. Ligamen Remnant Fetal

Ligamen ini yaitu suatu ligamen yang udah ada sejak lahir dan tetap tetap berkembang jadi jaringan menyerupai ligamen. Contoh ligamen ini:

  • Ligamen venosum
  • Ligamen arteriosum
  • Tali arteri umbilikalis
  • Ligamenum lingkaran hati

3. Ligamen Peritoneal

Merupakan salah satu jenis ligamen yang terbentuk di dalam dan di lebih kurang susunan membrane berasal dari rongga perut.

Ligamen peritoneal melingkari sejumlah pembuluh darah di rongga perut, terhitung pembuluh darah portal ke hati, dan berperan pad abagian penting berasal dari proses reproduksi wanita. Contoh ligamen ini:

  • Ligamen hepatoduodenal
  • Ligamen uterus

4. Ligamen Aksesorium

Merupakan sebuah ligamen bersama struktur yang sanggup memperkuat ligamen lain (pembantu). Contoh ligamen ini:

Ligamen yang ada di tulang belakang yang sanggup memberikan stabilitas tulang atau tulang rawan.

Struktur Ligamen

Ligamen merupakan jaringan ikat yang memiliki komponen-komponen biomekanik yang unik. Ia digambarkan sebagai pita padat jaringan ikat kolagen.

Struktur ligamen terdiri dari protein yang disebut dengan kolagen. Protein kolagen ini berbentuk panjang, fleksibel, dan berbentuk seperti benang atau serat.

Serat kolagen banyak ditemukan di tubuh manusia maupun mamalia lainnya. Kehadiran jaringan kolagen membuat kulit menjadi elastis dan membentuk sebagian besar jaringan ikat.

Sifat elastis yang dimilikinya membuat kulit dapat teregang ketika tubuh melakukan gerakan seperti melipat siku, dan lain sebagainya.

Serat kolagen sering diatur dalam pola persimpangan, yang membantu mencegah sendi tubuh bergerak melebihi batas kewajarannya.

Mekanisme Kerja Ligamen

Pada dasarnya, prinsip kerja ligamen sangat berkaitan dengan tendon. Ligamen dan tendon merupakan jaringan pasif yang tidak memiliki kemampuan melakukan kontraksi untuk menghasilkan gerakan. Tendon membantu terjadinya pergerakan sendi dengan cara mentransmisikan tekanan dari otot ke tulang.

Dibandingkan dengan otot, tendon memiliki serat yang kaku, memiliki kekuatan tarik yang besar, dan dapat menahan tegangan yang besar. Untuk itu, pada ruang yang pergerakannya terbatas, kerjasama otot ke tulang dilakukan oleh tendon.

Tendon mampu menahan beban yang sangat besar dengan deformasi yang sangat kecil. Sifat ini mampu menjadikan tendon untuk mentransformasikan gaya ke tulang tanpa menghabiskan energi untuk regangan tendon.

Ligamen berperan melanjutkan gaya yang ditransmisikan dari otot antara tulang yang satu dengan tulang yang lain, sehingga saat terjadi suatu pergerakan, stabilitas sendi bisa dipertahankan.

Tendon dan ligamen termasuk kuat dan tidak akan mudah putus. Kerusakan umumnya terjadi di pertemuan dengan tulang.