Jenis-jenis perilaku pembelian

Perilaku yang dimiliki konsumen ketika mereka pergi untuk membeli suatu objek bervariasi tergantung pada orang dan jenis produk serta situasinya. Kita akan menganalisis empat jenis utama perilaku pembelian .

Untuk banyak produk, mudah untuk mengidentifikasi pembeli mereka, tetapi yang lain melibatkan unit pengambilan keputusan yang terdiri dari lebih dari satu orang.

Misalnya, pembelian mobil keluarga. Saran bisa dari anak sulung atau teman bisa kasih saran jenis mobil, prosesnya lebih kompleks. Namun, jika sikat gigi dibeli, situasinya berubah karena pengaruh eksternal tidak campur tangan dan itu adalah sesuatu yang lebih merespons kebutuhan.

Empat perilaku pembelian dibedakan, seperti yang akan kita lihat di bawah.

Perilaku konsumen

1. Perilaku pembelian yang kompleks

Ada implikasi yang tinggi dengan produk dan konsumen merasakan perbedaan yang signifikan antara merek. Biasanya terjadi ketika pembelian mahal, jarang (atau pertama kali) dan, oleh karena itu, dengan risiko yang tinggi untuk membuat pilihan yang buruk. Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah yang kompleks, konsumen tidak hanya membutuhkan informasi tentang merek, tetapi juga harus memutuskan informasi mana yang paling penting.

Misalnya, seseorang yang ingin membeli mobil dan tidak tahu atribut apa yang harus dicari, karena kata otomatis atau manual mungkin tidak ada artinya baginya, atau konsep tertentu yang lepas dari teknologi yang ditawarkannya.

2. Perilaku pembelian yang mengurangi disonansi

Ada keterlibatan yang tinggi, tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan antar merek. Pembelian biasanya mahal, jarang dan dengan risiko yang dirasakan tinggi. Dalam hal ini, konsumen akan melihat apa yang ada di pasar, tetapi akan membeli dengan cepat karena tidak ada perbedaan yang jelas antara merek-merek tersebut. Pembeli akan memutuskan harga yang baik atau lokasi yang baik untuk pendirian.

Misalnya, membeli jendela adalah keputusan dengan implikasi tinggi karena harganya mahal, tetapi pembeli mungkin menganggap bahwa jendela dengan satu harga atau lainnya semuanya sama.

3. Perilaku pembelian kebiasaan

Ada banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan rendah dan tidak adanya perbedaan yang signifikan antar merek, seperti spesies. Konsumen memiliki sedikit keterlibatan dengan produk ini, karena mereka umumnya pergi ke supermarket dan mengambil salah satu tanpa terlalu memperhatikan merek yang menawarkan mereka.

4. Perilaku pencarian yang bervariasi

Beberapa situasi belanja dicirikan oleh keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi oleh perbedaan yang signifikan antar merek. Dalam hal ini, konsumen lebih condong ke merek pilihan mereka. Contohnya adalah pembelian mentega. Konsumen memiliki keyakinan tertentu dan memilih merek mentega dengan mengevaluasinya selama konsumsi.